"Gue ga habis pikir sama rumah sakit jiwa ini, ada aja kejadian aneh nya," kata Haikal pada teman teman sekamar nya.
"Oh iya, di rumah sakit ini ada perpustakaan, gak?" tanya Jevano.
"Gak ada, tapi deket sini ada perpustakaan umum sih," jawab Raden.
"Kenapa? Lu mau nyari buku kah?"
"Iya. Sekalian mau lihat lihat."
"Emang nya suster bolehin?" tanya Bintang.
"Nah itu masalah nya. Pasien sama sekali gak boleh keluar dari rumah sakit jiwa ini. Kecuali kalau dapat izin dari pemilik rumah sakit jiwa ini," jawab Cakra.
"Pemilik rumah sakit jiwa? Emang nya siapa?" tanya Jevano.
Cakra hanya menggelengkan kepala nya, tanda ia tak tahu siapa pemilik rumah sakit jiwa ini.
"Gue gak tahu sama sekali, dari masuk rumah sakit jiwa ini, gue sama sekali gak lihat pemilik rumah sakit jiwa ini," balas Cakra pada Jevano.
"Kita sama sekali gak bisa keluar dari rumah sakit jiwa ini. Gue dulu dengar, ada pasien yang coba buat kabur, dan tujuan dia itu kabur ke hutan. Dan aneh nya, pihak rumah sakit jiwa ini gak sama sekali bertindak buat ngejar pasien yang kabur itu," jelas Marka pada teman temannya itu.
"Tunggu, tapi, kenapa pasien itu mencoba buat kabur dari sini? Apa ada sesuatu yang ganggu dia?" tanya Candra tiba-tiba.
"Positif thinking aja, mungkin dia merasa gak nyaman sama teman teman sekamarnya," jawab Haikal dengan santai.
"Bisa aja. Tapi, masa dia kabur dari rumah sakit jiwa karena masalah gitu aja? Seharusnya pihak rumah sakit sadar dan mungkin bakalan ada pertukaran teman sekamar," jawab Raden.
"Nah itu masalahnya. Terus katanya sih pasien itu hilang. Kasus nya udah dari tahun 1997, dan kasus nya itu udah ditutup karena pihak kepolisian menyerah untuk mencari," sambung Bintang.
"Gua heran. Kok lu tau semua kasus sih, Bin?" tanya Cakra pada Bintang.
"Gua denger dari suster yang lagi ngobrol pas itu. Dan mereka bicaraiin kasus itu sambil ketawa ketawa loh? Gue heran juga tuh, kenapa malah ketawa ketawa."
"Ternyata ga cuma bangunan nya aja yang aneh, isi di dalamnya juga aneh semua," kata Marka tiba-tiba lalu Haikal mengangguk heboh tanda ia setuju dengan perkataan Marka.
"Guys," ucap Jevano tiba tiba yang membuat teman temannya yang lain mengarahkan penglihatan mereka pada Jevano.
"Ayo kita cari informasi yang lebih dalam tentang rumah sakit jiwa ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.