Terimakasih telah menjadi
Adik yang baik Zayyan.
Maaf Abang baru bisa kasih
Kamu pelukan yang tulus.-leo-
Benar kata orang.
Penyesalan selalu datang di akhir.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...✯
"Zayyan mana? Kok dia gak ikut makan?" Tanya Leo.
Semua orang yang ada di sana langsung menghentikan aktivitas makan mereka.
Shaqil menggebrak meja dengan keras hingga membuat semuanya terkejut.
"Lo bisa nggak sih!! Berhenti seolah-olah Zayyan itu masih ada! Ingat!! Dia udah meninggal!" Seru Shaqil dengan mata yang berkaca-kaca.
"Lawak lo! Biar gue yang anter makanan dia ke kamarnya" Leo berdiri. Ia mengambil sepiring nasi dan ayam goreng kesukaan Zayyan. Lalu beranjak pergi menuju kamar adiknya.
Shaqil hendak menyusulnya namun Daniel mencegahnya.
"Biarin aja. Dia pasti bakal Nerima seiring berjalannya waktu"
. . .
Leo membuka pintu kamar Zayyan. Kamar yang tidak pernah di huni lagi sejak 2 Minggu yang lalu.
Seprei nya masih tertata rapi, buku buku yang tetap berada di tempatnya, sedikit pun tak pernah lagi di sentuh oleh pemiliknya.Leo tersenyum menyeringai melihat buku tulisnya yang sudah bertumpuk-tumpuk di meja belajar milik Zayyan.
"Gue udah nyuruh lo berapa kali sih Zay? GUE BILANG KERJAIN PR GUE!! LO BUDEK APA GIMANA!!?" Leo menahan sesak di dadanya.
Dengan kasar ia mengambil salah satu buku tulis Zayyan lalu merobek-robek nya. Tak hanya itu, ia juga menginjak robek-robekan kertas itu dengan air mata yang terus mengalir.
Leo terduduk lemas di lantai sambil meremas kertas kertas tersebut. Tubuhnya bergetar hebat.
Padahal dulu ia yang paling menginginkan adiknya itu pergi. Namun tak pernah ia bayangkan akan terasa amat sangat sakit rasanya.
"Lo boleh pergi.. tapi bukan pergi kayak gini yang gue mau.."
Leo mengedarkan pandangannya. Ia menggigit bibir bawahnya ketika melihat Canvas berukuran besar yang tergeletak di kasur Zayyan.Perlahan ia bangkit dan berniat untuk mengecek Canvas itu.
Bang Leo ganteng
Leo tersenyum melihat isi kertas berwarna merah yang tertempel di Canvas.
Serta yang membuat ia terkejut adalah, lukisan itu adalah lukisan wajah dirinya yang ia yakin bahwa Zayyan yang telah membuat nya.
Leo mengambil kertas origami yang terdapat tulisan di dalamnya.
Zayyan bingung mau kasih hadiah bang Leo apa. Kita jarang komunikasi bang, makannya Zayyan gak tau kesukaan bang Leo apa. Jadi Zayyan kasih ini aja ya? Semoga suka.
Leo memegangi dadanya dan memejamkan matanya. Ia membayangkan sedang berpelukan dengan adiknya Zayyan.
Lukisan itu benar-benar indah. Zayyan sangat pandai dalam hal menggambar. Hadiah terindah yang akan Leo simpan. Selamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/370824456-288-k13055.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fatamorgana]
Fiksi Remaja❗Belum Revisi❗ Judul awal : Tiga Bayangan. Roda hidup terus berputar. Tidak mungkin di dunia ini kita selalu merasakan kebahagiaan, pasti akan ada saatnya merasa sedih, kecewa, kehilangan dan putus asa. Bahkan mungkin rasa ingin mati, atau memang di...