MALAM HARI (-2 HARI PERANG)
Di rumah Enal sedang berkumpul semua petinggi The King, untuk membicarakan strategi yang akan mereka gunakan pada perang melawan Kiryu Grup.
“Ran lu udah telepon para petinggi The Blood?” tanya Enal sedikit khawatir.
“Udah Nal, mereka semua masih perjalanan ke sini,” jawab Aran.
Enal mengangguk mengerti. Tatapannya kini beralih pada Feno. “Bang Fen, Leo, Boby, Chintyo, ama Lolo udah lu kabarin?” tanya Enal sedikit penasaran.
Feno mengangguk sebagai jawaban. “Aman mereka masih di jalan.”
Waktu demi waktu mulai terlewati. Enal terus memijat pangkal hidungnya berharap agar rasa pusing dan cemasnya cepat hilang.
“Llan G bersaudara ama Erlan aman kah?” tanya Enal kepada Ollan dan di acungi jempol sebagai jawaban.
“Oke, kita tunggu mereka semua sampai…”
Mereka pun menunggu semua orang yang akan datang untuk ikut membicarakan strategi melawan Kiryu Grup.
~0~
Beberapa menit berlalu dan semua petinggi The King dan The Blood sudah Berkumpul di rumah Enal. Bukan itu saja ada juga 4 Garda depan The King, G bersaudara dan Erlan yang sudah sampai.
“Selamat malam semua, mari kita mulai untuk rapat hari ini. Dan terima kasih untuk semua yang sudah hadir terutama Erlan,” ujar Enal sebagai pembuka rapat malam hari ini.
“Oke, kita akan membicarakan strategi dan rencana yang akan kita pakai untuk perang yang akan datang. Jadi silahkan buat bang Gracio untuk menyampaikan strategi yang akan kita pakai…”
“Baik, terima kasih Nal... dan untuk Strategi kita besok saya menyarankan untuk ada yang jaga posisi di belakang. Saya menyarankan untuk menjaga posisi itu kepada Gito yang cukup ahli dalam itu. Dan juga kemampuan Gito yang kita sudah tau, kita butuh orang yang pintar akan persoalan Hacking... jadi apakah Gito siap?” tanya Gracio kepada Gito.
“Tolong perjelas bang untuk tugas-tugasnya bagaimana itu...?” tanya Gito yang kurang paham dengan penjelasan yang Gracio lontarkan.
“Jadi gini, kamu kan bisa mengatasi soal per- Hack ingan nah itu yang kita butuhkan untuk sekarang dan saya punya rencana untuk ada orang yang mengatur di balik layar. Dan dengan kemampuanmu saya ingin kamu untuk meretas semua sistem yang Kiryu punya. Saya yakin kamu bisa jadi kamu jangan turun ke medan kamu cukup back up dari belakang dan harus selalu tersambung dengan yang turun ke lapangan. Terakhir, kamu juga butuh penjaga dan Zean cocok untuk itu,” jelas Gracio diangguki Gito.
“Dan untuk Zean, tugas kamu cukup menjaga Gito dan menjelaskan strategi yang kita sudah atur. Saya yakin kamu pasti butuh setiap rinci dari tempat yang akan jadi medan perang…”
“Iya bang kalau saya yang dapat posisi itu saya butuh gambaran setiap rinci dari tempat itu. Apakah ada untuk gambarannya?” tanya Zean.
Gracio tersenyum dan mengangguk. “Itu sudah pasti Zean. dan yang sudah punya gambaran itu adalah si detektif The King yang gak lain adalah Oniel, jadi tolong Niel kamu serahkan gambaran itu ke Zean…”
Oniel pun menuruti permintaan Gracio dan langsung memberikan gulungan kertas yang berisi gambaran tempat kiryu kepada Zean.
“Oke Zean sudah, Erlan, Cristian, Aldo dan Rey kalian bertiga ke gudang 1 milik kiryu untuk membebaskan orang orang yang kiryu culik. Ingat, tetap waspada. 1 kesalahan game over buat kalian berempat..”
Erlan, Cristian, Aldo dan Rey pun hanya mengangguk mendengar perintah dari Gracio.
“Terakhir untuk di pusat cuma tersisa para petinggi The King, 4 Garde The King dan G bersaudara kita cuma fokus saja ke permainan para anggota kiryu. Khusus Greez dan Grac untuk menyelinap dari belakang untuk membebaskan Floran dan Freya saat semua orang termasuk pemimpin kiryu saat teralihkan fokusnha,Tolong jangan gegabah untuk kalian berdua, karena ini menyangkut nyawa kita semua. 1 kegagalan kita akan kehilangan nyawa, buat kamu Enal, kamu jangan sampai terpancing emosi demi kelancaran rencana ini..”
“Lihat aja bang Cio kalo mereka gak nyentuh Freya gua akan adem aja, kalo Floran sih gua gak peduli. Meskipun dia bonyok, dia cowok harus tau gimana rasanya bonyok sampai nyawa mau hilang wkwkwk,” ucapnya asal membuat semua orang di dalam ruangan tertawa.
“Sumpah parah cok ni anak,” ujar Ollan.
“Kapan lagi kan wkwkw,” balas Enal.
Shani yang sedari tadi menguping pembicaraan Enal segera berdehem dan menatap Enal tajam.
“EKHEM... kalian semua pikir cici gak dengar apa yang kalian bicarakan?!!” Sambung Shani dengan nada tegas.
“Iya ci maaf” jawab Enal yang langsung menunduk dan berhenti tertawa.
“Kamu sebagai ketua harusnya tau, mana yang serius mana yang buat bercandaan, kamu tau kan Floran gimana apa kamu gak mikirin keluarganya? kamu bayangkan dek yang dialami Floran itu terbalik ternyata Freya yang bonyok bukan Floran gimana reaksimu? Kamu bisa yang serius tidak? Kalau kamu masih seperti itu mending gak usah perang. Sia sia tau buang buang nyawa. Lain kali yang serius karena ini masalah penting karena ada adikmu dan adikku yaitu Freya yang diculik, PAHAM!!” tegas Shani membuat Enal terbungkam merasa bersalah.
“Iya ci maaf Enal salah.” lirihnya.
Semua teman temannya yang lain hanya bisa terdiam melihat Enal yang sedang dimarahi oleh Shani karena bercandanya yang sudah kelewatan.
Tapi Shani juga merasa kasihan dengan adiknya itu karena harus memikul semua masalah ini apalagi nyawanya yang harus jadi taruhannya, tapi dengan keyakinan yang Shani berikan kepada adiknya Shani yakin bahwa Enal akan menang dan membawa pulang Freya dan Floran dengan aman.
“Oke untuk rencana dan strategi udah kita atur, jadi kita tinggal persiapan aja dan untuk kendaraan kita pakai motor untuk berangkat dan di jalan kita akan berpisah, untuk Gito dan Zean kalian akan melakukan rencana di sini dan semuanya harus saling terhubung jangan sampai terputus” ujar Enal untuk memastikan kepada teman temannya.
“Oke siap!!…” teriak mereka semua.
“Mari kita hancurkan semua musuh yang kita hadapi dan saya minta tolong jangan ada korban jujur saya tidak ingin ada korban di perang ini tapi perang apa yang tidak makan korban? tapi setidaknya kalian hati hati biar tidak ada korban dan cukup korban dari mereka saja, Saya tutup untuk rapat malam ini Terimakasih dan selamat malam..” ucap Enal menutup rapat untuk yang mereka adakan malam ini.
“Guys gua duluan ya ke kamar, bang Sean dan bang Gracio kalau mau ke kamar langsung aja masuk gua cuma ada urusan doang di kamar jadi selamat malam semua dan terimakasih...”
Bersambung....
Thanks para readers
See you next chapter bro/sisJangan lupa vote dan komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagend Is Back S2 (The Blood Generation 2) END
FanfictionMenceritakan Masalah yang terus dan terus datang setelah Di tinggalkan oleh pemimpin The Blood Generasi 1,dan Mau tidak Mau si pemimpin Harus Kembali Ke dunia Motornya 100% fiksi jangan di bawa ke dunia nyata Brother yaaa