Disisi lain, Haikal tengah merenungi kata kata yang Marka lontarkan padanya. Kata kata itu dalam sekejap membuat hati kecil Haikal hancur. Oh ya, Haikal tak punya hati.
Haikal melamun melihat bebatuan yang ada di hadapannya, dan ia melihat ada boneka disana sedang duduk di bebatuan itu, serasa melihat dan menemani Haikal dalam lamunannya.
"Sial. Siapa coba yang mau ngelukaiin si Cakra anjing itu? Apa apa dia yang didukung. Gue apa? Paling cuma debu," kata Haikal pada dirinya sendiri sambil memeluk lututnya.
Saat Haikal melihat ke arah bebatuan itu, boneka itu sudah tak ada lagi. Tapi Haikal tak peduli, Haikal masih kesal pada Cakra karena kejadian tadi. Padahal hanya luka kecil saja, dan Cakra tak akan koma atau mati.
"Bang Haikal! Bang Haikal!"
Mata Haikal mencari sumber suara itu, dan ternyata itu adalah Bintang yang sedang berlari ke arah nya.
"Lu ngapain disini? Balik lagi aja sana, Cakra lagi sekarat."
Bintang yang mendengar itu lantas tau betapa kesalnya Haikal diperlakukan tidak adil oleh teman temannya. Bagaimana jika Bintang diposisi nya? Mungkin ia sudah tak mau lagi berbicara pada mereka, karena kejadian seperti ini tak hanya satu kali terjadi, tapi lebih dari satu kali.
Bintang yang paham segera duduk di samping Haikal sembari menepuk pelan pundak Haikal.
"Bang, gue tau lu kesal di perlakuiin kaya gitu. Tapi gapapa, gue ada disini buat ngedukung lu. Luka Bang Cakra juga ga terlalu parah, cuma goresan. Ya walaupun darahnya keluar. Tapi menurut Bintang itu ga parah."
"Lu dukung gue? Gausah kali, alay banget kaya lagi perang."
"Bang, gue serius. Gue yakin lu gamau di perlakuiin kaya gitu terus, jadi kalau Bang Haikal diperlakuiin kaya gitu lagi, Bintang bakal ngebela Bang Haikal. Tenang aja, Bintang disini."
Haikal yang mendengar perkataan Bintang, ia merasa sedikit terharu. Disisi lain ia merasa geli. Tapi ia bersyukur karena Bintang masih memahami dirinya dan akan selalu membela Haikal. Lalu Haikal mengacak pelan rambut Bintang.
"Terima kasih ya Bintang, walaupun Bang Haikal pernah malu maluiin Bintang, gangguin Bintang, ngejek Bintang, Bintang selalu maafin Bang Haikal dengan mudah. Terima kasih sudah mengerti dan akan selalu ngebela, Makasih banget ya Bin."
"Santai bang, kaya sama siapa aja. Ayo balik, Gue laper nih. Bang Marka juga udah nyari kita pasti."
"Iya, ayo."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian darimana aja? Lama banget," tanya Chandra.
"Cuma keliling keliling sekitar sini aja kok, ga jauh amat," jawab Bintang.
"Kalian ga pergi ke hutan, kan?" tanya Marka tiba tiba.
"Eh, engga kok bang. Cuma di taman aja, Bintang jujur."