Perjalanan menuju desa yang di tuju seulgi, menempuh waktu sekitar 3 jam lebih. Mereka kini sudah sampai di sebuah danau, pemukiman warga tak jauh dari danau tersebut, jadi terasa aman. Seulgi kini tengah mengatur kursi kursi lipat kecil yang sudah ia siapkan, di pinggiran mobil.
Minji dan Haerin turut membantu, membangun tenda yang cukup besar agar para tuan putri tidak kepanasan dan tidak banyak mengeluh.
"duhh encok"keluh Minji memegang pinggangnya, ia membaringkan tubuhnya di rerumputan. Haerin pun sama, ia ikut membaringkan tubuhnya disamping Minji.
"Capek juga jalan jauh"sahut Haerin ikut mengeluh.
Tenda yang mereka bangun sudah berdiri kokoh, para tuan putri tengah membantu ndoro Irene menjaga Daeho, karena ndoro Irene sedang istirahat. Capek say.
Seulgi sendiri sudah menyibukkan diri dengan joran pancing yang dibawa.
"Minji! Haerin!"panggil seulgi membuat dua sepupu itu menoleh.
"Papamu, kang"ujar Minji dengan lelah.
"Papaku memang marganya kang"balas Haerin lalu beranjak pergi menghampiri sang papa, sebelum di amuk beruang.
Minji pun dengan pasrah ikut beranjak, tapi ia membawa sebuah pertanyaan.
"om, kan ayahku sama om adek kakak. Kok beda marga?"
Seulgi memberhentikan kegiatannya sejenak, ia melirik Minji.
"ibumu belum pernah cerita, ji?"tanya seulgi balik, lalu kembali merakit jorannya.
Minji menggeleng,"cerita apa om?"
Namun seulgi tak menjawab, ia memfokuskan diri dengan jorannya. Haerin yang disebelah seulgi hanya mengendikkan bahunya.
"Sayang~"
Panggilan manja dari gadis Pham membuat perhatian Minji teralih, senyumannya mengembang begitu Hanni menghampirinya dengan manja.
Minji merentangkan tangannya menerima pelukan Hanni,
"Why???"
"im tired"keluh Hanni menenggelamkan wajahnya dibahu Minji.
Minji terkekeh, ia mengelus lembut punggung Hanni, menggerakkan tubuh mereka berdua ke kanan lalu ke kiri.
"duhh Manja banget, gimana kalau ditinggal Minji"celetuk seulgi sambil terkekeh.
Hanni menjauhkan dirinya dan menatap seulgi
"emangnya Minji mau kemana?"tanya Hanni.
"Minji mau pergi"jawab seulgi santai.
Kening Hanni mengerut, ia melihat kearah Minji yang menggeleng; memberi isyarat ia tak kemana mana. Tapi Hanni masih penasaran.
"pergi kemana??"
"aku ga kemana-mana sayang"Minji menyahut cepat, Hanni terlihat sangat penasaran dan gelisah, padahal Minji tak kemana mana.
Haerin mendengus melihat seulgi yang tersenyum lebar, "papa jangan aneh aneh deh"
"Loh? Papa ngapain emang? Minji kan memang mau pergi, pergi jauhhh banget. Mungkin ga bakal ketemu Hanni lagi"
"Om?" Minji tak mengerti dengan ucapan seulgi, ia gelagapan melihat Hanni semakin gelisah menatapnya.
"kamu mau kemana?"tanya Hanni dengan nada mulai bergetar.
"hey, aku ga kemana-mana. Om Seulgi bercanda"jawab Minji tersenyum, berusaha membuat si Pham tidak salah paham.
"kapan om bercanda? Kamu emang mau pergi kan? Ibu kamu suruh kamu keluar kota? Kamu ga cerita sama Hanni?" Sahut seulgi dengan nada serius, joran joran yang ia rakit sudah selesai, namun seulgi kembali menyibukkan diri dengan umpan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music In Love •Bbangsaz
Ficção AdolescenteBbangsaz lokal. Baca aja dulu, siapa tau suka🙏