Tabrakan

1.2K 134 17
                                    


"Aku pergi dulu sebentar ya" ucap Daniel kepada istrinya Windy.

"Mau kemana mas malam malam gini?" Tanya Windy heran.

"Ini ada pertemuan mendadak di cafe bintang. Cuma sebentar aja kok"

"Yaudah.. jangan pulang larut malam"

"Iya sayang.." Daniel mencium kening sang istri.

Di perjalanan, Daniel menyetir mobil seperti biasa. Saat lampu lalu lintas berwarna kuning, Daniel malah menambah kecepatan laju mobilnya ajar tidak mendapatkan lampu merah. Alhasil lampu merah pun menyala. Daniel yang merasa tanggung itu malah menerobos begitu saja. Hingga dia tak melihat bahwa ada seorang wanita yang sedang menyeberang.

AAAAAAA!!!!

suara teriakan wanita itu berhasil menghentikan mobil Daniel.
Ya, Daniel menabrak wanita malang itu.

Dengan cepat ia turun dari mobil untuk memeriksa keadaan wanita tersebut. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui kondisi wanita itu sangatlah parah. Karena ternyata dia sedang hamil sehingga mengakibatkan pendarahan hebat.

Daniel panik, ia ingin meminta bantuan. Namun jalan itu terbilang amat sangat sepi. Beruntung ada truk besar yang lewat. Sang supir langsung turun dan membantu Daniel.

"Waduh pak! Ini kenapa bisa kayak gini!!" Seru supir itu panik.

"Sa-saya gak sengaja nabrak dia pak"

Jawab Daniel dengan suara yang bergetar.

Mereka berdua menggotong wanita itu ke dalam mobil Daniel, Dan segera membawa nya ke rumah sakit terdekat.

* * *

Zayyan baru saja keluar dari kamar mandi. Jujur selama di rumah sakit ia tidak mandi seharian. Tubuhnya terasa gatal. Ia juga ingin mengusir bau bau rumah Sakit dari tubuhnya. Rasanya sangat menyegarkan.
Rumahnya memang sepi, hanya ada dirinya dan para pembantu di rumah.
Leo? Entahlah.. dimana kakaknya itu berada.
Zayyan mengganti setelan baju nya dengan celana jeans panjang dan kaos putih polos yang di balut dengan jaket abu abu favoritnya.

Setelah sholat Maghrib, barulah ia akan bersiap-siap menjemput Shaqil.
Ketika hendak mengabari Shaqil, rupanya baterai hp Zayyan habis. Terpaksa dia harus mengecas nya dan meninggalkan nya di rumah. Kebetulan mereka juga sudah janjian bertemu di parkiran saja supaya tidak ribet.

"Bi! Zayyan pamit jemput Abang dulu ya!"

"Loh den Zayyan kan baru sembuh.. minta tolong bang Ijal aja ta? "
Bang Ijal merupakan supir pribadi Zayyan dan kedua kakaknya.

"Enggak usah bi, Zayyan bisa sendiri kok"

Pembantu nya itu tampak menimbang nimbang keputusan Zayyan. "Yaudah terserah den Zayyan aja, yang penting den yakin kuat kan?"

"Insyaallah kuat bi"  Zayyan berusaha meyakinkan.

"Hati hati.. gak usah buru-buru"

Zayyan melakukan gerakan hormat.
"Siap bi"




Sampai sekarang,  Shaqil masih berusaha berpikir positif. Ia mencoba tetap tenang. Shaqil berjalan ke arah Parkiran. Tempat yang sudah mereka janjikan. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan mobil nya.  Shaqil dapat bernafas lega saat mendapati sang adik tengah melambai lambaikan tangannya dan satu tangannya lagi memegang cilok.

[Fatamorgana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang