Zayyan terlonjak kegirangan di atas kasurnya. Setelah seminggu penantian akhirnya kedua orang tuanya memberi pesan bahwa mereka akan pulang besok pagi.
Shaqil memandang Zayyan keheranan. "Napa lo tiba-tiba lompat begitu?"
"Besok mama papa pulang euyy!" Seru Zayyan girang.
"Serius?" Ucap Shaqil kaget.
"Serius lah! Napa komuk lo kek begitu sih?!"
"Lo tau besok hari apa?" Tanya Shaqil.
"Minggu?"
Shaqil melempar bantal ke arah Zayyan. "Besok mama ultah bego!"
"Eh iya juga!" Zayyan baru mengingat nya.
"Enaknya di kasih apa ya?" Shaqil menopong dagunya.
"Beliin gelang Pandora aja" balas Zayyan enteng.
"Ck! Udah banyak tu di lemari mama!"
"Iya juga" Zayyan ikut berpikir.
"Skincare?" Usul Zayyan.
"Yang ada muka mama rusak gegara gue salah beli!"
"Tinggal beli yang paling mahal ajaa!"
"Muka mama tu bukan sekedar mahal aja Ajay!! Kalo ada alergi gimana hah?!"
Zayyan hanya nyengir.
"Yaudah lah!! Paling bener beliin seblak aja, kan mama suka tu"
Shaqil menepuk jidatnya. "Mama juga bisa beli sendiri berpuluh-puluh mangkok malah!"
"Lo sendiri mau ngasih apa emang?" Tanya Shaqil.
"Gue pengen buat sketsa wajah mama, tapi gak mungkin sehari langsung jadi" Zayyan berpikir sejenak.
Shaqil rebahan di kasur Zayyan.
"Terus nanti kita buat kejutan juga gak?""Gak tau" Zayyan bangkit dari kasur nya.
"Bentar gue mau minum dulu" Dengan cepat Zayyan menuruni tangga menuju dapur. Saat itu juga ia ber pas-pasan dengan Leo yang baru tiba di rumah. Yang membuat Zayyan terkejut adalah kondisi Leo yang sudah babak belur.
"Bang? lo kenapa?" Tanya Zayyan khawatir.
Leo memutar bola matanya malas. Ia melewati Zayyan begitu saja.
"Bang bentar!" Zayyan memegang bahu Leo. Namun Leo malah menepis kasar tangan Zayyan.
"Gak usah sok baik" ucap nya datar.
Tanpa Leo sadari, sesuatu terjatuh dari saku nya. Sebuah kertas yang masih terlipat.
Zayyan mengambil dan membuka lipatan tersebut.
Sekarang ia baru paham keadaan Leo.
Ini sudah ketiga kalinya Leo mendapatkan surat peringatan dari sekolah.* * *
"bang Leo!! Ayo main sama Zayyan, nih! Papa habis beliin Zayyan mobil baru!" Ucap Zayyan kecil kepada sang kakak.
Leo yang sibuk menonton tv itu tak menghiraukan perkataan Zayyan.
Karena tak ada sahutan, Zayyan menarik narik baju Leo agar kakak tirinya itu menanggapi nya."Berisik! Main sendiri sana!" Usir Leo.
Zayyan menunduk sedih. "Bang Leo kenapa gak mau main sama Zayyan terus sih.."
Leo berdiri dari sofa dan menatap kedua bola mata milik Zayyan.
"Kamu itu bukan adik aku! Stop panggil aku Abang karena aku bukan Abang kamu!!" Leo menendang mobil mainan baru Zayyan lalu pergi meninggalkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fatamorgana]
Ficção AdolescenteJudul awal : Tiga Bayangan. Roda hidup terus berputar. Tidak mungkin di dunia ini kita selalu merasakan kebahagiaan, pasti akan ada saatnya merasa sedih, kecewa, kehilangan dan putus asa. Bahkan mungkin rasa ingin mati, atau memang di inginkan untuk...