Zeline memijat pelipisnya.
"Cuma Mimpi ternyata"
"Tapi kata-kata Zayyan ada benarnya juga" Zeline mengerucutkan bibirnya.
"Btw nyenyak banget aku tidur nya, emang ya kamar horang kaya tu beda hahahahaha.. kalo kamar aku mah boro-boro AC, kipas angin aja gak ada. Iyalah! Orang tidurnya di gudang" Zeline cekikikan.
Zeline bangkit dari kasur nya dan bersiap untuk mandi.
Setelah menuruni tangga, ia melihat ada Shaqil dan Zayyan yang sedang duduk santai di ruang tamu, tentu saja dengan kesibukan masing-masing.
"Kebo amat bangun nya siang" Celetuk Shaqil tanpa mengalihkan perhatian dari ponselnya.
"Ish! Diem deh kamu!"
"Enggak papa Zel, yang penting lo udah sholat subuh lo boleh tidur sampe subuh lagi" Balas Zayyan terkekeh.
Zeline menatap kedua kakak adik itu dengan kesal. Baru saja ia bangun dari tidurnya sudah di suguhkan dengan pemandangan seperti ini. Lagipula, ia tak bangun siang-siang amat. Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Sekarang juga sedang libur.
"Kak Leo kemana?" Tanya Zeline.
Zayyan menghela nafas. "Dari kemarin malam dia belum juga pulang.
"Kemana perginya tu anak?"
* * *
Leo tersenyum puas setelah berhasil mendapatkan apa yang dia mau.
Ia sampai tak tidur semalaman hanya untuk mendapatkan video rekaman yang sudah berada di dalam ponselnya tersebut.Saat ini, ia tengah menunggu lampu pejalan kaki berubah menjadi warna hijau agar ia dapat menyeberang.
Leo mengucek kedua matanya. Ia merasa lelah dan ngantuk sekali. Kepalanya juga terasa seperti berputar putar. Mungkin ini akibat ia tak beristirahat sejak kemarin."BANG LEO!!"
Zayyan berhasil menangkap tubuh Leo yang hampir jatuh.
"Lepasin gue!" Leo menepis tangan Zayyan.
"Bang Leo kemana aja sih? Orang rumah pada nyariin bang!"
"Gak usah peduliin gue"
Leo terdiam sebentar. Lalu ia kembali menatap Zayyan dengan datar.
"Ikut gue sebentar" Leo menarik paksa tangan Zayyan.
"Apartemen Zeline?" Tanya Zayyan bingung.
"Kita harus ketemu sama orang tua Zeline sekarang"
"Buat apa?"
"Tinggal nurut aja apa susah nya"
Leo mulai memencet tombol pertama.
Namun sang tuan rumah tidak juga keluar Leo akhirnya memencet tombol yang kedua.
Masih tak kunjung keluar juga akhirnya ia memencet Tombol lagi Untuk yang ketiga kalinya.
"Cih" Leo berdecih.
Karena tak sabar, Leo menekan tombol itu berulang-ulang kali hingga membuat Zayyan terganggu.
"Mungkin di dalam gak ada orang Bang"
"Diem"
Akhirnya seseorang membukakan pintu kamar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fatamorgana]
Ficțiune adolescențiJudul awal : Tiga Bayangan. Roda hidup terus berputar. Tidak mungkin di dunia ini kita selalu merasakan kebahagiaan, pasti akan ada saatnya merasa sedih, kecewa, kehilangan dan putus asa. Bahkan mungkin rasa ingin mati, atau memang di inginkan untuk...