Kaikala turun dari mobil Carla, ia berdiri disebelah pintu mengemudi dan menatap gadis di dalam mobil, "Lo ga mau mampir dulu? bantuin gue bikin bekal buat Ares."
"Hah, tumben banget lo?."
"Iya tadi dia minta di bikinin bekal, ga minta si emang inisiatif gue aja biar bisa dia makan pas break latihan."
"Perhatian banget sama sahabat, atau... diem diem lo sama Ares lebih dari sahabat ya?."
"Ngaco banget lo kalo ngomong!." Kaikala memukul kepala Carla pelan, "Kalo ga mau bantuin yaudah, pulang aja sana." Kaikala berjalan meninggalkan Carla.
"Eh eh, iya gue mau bantuin." dengan buru-buru Carla melepas seat belt dan langsung berlari mengejar Kaikala masuk ke dalam rumah.
"Eh ada Carla." ucap Vany saat melihat ada seorang gadis membuntuti Kaikala dari belakang.
"Hehe, iya Tante. Tadi sekalian anter Kala."
"Loh, tumben kamu ga bareng Ares, sayang?."
"Ares hari ini latihan basket, Ma. Jadi dia ga bisa anter aku pulang, makannya aku nebeng Carla."
"Iya Tante, aku udah biasa kok dijadiin second choice hehe." tangan Carla di pukul oleh Kaikala. Tangannya Kaikala emang enteng banget gays suka mukul mukul orang.
Vany menggeleng kepalanya, "Yaudah, sekarang kamu ganti baju terus ajak Carla makan sekalian, jangan lewatin juga yang penting."
"Iya, Maa."
"Apa yang penting?." tanya Carla sangat penasaran.
"Kepo lo, udah ayo." Kaikala menarik tangan Carla masuk ke dalam kamarnya, selesai ganti baju kedua gadis itu makan dan langsung membuat bekal saat sudah selesai.
Segala bahan yang tersedia di kulkas telah ditata rapih diatas meja dapur, mata Carla bingung melihat bahan yang begitu banyak di siapkan oleh Kaikala.
"Lo mau bikin apaan Kal bahannya banyak begini?." Kaikala memperlihatkan sebuah gambar yang menjadi referensi, "Ohh, gampang ini mah. Ayo langsung eksekusi."
Kaikala dan Carla langsung mengeksekusi bahan yang tersedia, dengan lihai tangan Carla bergerak karena ia sudah biasa membuat bekal untuk keponakannya saat Tantenya tidak sempat membuat bekal.
─ ⋯ ─ ⋯ ─ ⋯ ─ ⋯ ─
Antares bergerak cepat sambil terus menggiring bola sampai dekat dengan ring, ia melewati lawan mainnya dengan gesit dan langsung mengambil ancang-ancang untuk melempar bola ke dalam ring.
Bola berhasil masuk kedalam ring dengan sangat sempurna, pelatih meniup peluit tanpa pertandingan latihan telah berakhir.
"Kita break sepuluh menit."
Antares melangkahkan ke tepi lapangan dengan nafas yang terengah, ia meneguk air mineral yang ada didalam tasnya. Satpam sekolah melangkah menghampiri dari luar lapangan, Antares melihat sebuah paper bag kecil ditangannya.
"Den, ini ada titipan buat Aden."
"Terimakasih ya, Pak."'
"Sama-sama, Den. Kalo gitu Bapak kembali ke pos ya, Den." Antares mengangguk.
Tangannya mengeluarkan benda yang ada di dalam paper bag tersebut, ini pasti bekal dari Kala. Di dalam paper bag itu tidak hanya kotak bekal, namun juga ada beberapa snacks dan juga susu kotak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antares mulai menyantap bekal yang dibuat oleh sahabatnya, Kaikala. Ini adalah bekal pertamanya dan yang spesial karena dibuat oleh sahabat tersayangnya.
Saat Antares sedang menikmati makanannya, Melvin menghampiri dan langsung menyambar makanan yang ada ditangan Antares, beruntung Antares dengan cepat menghindar.
"Mau ngapain lo?!, ini spesial buat gue. Kala bikin sendiri." ucapnya pamer.
"Yaelah bekal doang, bagi dikit bisa kali."
"Engga engga, lo minta bikinin aja noh sama Carla."
"Mana bisa, orang Carla jual mahal ke gue."
"Ya lo berusaha lagi lah, masa gitu doang nyerah. Ntar kaya gue nih, dibikinin bekal."
"Omongan lo kaya orang udah jadian aja." ucapan Melvin berhasil mendapat timpukan brokoli dari Antares, "Aduh!."