Cemas

851 80 6
                                    


Typo bertebaran👀
















Shaqil mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Ia baru saja menyelesaikan latihan basket nya.                                                               
"jago juga lo mainnya" Puji Gevan.

"biasa aja" Balas Shaqil dengan tampang sombong.

"muka lo nyebelin banget sumpah!!" Seru Davin kesal. Ingin sekali rasanya Davin menampar wajah Shaqil saat itu juga.

"habis ini lo mau langsung pulang?"  Tanya Gevan.

Shaqil mengangguk. "Iyalah! Mau ngapain lagi?"

"Yaudah ayo barengan aja" ajak Gevan.

Mereka bertiga meninggalkan lapangan basket dan segera menuju ke parkiran sekolah.






. . .





"Lah?"

"Kenapa sha?" Tanya Davin.

"Napa motor Zayyan masih ada disini?" Heran Shaqil.

"Masih ekskul mungkin" balas Gevan.

"Enggak. Jadwal dia tu hari Rabu"

"Gue cari dia dulu di kelas" Shaqil kembali masuk ke sekolah di susul dengan Davin dan Gevan di belakangnya.





. . .





"Nggak ada siapa-siapa di kelas"

Terus kemana si Zayyan itu?" Tanya Shaqil cemas.

"Mungkin main ke rumah temennya?"

Davin menjitak pelan dahi Gevan. "Motor nya aja masih di sekolah dodol!"

Gevan hanya meringis pelan sambil mengelus jidatnya.

"EMMA!!" Panggil Shaqil pada teman sekelasnya yang baru saja menyelesaikan ekskul cheerleader.

"Ya?"

"Lo liat Zayyan gak?"

Emma berusaha mengingat- ngingat.
"Oh! Tadi ada anak kelas lain yang nyamperin Zayyan. Katanya dia di minta tolong ke gudang kalo gak salah sama pak Dian"

"Gudang?" Dahi Shaqil mengernyit.

"Iya! Coba aja lo cek kesana"

"Yang bilang gitu ke Zayyan siapa em?"

"Wah! Kalo itu gue gak tau Sha. Soalnya gue juga gak kenal sama anak itu"

Shaqil me manggut-manggut. "Oke. Thanks infonya em"





. . .






"Ada perlu apa Shaqil?" Tanya pak Dian.

"Maaf pak. Apa benar bapak yang manggil Zayyan buat ke Gudang?"

Wajah Pak Dian tampak kebingungan.
"Zayyan? Zayyan temen sekelas kamu?"

Shaqil mengangguk.

[Fatamorgana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang