12. HP LATHIF

12 2 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran(yang kamu jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kamu lupa betapa pedihnya rasa sakit"

Ali bin Abi Thalib

☆☆☆

Suara adzan subuh dan dilanjutkan takbir di pagi itu, membuat seorang lelaki yang sedang tertidur terusik. Setelah mengumpulkan nyawanya, ia bergegas untuk mandi dan sholat subuh.

Setelah sholat subuh, Lathif bersiap-siap untuk pergi ke masjid melaksanakan sholat id.

.
.
.

Setelah sholat id, Lathif pergi ke kamar mandi. Ia meletakkan hpnya diluar.

Saat Ayesha sedang melipat mukena bersama Adiba, Reyna, dan Nayyara, ia izin ke kamar mandi untuk mencuci tangan.

Saat ia sedang mencuci tangannya di wastafel yang ada diluar kamar mandi, tak sengaja ia menjatuhkan hp milik seseorang.

“Astaghfirullah, hp siapa ini? Mana pecah lagi.” Ucap Ayesha mengambil hp tersebut.

“Aduh… Gimana ini? Hpnya mati,” Lanjutnya sambil mencoba untuk menghidupkan hp itu. Tapi nihil, hp itu tidak hidup sama sekali.

Tak lama kemudian, Lathif keluar dari toilet pria dan melihat Ayesha kebingungan. “Ada apa?” Ucapnya tanpa mendekat.

Ayesha menoleh. “Kak Lathif?”

“Ada apa?” Tanyanya kembali sambil menunduk.

“Ini kak, ay gak sengaja jatuhin hp orang,” Ucap Ayesha sambil memperlihatkan hp yang ia jatuhkan tadi.

Lathif melihat hp itu sambil menyipitkan matanya. “Bukankah itu hp saya?” Batinnya.

“Milik siapa?” Tanya Lathif.

“Gak tahu, tadi pas ay cuci tangan udah ada hp ini,” Ucap Ayesha.

Lathif menghela nafas. “Itu hp saya,” Ucapnya sambil melangkah sedikit mendekat tapi masih ada jarak diantara mereka.

Ayesha mendongak. “I-ini hp kak Lathif. Maafin ay ya, kak? Ay benar-benar gak sengaja jatuhin tadi,” Ucapnya sambil menunduk.

“Gpp, nanti saya bisa perbaiki di counter,” Ucap Lathif.

“Sekali lagi maaf ya, kak? Ohh gini aja, ini ay punya 200 ribu buat benerin hp kak Lathif aja,” Ucap Ayesha sambil menyodorkan uang 200 rb.

“Tidak usah, biar saya sendiri yang mengurusnya.”

“Jangan gitu, Kak. Nanti ay jadi gak enak,” Ucap Ayesha. “Tolong banget diterima ya, kak? Atau kurang, ya? Nih, ay tambahin…” sambungnya sambil merogoh tasnya.

“Adanya cuma 500, Kak,” Ucap Ayesha nyengir.

Lathif tersenyum tipis melihat Ayesha yang sangat berusaha untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. Walaupun, ia tidak sengaja.

“Saya terima, dengan syarat besok kamu dan kedua temanmu ikut saya dan teman saya, makan siang di rumah makan dekat rumah sakit, tempatmu bekerja. Saya yang traktir,” Ucap Lathif sambil menerima uang yang Ayesha sodorkan.

Ayesha mengerutkan keningnya. “Acara apa?”

“Besok kamu akan mengetahuinya sendiri” Ucap Lathif.

IQBAL AL LATHIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang