BAB 12 || Giliran Bian

104 23 6
                                    

DEMI APA AKU LUPA UP???
😭😭🙇

vote dan komennya yah frens🥰selamat reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dan komennya yah frens🥰
selamat reading~

~~~

Cklek

Raka menoleh ke arah pintu, mengernyit bingung mendapati kakak keduanya masuk, "ngapain kak?"

Gerry mendelik tak suka, "ya mau jagain adik gue lah, mending lo pulang sana, mandi kek, laptop selimut semua lo bawa kesini kayak mau pindahan aja."

"Cerewet banget sih, lo ngapain di sini?"

"Udah gue bilang gue mau jagain Bian, udah ah hus hus lo, pergi." Raka tak menanggapi, lebih memilih menyelesaikan tugasnya. Kedatangan Gerry yang tiba-tiba cukup membuat Raka sedikit canggung, seperti bertemu dengan orang asing, namun ia berusaha mengontrolnya.

Gerry menyampirkan jaketnya di sofa, ia mendudukkan diri di sebelah Raka. Setelah pulang dari kafe, Gerry langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Ekhm, Saka mana?"

"Tadi gue udah bilang ke dia, dia juga lagi ada urusan katanya, kepo banget sih, udah sana pulang, gue yang jagain."

"Curiga Bang Bian bakal lo apa-apain."

Pletak

"Gak guna gue kuliah kalau gitu."

Raka terkekeh sambil meringis kecil, ya sudahlah, lebih baik ia pergi kelas. Ia membereskan barang-barangnya lalu beranjak dari sofa, "gue pulang."

"Hm..."

"Eh," gerakan tangan Raka yang ingin membuka pintu terhenti, ia kembali menoleh.

"Lo udah makan gak?"

"Kenapa? Lo mau traktir gue?"

"Lo minta traktir sama orang yang masih minta duit, gue cuma nanya."

"Dih, gue kira lo pesen apa gitu, pelit."

"Wlee~ Udah, sana."

Baru saja ia membuka pintu, ia terkejut melihat adik kembarnya yang terlihat sedikit pucat.

"Eh, habis dari mana lo?"

"D-dari kampus lah, lo kira?"

Raka bingung, ia hanya bertanya, tapi kenapa Saka seperti sedang diintrogasi?

"G-gue bawa makanan, ayo makan dulu sebelum pulang," ajak Saka segera.

Ia lebih dulu masuk, melihat Gerry yang duduk memperhatikannya membuatnya mengalihkan pandangan, menyiapkan makanan.

"Kayak Saka tuh, tanpa babibu udah dipesenin makan," sindir Raka seraya melirik Gerry.

Gerry hanya berdecak, "tinpi bibibi idih dipisinin mikin."

ALGARENDRASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang