Tulisan yang sebelumnya telah berubah 'following', di mana itu menandakan bahwa Krizzia sudah mengikuti akun kakak tingkatnya itu, kini kembali berubah menjadi tulisan 'follow' seolah akun tersebut menghapus Krizzia dari pengikutnya.
"Apaan dah? Padahal akun gua pake nama sendiri, gak mungkin Kak Navy lupa. Kenapa gua di-remove, anjir? Nge-bug apa ya?" Jika saja tadi dirinya tak lupa meminta nomor ponsel, mungkin perihal ini bisa langsung ditanyakannya.
Tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut untuk saat ini, Krizzia pun memutuskan untuk mematikan ponsel dan berniat tidur.
Tok tok tok!
Belum sempat gadis itu memejamkan mata, suara ketukan pintu sukses membuatnya beranjak dari tempat tidur dengan langkah gontai.
Saat di buka, sesosok gadis penghuni kamar sebrang, menenteng keresek bening dengan kotak coklat di dalamnya yang diarahkan pada Krizzia.
"Apani??"
Indy menggendikkan bahu. "Don't know. Gua barusan abis beli makan, terus ada Gojek yang nganterin ini. Katanya buat Krizzia Jodie. Nama lu bukan? Soalnya, di sini yang gua tau namanya Krizzia, cuma lu."
"Bukan COD, kan?"
"Bukannn. Bener punya lu? Emang gak pesen apa-apa?"
Gadis itu menggeleng. "Apaan, ya...?" Diterimanya keresek tersebut dari tangan Indy. "Thanks, gua masuk dulu."
"Lu baru pulang, ya?"
Krizzia yang sudah hampir masuk ke dalam kamarnya, sedikit melongokan kepala dan melihat Indy yang tengah menatapnya. "Iya. Ngapa?"
"Just ask. Belum ganti baju soalnya dari semalem. Udah gih sana, gua juga mau masuk."
Dan keduanya pun masuk ke dalam kamarnya masing-masing.
Krizzia dengan tampang bingungnya, segera membuka kotak yang berukuran tidak terlalu besar itu. Di dalamnya, terdapat sepotong cheesecake--kue kesukaannya, serta sebuah tulisan di atas secarik kertas bewarna pink pastel yang mengatakan, "Sorry cuma sepotong. Gak ada duit. Dimakan y."
Semakin jelas saja kebingungan di wajah gadis itu. Otaknya berputar, memikirkan siapa yang iseng mengiriminya sepotong kue. Tidak masalah memang karena ia tidak perlu membayar dan lagi, ini adalah kesukaannya. Tapi ia jelas harus tahu siapa pengirim anonim ini.
🎭🎭🎭
Perkuliahan mulai berjalan normal sekarang. Walaupun pembelajaran masih belum sepenuhnya efektif, tapi tak sedikit raut mahasiswa yang nampak mulai jengah dengan kegiatannya. Entah itu karena merasa kurang akan waktu libur ataupun mereka yang mungin memang sibuk dengan hal lain di luar pembelajaran.
Kecuali Krizzia. Gadis itu nampak masih bersemangat lantaran memiliki banyak teman baru dan juga banyak kegiatan baru yang kini bisa dicobanya.
Satu lagi. Keantusiasan Krizzia juga dipicu oleh perempuan-perempuan cantik yang berada di sekitarnya. Mereka seolah menjadi doping baginya selagi menjalankan aktivitas sehari-hari di tempat itu.
"Mot, depan gua ada cewek cakep banget. Rambutnya panjang pake pita, bulu matanya lentik, anggun banget lagi cara duduknya."
"Udah ngapa... Satu-satu dulu kalo deketin orang tuuu!" Maudy menggerang di balik telepon. "Katanya mau deketin kating-kating yang itu."
"Ya mereka emang diutamain. Tapi kalo ada cewek cakep depan mata, sayang gasi kalo dibiarin?"
"Gak semuanya demen cewek, kunyuk! Tar kalo ada yang ilfeel atau takut, terus teriak, gimana?"