Ngak ngak🦅🦅
Affah kabar??? Dijawab gakk?!!👊👉
~~~Saka menyugar rambutnya yang sedikit berantakan lalu turun dari motor dengan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana. Wangi krim dan adonan tercium saat ia membuka pintu toko yang sudah memiliki beberapa pengunjung itu, ia melihat mamanya yang sudah sibuk sana-sini melayani pelanggan sekaligus membuat roti dan kue.
"Mama!!!" Sapanya riang yang otomatis menjadi pusat perhatian pembeli. Saka kikuk sendiri, ia segera menghampiri tempat mamanya membuat adonan daripada lama-lama menjadi tontonan gratis.
"Sudah makan, dek?" Zeyna yang sedang melayani pelanggan menoleh bertanya.
"Hmm, niatnya mau makan sama mama sih. Tapi mama sibuk biar Saka bantu," tawarnya lalu mengambil celemek yang menggantung.
"Eh, gak usah, kamu duduk aja bentar lagi mama selesai."
"Gak papa, itung-itung nambah pahala Saka."
"Kamu capek Saka, pahalanya nambah nanti aja, cuci peralatannya tuh."
"Oke, nanti sekalian."
Zeyna menghela napasnya lelah, anaknya yang satu ini memang sangat susah diberitahu. Padahal ia tahu Saka pasti lelah karena sudah beraktivitas banyak di kampusnya, anaknya yang satu ini juga tidak bisa bekerja terlalu keras.
"Kamu bikinin mint choco punya mas kamu aja, biar yang lain mama selesaikan sendiri."
"Gak, biar Saka buat pas mau pulang aja nanti."
"Duduk, Saka."
"Nggak mau."
Astaga, benar-benar keras kepala.
Akhirnya, Zeyna membiarkan Saka membantunya menyelesaikan beberapa ready order. Sedangkan ia melanjutkan membuat pesanan kue dari pelanggan semalam, tangannya mengukir indah hiasan coklat pada chocolate truffle cream cake di depannya. Kegiatan itu tak luput dari pandangan Saka yang sudah menyelesaikan pekerjaan-nya, ia terkadang merasa heran dengan mamanya, tokonya memiliki banyak pelanggan, lalu kenapa tidak merekrut setidaknya satu orang saja untuk membantunya? Ia tahu mamanya memang sangat giat melakukan banyak hal, tapi dibantu seseorang pun tidak akan jadi masalah kan?
"Itu mau diambil apa dianter ma?"
"Mau diambil sendiri. Janjinya sih jam sebelas, mungkin sebentar lagi."
Saka melihat jam dinding, pukul 10.54, masih 6 menit lagi. Selagi melihat aktivitas mamanya, ia sesekali bertanya tentang kehidupan yang tidak ia ketahui, dan juga sesekali menceritakan dirinya sendiri. Ia suka berbicara dengan mamanya, rasanya sangat menyenangkan mendengarkan berbagai petuah dan pengalaman orang. Zeyna bercerita dengan gayanya sendiri, membuat Saka langsung menangkap maksudnya dan lebih tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARENDRAS
FanfictionMau mampir?? Monggo Bercerita tentang keseharian keluarga Reigan Algarendra dan Zeyna dengan kelima anak mereka yang selalu membuat keduanya mengelus dada, sabar. Butuh beribu-ribu kesabaran bagi mereka mendidik anak yang sudah dewasa namun bersikap...