Sudah 2 jam Zayyan terkapar di sana dengan keadaan yang sudah babak belur. Hidung nya patah, ujung bibirnya sedikit sobek, bagian perut nya lebam dan dahi nya mengeluarkan darah.Tak ada gunanya juga ia mengadu. Zayyan yakin orang tuanya akan percaya pada nya apapun alasan yang ia buat. Akan tetapi bagaimana dengan Shaqil? Dia tidak mungkin percaya begitu Saja.
Mengapa sampai segini Leo membencinya? Apa salahnya kepada Leo?Krek krek..
Seperti suara kunci gembok yang di buka.
"Heh!? lo gapapa?"
Rupanya ia adalah Kevin. Orang yang mengunci gudang ini tadi.
"Zay! lo nggak papa?" Bisik Kevin. Takut ada yang mengetahui keberadaannya.
"Lo? Ngapain disini?" Tanya Zayyan pelan.
Kevin memperhatikan sekitar. Merasa situasi sudah aman, ia pun menghampiri Zayyan.
"Mereka lagi pergi, ini kesempatan yang bagus buat anter lo ke rumah sakit" Kevin mencoba membantu Zayyan untuk bangun. Ia merangkul kan tangan Zayyan ke lehernya.
"Kenapa lo mau bantu gue?" Tanya Zayyan lagi.
"Ck! Tinggal nurut aja apa susahnya!"
Kevin membawa Zayyan keluar dari gudang tersebut, dan menuju motor nya.
Akan tetapi.. perhatian Zayyan tertuju pada bekas pembakaran di sebuah tong sampah besi. Ia yakin bahwa Leo benar-benar sudah menghanguskan lukisan-lukisan milik Zayyan."Sorry.. gue gak bisa bantu apa-apa" ucap Kevin. Ia tahu apa yang ada di pikiran Zayyan saat ini.
Zayyan tersenyum getir. "gapapa. Cuma gambar biasa"
. . .
"Untuk sementara, mas harus di rawat di sini dulu. Kemungkinan besok baru di perbolehkan untuk pulang" kata suster.
"Iya sus, makasih."
"Saya permisi dulu" suster pun meninggalkan Zayyan bersama Kevin yang menemaninya.
"Keluarga lo kemana? Biar gue bantu ngehubungi"
"Bang Leo kan termasuk keluarga gue" kekeh Zayyan.
Kevin berdehem. "Maksud gue, orang tua lo kemana?"
"Mereka lagi kerja di luar kota. Tenang aja. Mereka udah nyiapin uang buat gue. Biar gue yang urus semuanya."
"Gue temenin lo dulu sampe lo di bolehin pulang besok!"
"Nggak usah repot-repot. Gue bisa sendiri" balas Zayyan.
"Gue-
Mendadak hp Kevin berbunyi. Ada panggilan masuk. Dengan tenang, Kevin menggeser tombol hijau di layar hp nya.
//Lo bawa Zayyan kemana hah?!!//
"Gue bawa dia ke tempat lain" jawab Kevin santai.
//Ngapain sih gobl*k?! Biarin aja di membusuk di sana!!//
"Lo gila?! Kalo ada apa-apa sama tu anak! Kita yang repot!!"
Leo terus mengumpat di seberang sana. Ia begitu kesal dengan tindakan temannya itu. Alhasil. Panggilan pun di hentikan secara sepihak oleh Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fatamorgana]
Novela JuvenilJudul awal : Tiga Bayangan. Roda hidup terus berputar. Tidak mungkin di dunia ini kita selalu merasakan kebahagiaan, pasti akan ada saatnya merasa sedih, kecewa, kehilangan dan putus asa. Bahkan mungkin rasa ingin mati, atau memang di inginkan untuk...