Bandung, 30 November 2007
(00.05 WIB)
Cakra masih terjaga sampai tengah malam. Dari kemarin ia sama sekali tak tertidur. Entah kenapa kali ini ia susah sekali untuk tidur, karena biasanya ia tak pernah mengalami gangguan tidur.
Cakra memandangi langit langit kamar mereka, memikirkan beberapa masa lalu nya. Sesekali Cakra tertawa karena mengingat saat Haikal terpeleset di depan umum.
Disaat Cakra masih menahan tawanya, tiba tiba saja ia mendengar sesuatu. Bukan, bukan teriakan. Melainkan suara seperti rantai yang di seret paksa.
Suara itu lama kelamaan serasa semakin dekat. Dan tibalah saat Cakra mendengar suara itu berhenti di depan pintu kamar mereka.
Cakra tak memiliki keberanian seperti tokoh dalam film horror, yang langsung memeriksa sumber suara itu. Cakra bilang sih mereka gila. Tapi ya namanya film juga mau berbuat apa kan? Rumah bekas pembunuhan saja pasti tokoh dalam cerita akan enjoy enjoy saja.
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok
Cakra kaget dengan ketukan dari pintu itu, mengetuk pintu kamar mereka seperti orang yang tak sabar.
"Siapa?!" tegas Cakra agar orang yang mengetuk pintu kamar mereka itu sedikit takut.
Tok
Cakra lantas kaget. Bukannya berhenti, tapi orang itu malah mengeuk pintunya, walaupum hanya satu kali.
"Hey, jangan mengetuk pintu terus! Kau tak lihat ini tengah malam?! Semua pasien sudah harus tertidur!" tegas Cakra lagi sambil memasang wajah kesal, tapi ia tak mau membukakan pintu itu.
Tapi seseorang itu malah mengetuk pintu kamar mereka lagi sebanyak 20 kali. Cakra heran, kenapa teman sekamarnya tak terbangun? Padahal ini sudah ketiga kalinya orang misterius itu mengetuk nya, dan semakin keras bunyinya.
"Berhenti sialan! Kau bisa merusak pintu itu!"
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok
Kali ini bunyinya makin keras, Cakra tentu saja nyalinya sudah menciut. Dan akhirnya Cakra memutuskan untuk tidak meladeni ketukan orang misterius itu lagi, dan tidur.
Selang 5 menit ketukan itu sudah tidak terdengar lagi, tapi Cakra masih merasa takut.
Ceklek
Jantung Cakra berdetak lebih cepat, siapa itu? Membuka pintu kamar tanpa permisi apalagi disaat tengah malam seperti ini.
Cakra akhirnya bersembunyi di balik selimutnya yang tebal, mencoba untuk menyembunyikan tubuhnya.
Dan tiba tiba saja Cakra melihat dari dalam selimut, ada bayangan hitam yang ia bisa lihat dari dalam selimutnya, warnanya sangat pekat. Lebih pekat daripada bayangan manusia biasanya.
Padahal lampu kamar mereka sudah mati, dan mungkin bayangan seseorang tak akan terlihat dari dalam selimut. Tapi beda dari seseorang yang sedang mendekati Cakra. Bayangannya masih terlihat.
Sosok itu sangat tinggi, lebih tinggi dari apapun. Tak mungkin Cakra sedang di permainkan teman temannya kan? Sedangkan saja Haikal sedang tertidur pulas di sampingnya. Dan juga tidak ada teman teman sekamarnya yang setinggi bayangan itu.
Cakra memejamkan matanya kuat kuat, berharap agar sosok itu pergi dari hadapannya.
Setelah beberapa menit dirasa sudah lama, Cakra membuka matanya kembali. Dan tak ada lagi sosok hitam yang muncul lagi.
Lalu Cakra memberanikan dirinya untuk membuka selimut itu. Cakra membuka selimut itu perlahan, dan seperti yang ia duga. Tak ada lagi sosok itu.
Ia melihat sekeliling beberapa kali, tapi tak ada pertanda sosok itu masih ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/370585754-288-k440754.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teriakan di Bandung
Mystery / Thriller"Kita bakal bertujuh terus, kan?" "Gue gatau pasti, tapi gue harap begitu." "Kita akan tetap 7, selalu lengkap."