37. Liburan

5.5K 213 51
                                    

Setelah melakukan persiapan, semuanya pun berangkat bersama, dimana Kai satu mobil dengan pacarnya, dan juga Ryan yang duduk di belakang, karena pria itu tak memiliki pacar. Selanjutnya RaChell tentu saja satu mobil tanpa pengganggu.

"Kita kemana sih, Ja?" tanya gadis cantik yang duduk di sebelah Raja, dia menoleh pada kekasihnya yang sedang mengemudi. Tersenyum dengan hati berbunga-bunga, tak henti-henti mengagumi ketampanan Raja, dalam keadaan menyetirpun Raja tetap terlihat tampan.

"Gak tau, kita ikutin mobil Kai aja," jawab Raja tersenyum pada Chelia lalu kembali fokus kedepan.

Chelia menggigit bibir bawahnya, tangannya terulur mengusap otot bisep Raja dengan sensual, lalu mengelus jakun pria itu yang menonjol.

"Kenapa sayang, hm?"

Chelia mengulum bibirnya.
"Em Raja, kita belum pernah coba di mobil. Gimana kalo kita make love disini?" ucapnya sambil mengusap dada bidang Raja.

Raja terkekeh rendah, tangannya terulur mengacak-ngacak rambut halus Chelia.
"Nakal banget pacar aku. Nanti ya, baby? Lebih baik kita ikutin Kai aja, takut kita ketinggalan, soalnya Kai belum kasih tau kemana tujuan kita pergi."

Mendengar itu membuat bibir Chelia menyerucut, namun begitu dia tak menyerah untuk membujuk Raja supaya pria itu mau bercinta di dalam mobil.

Chelia menyeringai, mengangkat satu kakinya lalu ia letakkan di atas paha Raja. Menggesek di bagian selangkangan Raja dengan pelan, lama-kelamaan Chelia bisa merasakan sesuatu di dalam sana mengeras.

"Chell," tegur Raja melalui tatapan mata sayunya pada Chelia, dia menyingkirkan kaki gadisnya dengan pelan. "Jangan dulu, baby."

Chelia tidak mengidahkan ucapan Raja, dia terus melancarkan aksi menggoda pacarnya hingga kini ia mendekat mencoba menyentuh resleting celana Raja..

"Chell, kamu gak dengar apa yang aku bilang?" Nada suara Raja cukup tinggi, membuat gerakan tangan Chelia seketika berhenti.

Terkejut mendengar suara bentakan Raja, membuatnya langsung mundur, duduk di tempat semula dengan kedua mata berkaca-kaca.

Menyadari kesalahannyannya, Raja mengumpat di dalam hati, demi apapun dia tidak berniat untuk membentak Chelia.

Raja menepikan mobil, melepas sabuk pengamannya lalu mendekat mengusap pipi Chelia yang sudah basah oleh air mata.
"Maafin aku, sweetheart. Aku paling gak suka di bantah.."

Mendengar itu membuat air mata Chelia semakin turun deras, membuat Raja panik lalu segera mengangkat gadis itu ia letakkan di atas pangkuannya tak lupa menurunkan sedikit jok yang dia duduki agar keduanya nyaman.

Menangkup wajah merah Chelia, mengecup bibir gadis itu dalam-dalam.
"Maaf, kamu marah?"

"Seharusnya aku yang nanya gitu.. kamu marah sama aku?"

"Of course. Aku marah kalo kamu gak nurut, kamu harus tau kalo aku paling gak suka di bantah. Aku mau kamu jadi cewek manis penurut, lain kali kamu gak boleh gitu ya.." Raja mengusap wajah Chelia penuh kelembutan, mengecup pipi gadisnya dengan pelan.

Bibir Chelia menyerucut.
"Yaudah. Kalo gitu lanjut jalan lagi, gak usah peduliin aku."

Raja menghela napas kasar, dia raih ponselnya lalu mengirim pesan pada Kai, tak lama kemudian Kai mengirim lokasi yang mana akan mereka kunjungi.

"Kamu lagi pengen?" tanya Raja membuat wajah Chelia merona.

Chelia mengangguk bersama jantungnya yang berdegup kencang.

"Kalo gitu ayo." Raja tersenyum. "Kamu udah bawa kondom?"

Chelia menggeleng polos.
"Kan pengamannya ada di apartemen aku, aku belum bawa."

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang