31 [ End - Bonus Chap ]

860 92 25
                                    

Minji melirik jam tangannya yang kini menunjukkan pukul setengah tujuh malam, hari ini adalah hari event festival musik, acara itu akan berlangsung pada pukul setengah delapan. Namun Minji sudah sangat siap sekarang, ia terduduk di sofa ruang tv apartemen sambil memainkan ponselnya.

"sayaangg, masih lama??"teriak Minji mulai merasa bosan, karena sedari tadi yang ia tunggu adalah Hanni. Si Pham masih bersiap-siap.

"Iya sabar! Dikit lagi!" Jawab Hanni dari dalam kamar.

Nafas Minji terhela pelan, ia pun akhirnya memilih untuk segera menghampiri sang pacar di kamar. Minji mengintip sejenak disela-sela, didalam, si Pham sibuk merapikan rambutnya membuat minji terkekeh.

Ia pun langsung masuk menghampiri Hanni, ia memeluk si Pham dari belakang, melingkari pinggang ramping Hanni, lalu dagunya di tumpu di bahu kiri Hanni. Pandangan Minji menatap pantulan mereka pada cermin.

"ji, aku jadi susah gerak loh kalo gini"kata Hanni melirik Minji pada cermin sekilas, dan berusaha fokus merapihkan rambutnya.

Minji terkekeh kecil,"kamu udah cantik, mau diapain lagi sih rambutnya?"

"yaa biar keliatan makin cantik dong, masa pacarku cantik+ganteng, tapi akunya jelek?"dengus Hanni menolehkan kepalanya untuk mengecup singkat pipi Minji.

"kamu ga pernah jelek!"balas Minji tersenyum lebar, ia semakin mengeratkan pelukannya.

setelah itu hening beberapa saat, Minji asik memeluk Hanni sambil memandangi dari cermin, sedangkan Hanni masih sibuk dengan mempercantik tampilan nya.

"nah, udah! Yuk?" Hanni tersenyum puas melihat penampilannya, ia melepas pelukan Minji dan berbalik menghadap si Kim.

"how about my look today?"tanya Hanni sedikit centil, sambil memutar-mutar pelan tubuhnya.

Minji mengangguk,"cantik, sayang. Udah, Ayuk berangkat!"

























Hanni tersenyum lebar melihat Minji yang tengah mengobrol dengan para teman-teman penulis musiknya yang sekarang, Minji terlihat sangat aktif mengobrol sekarang. Berkenalan dengan orang-orang baru, serta berkenalan dengan ayah Danielle yang telah membantu nya.

Hanni sendiri hanya duduk di kursi yang memang disediakan disana, ia menikmati jamuan sambil memperhatikan Minji. Menemani Minji pada event pertamanya, duduk manis dengan dimanjakan makanan lezat ala Australia yang tak asing di lidahnya. Sungguh Hanni sangat bahagia hari ini.

Asik memperhatikan Minji yang masih asik mengobrol, Hanni tak sadar bahwa ada seorang pria duduk disebelahnya, mengikuti arah pandangnya.

"Pacar kamu, hann?"

Suara berat itu menginterupsi, Hanni sedikit terlonjak kaget melihat orang disebelahnya sekarang.

"J-Jake?"Hanni tergagap melihat Jake di sebelahnya, bukan gugup, ia masih kaget dengan kehadiran mantan pacarnya itu.

Jake terkekeh melihat ekspresi kaget Hanni,"hey, kamu kaya liat setan aja"

Hanni mendengus pelan,"memang kamu setan"

Kekehan Jake berubah menjadi tawa, ia merasa gemas dengan tingkah Hanni.

"so, apa kabar?"tanya Jake setelah menghentikan Tawanya dan berfokus menatap si Pham.

"im fine"jawab Hanni singkat, ia sedikit takut dengan adanya Jake sekarang. Minji pasti akan marah.

Hanni ingin rasanya bertanya, mengapa Jake ada disini. Tapi setelah diingat, Jake adalah salah satu investor di studio musik ayah Danielle, jadi tidak heran jika dia ada sekarang.

Jake mengangguk kecil,"aku harap selalu baik, kamu sama si minji itu udah pacaran?"

Kali ini Hanni menjawab hanya dengan anggukan, ia mencoba fokus kepada Minji yang ternyata sudah melihat kearahnya dengan tatapan bertanya-tanya. Bertanya-tanya mengapa ada Jake disebelahnya.

Hanni menggeleng kecil; mengode Minji bahwa ia tak tau, bisa Hanni lihat bahwa Minji hendak menghampirinya, namun ia ditahan dengan ayah Danielle yang kembali berbicara padanya.

Kening Hanni mengerut begitu Minji kembali melihatnya sekilas dan langsung pergi mengikuti ayah Danielle pergi, Hanni hendak berdiri; berniat menyusul, namun Jake menahannya untuk tetap duduk.

"calm down, Pham. Aku ga bakal macem-macem, kamu cukup duduk diam dan lihat"ujar Jake tersenyum tipis lalu menunjuk kearah panggung yang disana sudah ada Minji tengah memegang mic.

Hanni terus memandang Minji, si Kim mengambil posisi nyamannya diatas panggung sebelum mengunci pandangannya kembali kearah Hanni

"selamat malam semuanya!"sapa Minji membuat semua mata tertuju padanya.

"ekhem, pertama-tama, perkenalkan saya Kim Minji. Saya berdiri disini sebagai New Song Writting di bawah naungan Mo Music Studio"jelas Minji yang di sambut tepuk tangan meriah dari semua orang yang hadir disana.

"Dan, sebelum saya mengenalkan kalian semua, dan seluruh dunia lagu lagu yang sudah saya ciptakan. Izinkan saya disini menyanyikan lagu untuk seseorang yang spesial dihidup saya"Minji tersenyum lebar, tangannya bergerak menunjuk kearah Hanni yang otomatis membuat semua orang juga mengarahkan pandangannya kearah Hanni, lampu sorot pun langsung tertuju pada Hanni.

Hal itu tentu saja membuat pipi Hanni merona, ia tersenyum kikuk sembari menutup wajahnya karena malu.

"Sayang, jangan tutup wajah kamu! Biar semua orang lihat kalau pacar aku cantik, semuanya perkenalkan, dia Pham Hanni, my pretty girlfriend!"

Ingin rasanya Hanni menghilang sekarang, salah tingkah karena tindakan manis Minji, juga malu karena semua atensi kini ada padanya.

"Malam ini, menyambut resminya saya terikat dengan kontrak studio, juga menyambut pacar saya yang paling cantik sedunia, saya akan menyanyikan lagu yang saya susun khusus untuk pacar saya."

Minji pun langsung meraih gitar yang ada disana, dan mulai mengambil posisi nyamannya. Pandangan Minji kembali terkunci pada mata Hanni yang menatapnya bingung.

Perlahan petikan gitar Minji mengalun,





"Waiting to time will i be better or fall
Play a lovely melody or nothing at all
Seeking my pride when there else nothing to hide

Wishing im waking up together with you
Thinking of fantasy when there's no more
privacy Faking a smile there's no reason to cry

It's breaking my mind to see the truth is a lie
Let me just waking up together with you
There's no logic in life but darling love is
understandable...

Tell me the price then I'll try to compromise
Power and politics leads time to collapse
It's breaking my heart to hear the truth is a lie

Please let me waking up together with you..
There's no logic in life but darling love is
understandable...

I'm not prodigy it is just my agony
The plants in my hand i have to risk it all
It's hurting my eye to see what's going on
Let me just waking up together with you
Waking up tomorrow with you Waking up
together with you"






Akhir lagu disambut dengan tepukan tangan yang meriah, Minji tersenyum puas setelah berhasil membawakan lagu yang ia buat khusus untuk Hanni. Mimpi untuk tinggal bersama, dan bangun bersama Hanni setiap hari nya telah terwujud.

Setiap detik, menit, jam, hari, Minggu, bulan, dan tahun. Minji ingin selalu ada Hanni dihidupnya, dan selamanya dengan Hanni.

"Hey Pham!"teriak Minji membuat Hanni yang sudah menangis haru, mengangkat alisnya sebagai jawaban.






"I love you so much, Pham!!"
































~~~

asik bonus😼

Music In Love •BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang