BAB-19) Maaf

293 14 4
                                    

Keesokan harinya di pagi hari paruru datang menjenguk enal,kedatangan paruru membuat suasana menjadi panas

"Ha-hai NAL" Sapa paruru

"Hai RU kenapa RU?" Tanya enal

"Enggak aku cuma mau jenguk doang gak papa kan?" Ujar paruru

"Yang gk ngebolehin siapa emang?santai aja kok" Ujar enal

"Gimana keadaanmu NAL?" Tanya paruru

"Ya seperti yang kamu lihat RU dan sekarang aku juga tidak bisa banyak gerak soalnya jaitan di kepala dan pinggang masih belum sembuh" Jawab enal

"Hmm,maaf ya nal soal kejadian itu" Ujar paruru

"Santai aja atuh semua orang kan pasti punya kesalahan dan sebelum kamu minta maaf aku sudah memaafkanmu kok jadi santai aja,tapi kalau perkataanku kemarin itu benar aku gk mau punya hubungan lagi denganmu sudah cukup sebatas teman saja" Ujar enal yang di angguki oleh paruru

"Hmm nal" Panggil paruru

"Hmm iya?" Jawab enal

"Aku boleh gk peluk untuk terakhir kalinya?" Ujar paruru

"Boleh dong sini" Ujar enal dan mereka berdua pun langsung berpelukan dan air mata paruru pun mulai pecah

"Makasih ya nal udah maafkan aku padahal itu bukan masalah sepele loh tapi kamu masih mau memaafkanku,aku bingung nal hatimu itu terbuat dari apa kok bisa sesabar ini" Ujar paruru sembari menangis

"Udah RU santai aja orang kejadian seperti itu sudah biasa kok tapi kalau yang kemarin itu agak beda soalnya yang jebak perempuan jadi chill saja" Ujar enal dan mereka berdua pun melepas pelukannya

"Makasih yaa nal aku mau duluan ada urusan soalnya" Ujar paruru

"Iya RU hati hati yaa terimakasih udah jenguk" Ujar enal dengan tersenyum

Paruru pun pergi dari ruangan enal

"Bang se nanti aku pinjam motornya ok ada urusan sebentar aku" Ujar enal

"Ok nal" Jawab Sean

Enal pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah mandi enal pun mengganti bajunya dan keluar dari kamar mandi

"Bang mana kunci motornya?" Tanya enal dan Sean pun langsung menyodorkan kuncinya ke enal

"Ok aku pake dulu yaa" Ujar enal mereka semua pun mengangguk

Enal keluar dengan menggunakan motornya Sean menuju tempat yang tidak asing yaitu pemakaman

"Git dan yang lain gua kembali Terima kasih yaa meskipun kalian semua telah tiada tapi jasa kalian masih melekat di ingatanku,Terima kasih yaa semua sudah ingin melindungiku sampai nyawa yang jadi pertaruhannya gua do'ain kalian semua tenang di sana yaa" Ujar enal dan dia langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari area makan

Enal keluar dari area makan dan dia menuju makam orang tuanya sesampainya di sana enal turun dari motornya

"Assalamu'alaikum yah ma putra kalian datang,maaf ya yah enal tidak bisa menjaga nama baik kaizen dan sudah membuat nama ayah jadi jelek natio harlan wardan kaizen maaf yah enal udah buat ayah kecewa,andai saat ayah dan mama masih ada kalian berdua pasti mendidik enal dengan benar tapi enal malah keluar dari didikan ayah yang pernah ayah dan mama ajari untuk mama makasih yaa udah melahirkanku,tapi aku mengambil jalan untuk menjadi geng motor mungkin ayah dan mama pasti kecewa dengan enal maaf ya yah ma"ujar enal

Enal pun duduk di samping makam ayah dan mamanya untuk menghisap rokok tapi tiba tiba

"Lu siapa?" Tanya seseorang

"Kalian kalau mau mulai pertikaian jangan disini ok ada makam orangtuaku soalnya jadi tolong untuk ribut kalian kesana aja jangan disini" Ujar enal dengan lembut

"Yaa terserah kami dong anj,woy serang dia" Ujar orang itu

Enal pun bersiap dan pertarungan pun di mulai,enal terus menghindari pukulan dari musuhnya dan sesekali enal membalas serangan mereka dan btuh waktu beberapa menit saja enal sudah menumbangkan semua musuhnya

"Gua bilang apa jangan rusuh di sini ada makam ortu gua,udah pergi sana kalian" Ujar enal dan mereka pun meninggalkan enal dengan berlari terbirit birit

"Tuh kan yah ma kalian lihat aja putramu ini malah bertarung dengan mereka,ma,yah Terima kasih yaa kalian berdua sudah merakit mesin tempur ini mungkin tanpa didikan kalian enal gk akan jadi seperti ini" Ujar enal dan enal langsung meninggalkan area makam orang tuanya dan enal pun kembali ke rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit enal langsung masuk ke ruangannya dan melihat cici dan kawan kawannya sudah tertidur

"Kalian pasti bosen kan dan sampai kalian ketiduran" Ujar enal dan dia pun langsung naik ke ranjang rumah sakit dan enal pun mulai tertidur

POV MIMPI ENAL

"Ha mafia ini bukannya udah pernah the king kalahkan ya kok masih ada?" Bingung enal

"Ha siapa itu kok rame banget di depan kantor mafia itu"bingung enal

Enal pun menghampiri kerumunan itu

" Loh nal barusan dateng ini gimana jadi nyerang gk?"tanya Sean

"Udah siap kan ok serang" Ujar enal terbawa

Baku tembak antara kubu enal dan kubu mafia itu

Mungkin dengan perlengkapan yang sudah siap banyak orang tertembak dari kubu enal,saat Sean lengah Sean pun tertembak,enal yang melihat itu pun langsung menghampiri Sean

"Bang bangun bang" Ujar enal

"Nal hati hati mereka masih" Ujar Sean


Enal pun langsung terbangun akibat mimpi itu enal pun masih kebingungan dengan mimpi itu

"Mereka masih? Maksudnya tadi apa ya?" Ujar enal bertanya tanya
"Mungkin tidak ada maksud apa apa orang cuma mimpi saja" Gumam enal













Bersambuggg....

See you next chapter broku


Jangan lupa vote dan komen ok

Lagend Is Back S2 (The Blood Generation 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang