Heyoww
Apa kabar?
Baik???
Harus dong!Typo nya tandai yah, soalnya belum aku revisi lagi
atau ada kalimat yg janggal jg ditandain ya, rorrHappy reading~
~~~
Pagi ini rumah terasa sepi, penghuninya sudah melakukan aktivitas pribadi. Hanya ada dua anak bungsu yang sudah berdiam diri di kamar, mereka berdua mendapatkan libur sebelum besok akan menghadapi ujian akhir semester.
Hari berlalu dengan cepat, seolah memaksa lima pemuda yang baru merasakan kehilangan untuk tetap melanjutkan hidup bagaimanapun caranya.
Jelas sekali mereka nampak sibuk, anak bungsu kembar akan menghadapi ujian akhir semester, Bian yang mulai sehat sering keluyuran, Gerry yang juga akan menghadapi ujian akhir yang menentukan lulus tidak lulusnya gelar Apt. tersebut, ia sendiri sudah melakukan praktik di sebuah rumah sakit.
Sang sulung keluarga Algarendra juga sibuk didatangi beberapa wartawan. Keempat saudaranya merasa aneh, dulu jarang sekali ada wartawan yang setia menunggu panas-panasan di luar rumahnya demi menunggu sang pemilik rumah keluar. Bian sampai heran, apa perusahaan yang dikelola kakaknya sudah berkembang pesat?
Namun, pertanyaan yang sempat Bian dengar dari mereka adalah, "mengapa perusahaan ini tiba-tiba menghentikan cabang?"
Tidak sempat Bian bertanya, karena kakak sulungnya selalu menghindar dari mereka belakangan ini.
Sementara anak bungsu semakin gencar untuk berada di luar, dan akan pulang dengan keadaan pucat. Saat ditanya, maka akan ia jawab dengan bercanda, "habis ikut pentas teater horor."
.
."Sak, gue mau ngasih informasi, tapi lewat telepon aja ya, gue lagi sibuk nih."
Saka yang ingin pergi terkejut melihat panggilan dari Jarrel.
"Penting banget infonya? Kalau lo sibuk mending kasih tau gue-nya besok aja gak papa."
"Nggak, informasi ini menurut gue penting bin darurat. Gue langsung aja ya, CCTV yang diretas sama pelaku baru berhasil gue balikin, sorry terlalu lama."
"Syukurlah, gak papa."
"Cuplikan di hari itu masih ada, gue liat ada 7-10 pengguna motor ninja, dan dua mobil hitam yang ngikutin mobil om Rei. Dari sini, gue sempet ngeliat beberapa plat nomor motornya, dan gue nemu lima informasi dari tujuh plat nomor yang gue dapet."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARENDRAS
FanfictionMau mampir?? Monggo Bercerita tentang keseharian keluarga Reigan Algarendra dan Zeyna dengan kelima anak mereka yang selalu membuat keduanya mengelus dada, sabar. Butuh beribu-ribu kesabaran bagi mereka mendidik anak yang sudah dewasa namun bersikap...