"Can i say.... i like you, Haerin?"Haerin terdiam, matanya masih terus menatap Danielle. Mencari sesuatu mata hazel itu, tidak menyangka bahwa Danielle akan mengatakan hal ini. Secepat ini?.
Danielle pun juga terdiam, ia menunggu dan menebak nebak jawaban Haerin setelah ini.
Namun Perlahan Haerin berdiri dari posisinya, ia menurunkan kaki Danielle secara lembut.
"ayo balik"ujar Haerin, ia mulai kembali menghindari tatapan Danielle.
Danielle mengerutkan keningnya bingung, ia hendak berbicara lagi tetapi Haerin langsung pergi begitu saja. sedikit kecewa, tapi Danielle hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia pun mengikuti langkah Haerin pergi.
Minji dan Hanni yang sedari tadi menonton keduanya dari jauh pun ikut bingung.
"aku yakin Danielle bilang sesuatu tadi"ujar Minji yang dibalas anggukan setuju oleh Hanni.
"tapi, Haerin kenapa?"tanya Hanni menoleh untuk melihat wajah Minji yang masih menerka nerka.
"Haerin ngehindarin sesuatu, keliatan banget gerak geriknya"balas Minji ikut menoleh, ini ia berhadapan dengan wajah si Pham.
Senyuman Hanni mengembang, Minji pun sama. Pipi keduanya merona merah.
"love you Pham"gumam Minji yang tentu didengar oleh Hanni.
"Love you more"jawab Hanni terkekeh pelan
"wopyuu"sahut Daeho tiba tiba, anak kecil itu meraih dagu Hanni dan mencubit pelan.
Minji dan Hanni sama sama tertawa mendengar sahutan Daeho, tapi tawa mereka terhenti begitu Haerin melewati keduanya tanpa kata kata dan langsung masuk kedalam tenda. Danielle sendiri terdiam disebelah Minji dan Hanni.
"mau cerita ga"ujar Hanni membuat Danielle mendengus, si gadis blasteran langsung mendudukkan diri disebelah Hanni.
"aku confess"jelas Danielle tapi dengan bibir yang ia poutkan
Minji membelalakkan matanya,"oh woww, sudah aku duga. Tapi kenapa kucing itu menghindar?"
Danielle mengendikkan bahunya malas.
"idk"
Hanni terkekeh, ia merangkul pundak Danielle,"yang sabar ya"
Setelah itu, seulgi dan irene menghidangkan ikan bakar hasil pancingan seulgi. Mereka makan dengan damai, sesekali obrolan, candaan ringan di lontarkan seulgi. Sore itu semua baik baik aja berjalan, Haerin masih tetap berdiam diri dan benar benar menghindari Danielle.
Minji sampai gemas sendiri.Mereka akan menginap semalam, dan besok pagi kembali pulang.
Menghabiskan waktu bersama saat makan, kini semua kembali beristirahat. Seulgi dan irene sudah masuk kedalam tenda, mereka mengurusi Daeho. Minji dan Haerin bermain game, sedangkan Hanni dan Danielle tengah mengobrol. Minji disebelah Hanni, tentu saja. Sebelah Hanni Danielle, dan sebelah Minji Haerin.
Mereka asik dengan dunia mereka masing-masing.
"Hey hey itu di belakang pohon!"
"Sabar! Ada dua di dekat rumah!"
"Kang Haerin! Aku knock out!"
"Kamu noob!"
"aarghhhh!!!" Minji menggerang kesal, ia langsung mematikan ponselnya dan melipat kedua tangannya didepan dada. Wajahnya datar.
Haerin yang melihat itu terkekeh,"kayak anak kecil aja, dasar noob"
"HEY RANKKU LEBIH TINGGI DARI KAMU"balas Minji tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music In Love •Bbangsaz
Teen FictionBbangsaz lokal. Baca aja dulu, siapa tau suka🙏