Aneh <12>

16 2 0
                                    


Sama seperti judulnya 'aneh', jadi chap ini menjurus ke aneh bagi saya. Karena chap ini dibikin pas saya lagi gak ada ide.




/Tristan pov/

Apa kalian tau?, Tentu kalian tidak tau.

Hei mengapa perilaku Al berubah?. Beberapa hari ini, Al benar-benar berubah.

Sifat perhatian, kepekaan nya, entah lenyap begitu saja. Dia bahkan beberapa kali tertangkap menghindari ku.

Apa karena aku tinggal bekerja?.

Ini membuatku khawatir. Apa ada sesuatu yang membuat Al berubah?, Aku yakin ada sesuatu yang mengganggu pikiran nya.

Al kini tengah duduk dihadapan ku. Sudah dua kali dia salah membuatkan ku kopi. Pertama dia memberiku kopi yang begitu asin, kedua dia memberi ku kopi yang seharusnya diseduh oleh air biasa, Al malah menyeduh kopinya dengan air teh.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu Al?, Sikap mu mulai berubah."

Al menggeleng. Tatapan nya sulit diartikan. Sudah kupastikan dia benar-benar sedang memikirkan hal yang membuat dirinya kepikiran.

"Kau sedang hamil Al... Jangan terlalu membebani pikiran mu dengan hal-hal yang tidak berguna." Ucapku memperingatkan nya.

Hei memikirkan hal yang berlebihan akan berdampak buruk pada sang ibu dan anak.

"Aku.... Kemarin aku melanggar."

"Hm?."

"Kemarin aku keluar rumah untuk ke supermarket ---."

"... Lalu aku menabrak seseorang saat ingin kembali pulang. Dia- tidak dia tidak akan bisa mengambil nya lagi!."

Al mulai menampakkan kecemasan nya. Syukurlah dia mau bercerita kepadaku. Namun mengapa dia begitu ketakutan.

"Tidak apa-apa Al, aku tidak akan memarahi ataupun membentak mu. Kau pasti bosan jika terus menerus dirumah bukan?." Aku memaklumi nya.

Al mulai tak nyaman jari jemari nya mulai bergetar. "Ya benar aku bosan... Aku bosan... Dia pasti ingin sesuatu lagi dariku!, Tris bagaimana jika dia- TIDAK... AKU TIDAK MAUU!!!." Teriak Al diakhir kalimatnya.

Sontak aku terkejut lalu dengan cepat memeluk tubuhnya yang mulai bergetar.

SIAL!.

/Tristan pov end/

Oke. Sepertinya Tristan merutuki dirinya sendiri. Al kembali kambuh. Setelah sekian lamanya, ia mulai kembali lagi.

Tristan menyesal. Seharusnya ia menjaga Al dengan baik. Bukan malah membuat dirinya kembali merasakan masa buruknya lagi.

"Hiks... Siapa!, Jangan mendekat! HAAAAAA TRISTAN AKU MAU TRISTAN!!!!." Al menangis dengan kencang. Dia memanggil nama Tristan berkali-kali.

Tristan tak gagal. Buktinya Al yang sedang kambuh saja masih memanggil namanya.

Dia benar-benar membuat Al merasa aman.

Tapi Tristan tetap menyesal.

Tristan mengelus pelan kepala Al. Ia membisikkan beberapa kata penenang. "Stttt..... Aku disini, Tristan mu ada disini, tenang lah tidak ada yang akan menyakitimu lagi..."

"Hiks.... Tristan..  kemarin dia ada, apa?, Kenapa?, Ada yang menyelamatkan ku, dia baik.... Tidak!!, Tidak ada yang baik!." Al mulai kembali tidak jelas.

Jangan bilang....

"Kembali... Kembalikan Al ku.... Jangan terjadi lagi, ada nyawa lain didalam dirinya!, Jangan! Tuhan... Aku mohon!." Mohon Tristan dengan tersedu-sedu.

Ia mulai menangis tanpa suara. Melihat Al yang begitu berantakan kali ini menyayat hatinya kembali.

Untuk kedua kalinya. Hatinya benar-benar sakit.

Al meremat rambutnya dengan kencang. Beberapa helaian mulai tercabut. Hal itu tak hilang dari pandangan Tristan. Ia mencoba untuk melepaskan tangan Al dari kepalanya sendiri.

Usahanya berhasil. Al melepaskan rematan nya pada rambutnya sendiri. Gantinya dia meremat kencang rambut Tristan.

Tak menghiraukan rasa sakit yang Tristan rasakan. Dia lebih memilih untuk menelfon key, agar datang kerumahnya.


TBC.
Sengaja dibikin pendek, Karna dari judul sudah menggambarkan bahwa chap ini aneh!.

ALTRIS [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang