TLS [3] : Rantara?

937 42 0
                                    

[Bagian Tiga]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Bagian Tiga]

"Ada sesuatu dalam tatapanmu yang membuatku kehilangan kendali atas diriku sendiri."

***

🎶Playing Now : Big Boys - Elysees😎_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶Playing Now : Big Boys - Elysees😎
_____

Vior baru saja akan menjelaskan idenya ketika tiba-tiba suasana kantin berubah drastis. Seolah ada tombol pause yang ditekan, percakapan-percakapan terhenti dan semua mata tertuju ke arah pintu masuk. Vior menghentikan kalimatnya di tengah-tengah, alisnya terangkat sedikit. Ia merasakan perubahan atmosfer ini dan bertanya-tanya apa yang menyebabkannya.

"What's going on?" tanya Vior pelan, matanya menyipit penasaran. Ia menoleh ke arah Naya dan Garis, mencari jawaban.

Naya, dengan mata membulat, menjawab dengan berbisik, "Vi, liat deh ke pintu masuk."

Vior mengikuti arah pandang Naya, dan seketika ia mengerti alasan di balik keheningan mendadak ini. Ekspresinya berubah menjadi campuran antara ketidaksukaan dan ketidaknyamanan yang jelas terlihat.

Di ambang pintu kantin, berdiri sosok yang mengundang decak kagum dari seisi ruangan. Rantara Bumi Argawinandar, sang Ketua geng Ravenix, melangkah masuk dengan aura yang tak terbantahkan. Langkahnya mantap dan penuh percaya diri, seolah-olah dia pemilik tempat itu.

Vior mengamati penampilan Ran dengan seksama, matanya menyipit tidak suka. Jaket kulit hitam yang pas badan menutupi kaus putih polos, dipadu dengan jeans biru gelap yang sengaja robek di bagian lutut. Sepatu boots hitam melengkapi tampilannya yang effortlessly cool. Sebuah kalung rantai silver terlihat mengintip dari balik kerah jaketnya, menambah kesan berandal yang sudah melekat pada dirinya.

Vior merasakan gelombang ketidaksukaan yang familiar menyerangnya. Ia tidak pernah menyukai Ran dan gengnya, menganggap mereka sebagai trouble maker yang hanya membawa masalah ke kampus. Namun, meski enggan mengakuinya, Vior tidak bisa memungkiri bahwa dari segi fisik, Rantara memang sangat menarik.

The Love SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang