Tandai typo.
.Esok paginya..
Raja terbangun jam lima subuh, namun tidak mendapati Chelia di sampingnya. Tidak membuang waktu lagi, dia pun beranjak memunguti pakaiannya, mengenakannya lalu memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan bercermin melihat dirinya sendiri.Raja membatin, apa benar ini adalah dirinya? Raja sudah tidak waras tadi malam dan seperti yang pertama kali, paginya Raja selalu merasa menyesal. Memang jika melakukan dosa, penyesalan selalu datang terlambat. Dan lebih parahnya, para manusia tidak pernah berhenti melakukan dosa. Yah sama seperti yang Raja alami seperti sekarang.
Raja mendesis pelan, melihat bercak-bercak merah di lehernya, entah bagaimana cara menutupi kissmark ini, sementara ia harus pergi kesekolah, jika bukan karna ujian, Raja lebih baik berdiam diri di rumah.
Setelah puas bercermin, Raja keluar dari kamar melangkah menuju dapur. Disana Chelia sedang berkutat dengan alat-alat masak, di pandangi dari belakang saja gadis itu sudah terlihat sangat cantik.
"Hei, morning baby, kok cepet banget bangunnya?" Chelia langsung menyapa Raja ketika tak sengaja menoleh kebelakang mendapati kekasih brondongnya datang menghampiri.
"Morning too, sweetheart. Aku terbiasa bangun cepat, kamu kapan bangunnya kenapa gak bangunin aku?" Raja duduk di kursi bar.
Chelia tersenyum lembut, melepas apron setelah menyelesaikan acara masaknya, dia membawa hasil masakannya di atas meja bar.
"Tadi pukul 4, aku masak buat kamu bawa pulang, buat Mama dan juga Queen.""Kenapa repot-repot, hm? Aku gak terbiasa makan pagi," kata Raja sambil tersenyum tipis melihat ada banyak makanan yang Chelia masak tersaji di hadapannya.
"Gak apa-apa, ini kan buat Mama dan Queen juga." Chelia melangkah membuka kabinet, mengambil rantang makanan disana, mengisinya dengan makanan hasil masakannya.
Pergerakan Chelia tak luput dari indera penglihatan Raja, gadis itu cantik, seksi, anggun, dewasa dalam bersamaan, membuat Raja kagum. Chelia merupakan defenisi sempurna untuk di jadikan pasangan. Tapi entah apalagi yang kurang, sehingga Raja masih belum bisa memastikan perasaannya, bisa di bilang perasaannya pada Chelia masih abu-abu.
"Nih, bawa pulang ya. Dan ini buat bekal kamu kesekolah." Chelia berkata, saat ini dia mirip seperti Ibu-Ibu yang tengah menyiapkan bekal untuk anaknya berangkat sekolah.
Raja terkekeh geli, sebenarnya dia tidak pernah membawa bekal kesekolah, bahkan untuk makan saja dia jarang, jika tidak di ingatkan oleh Ibunya, bisa saja Raja tidak akan makan seharian.
Namun begitu dia tetap mengangguk dengan senyuman.
"Makasih, btw aku gak bisa lama-lama lagi, aku harus pulang.""Masih jam 5, baby. Satu jam lagi ya?" Chelia berkata, dengan manjanya dia memeluk pinggang Raja, lantaran kursi bar tinggi.
Raja turun lalu membalas pelukan Chelia erat-erat, mengecup kening gadis itu dalam-dalam.
"Nanti pulang sekolah kita ketemu di tempat kerja, hm?"Chelia menganguk di dada Raja, mempererat pelukannya.
"Kamu kok wangi banget sih.." ucapnya menghirup aroma tubuh Raja yang begitu maskulin."You smell good too, the smell of my sperm.."
Sontak saja Chelia meninju perut Raja dengan keras, membuat Raja mengaduh kesakitan sekaligus terkejut, tidak bohong, tenaga Chelia cukup kuat.
"Ish kok vulgar banget?"Raja terkekeh kecil. "Btw tenaga kamu kuat juga ya, apa jangan-jangan kamu sebenarnya cowok?"
"Rajaaa.." rengek Chelia dengan wajah memerah malu, dia tumbuk sekali lagi perut Raja dengan keras, membuat pria itu tertawa lalu menjauhi Chelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [Raja&Chelia]✔
Aléatoire"Kak.. j-jangan di kecup, astaga.." "Raja.. kamu harum sekali.. um.." "Kak, please stay away. Ini pelecehan," "Raja.. you really handsome.." "Kak, udah cukup. Ini udah keterlaluan." "No, no, baby. Don't call me 'kak', but call me honey..." ... Sia...