Satu Minggu berlalu, minji telah mendapatkan informasi lebih lanjut dari studio musik milik ayah Danielle. Lagu yang Minji kirim kemarin disukai oleh salah satu produser musik disana, dan Minji kini tengah diminta untuk membuat lirik lagu untuk sebuah grup musik.
Dengan semangat Minji pun menyetujuinya, ia juga sudah diberikan tema dari konsep grup musik itu. Dan seminggu ini Minji mengabiskan waktunya dikamar, keluar hanya sekedar pergi membeli makanan dan kembali.
Haerin pun juga seminggu ini hanya dirumah saja, mengurus salah satu anak perusahaan milik ayahnya, bapak seulgi tersayang. Dari rumah. Work from home.
Enak emang anak orang kaya.
Selama seminggu ini juga, Minji tak pernah bertukar pesan lagi dengan Hanni. Ucapan Hanni terakhir Hanni waktu itu seakan-akan hanya angin lalu, Minji sendiri tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Karena setelah Hanni mengucapkan itu, esoknya Minji melihat Hanni diantar Jake pergi berkerja. Padahal pagi itu Minji juga ingin mengantarkan Hanni pergi berkerja, bahkan membawakan Hanni sarapan.
Tapi setelah melihat adegan yang membuat hatinya tidak nyaman, Minji memilih pulang dan memakan sarapan yang ia beli untuk Hanni itu. Dan setelah itu Minji tak pernah membalas pesan Hanni, jika Hanni datang berkunjung bersama Danielle, Minji hanya menyapa sejenak sebelum masuk kekamar lagi. Membiarkan Haerin yang menemani Danielle dan Hanni.
Danielle sendiri cukup mengerti dengan keadaan Minji, lagipula Minji sibuk dengan job pertamanya.
sekarang, Minji tengah berkutat didapur dengan ponselnya yang tengah video call dengan sang kakak. Winter menyuruh Minji untuk memasak sup, tentu saja winter membantunya untuk mempersiapkan bumbu bumbu lewat vc.
"Masukin sayurannya" ujar winter diseberang sana.
"Okay"Minji menjawab sambil mulai memasukkan sayuran yang sudah Haerin bantu cuci.
Haerin sendiri mengekori Minji dari belakang sambil sesekali membantu Minji.
"tunggu sampe sayurannya matang, tapi jangan kelamaan nanti kalo lembek banget gaenak"
"itu gimana?" Sahut Haerin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Winter disana sudah mendengus
"Kalian tuh cewek masa ga bisa masak?!"
"yakan kita beda"jawab Minji juga ikut mendengus kesal.
"Beda beda, kepalamu aku bedain"
Minji menjulurkan lidahnya mengejek.
Mereka kembali melanjutkan sesi masak dengan Minji yang sebagai koki hari ini, dapur itu terdengar ribut karena winter yang terus mengeluh karena Minji dan Haerin banyak bingung nya.
Ting tong
Suara bell rumah membuat minji dan Haerin saling memandang.
"Kamu buka pintu sana"suruh Minji sambil mengaduk supnya.
"Gantian kek"balas Haerin dengan malas.
"Yaudah iya" Minji yang sedang malas berdebat akhirnya mengalah, ia pun menyuruh Haerin yang gantian mengaduk sup.
Minji dengan sangat sangat malas berjalan menuju pintu depan, tangannya bergerak membuka kunci.
"Siapa?!"teriak Minji
"Ini aku, Hanni!"
Gerakan Minji yang hendak membuka pintu seketika terhenti, pintu terbuka sedikit hingga terdapat sedikit celah. Di celah itu Minji bisa melihat sepatu milik Hanni yang ada didepan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music In Love •Bbangsaz
Novela JuvenilBbangsaz lokal. Baca aja dulu, siapa tau suka🙏