15. DIANTARA DUA PILIHAN

16 1 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Jangan hanya memantaskan nikah muda. Tapi kita juga perlu memantaskan mati muda. Karena kita tidak ada yang tahu kapan kita akan dipanggil ke hadapan sang ilahi."

☆☆☆

Astaghfirullah!”

Lathif terkejut melihat hp dengan lockscreen seorang wanita yang tidak memakai hijab. Hingga membuat Bisma dan Candra yang sedang mengerjakan tugasnya menoleh ke Lathif.

“Kenapa, Ndan?” Tanya Bisma.

“Ini bukan hp saya.” Ucap Lathif sambil menunjuk hp yang ada didepannya. Candra dan Bisma pun berdiri dibelakang Lathif.

“Coba lihat, Siapa tahu gue kenal pemilik HP-nya,” Ucap Bisma.

Bisma pun melihat lockscreen hp itu dengan seksama. “Sepertinya ini hp Gita, Ndan,” Ucap Bisma. Lathif menggeleng sambil beristigfar.

Sedangkan di sisi lain, Gita yang baru saja sampai di rumahnya langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Ia pun membuka Tote bag yang berisikan hp yang baru saja ia ambil di counter.

Ia pun menyalakan hp tersebut. Setelah hp itu nyala betapa terkejutnya ia melihat bahwa itu bukan hp miliknya.

Astaga, ini hp siapa?” Ucap Gita.

“Gue buka gpp kali, ya?” Gumam Gita lalu membuka hp tersebut yang kebetulan tidak disandi oleh pemiliknya.

Ia pun mencoba membuka galeri betapa kagumnya ia melihat mayoritas foto dan video quotes islami.

“Loh.. ini bukannya foto Lathif temannya Bisma itu, ya?” Gumam Gita melihat foto Lathif.

“Ih… sweet banget…. Ibunya aja di ratuin, apalagi sama istrinya nanti.”

Gita menghela nafas. “Tembok kita terlalu tebal walaupun seaamiin tapi gak seiman,” Ucap Gita sambil mendongak melihat langit-langit rumahnya.

“Apa gue deketin aja, ya?”

“Tapi gak mungkin mempan, orang dia paham agama banget.”

“Dia juga kayaknya suka sama Ayesha deh. Dari tatapan dan cara bicaranya bisa dilihat kalo dia perhatian sama ay,” Gumam Gita.

Gita menghela nafas. “Git, inget saingan Lo yang seagama.”

“Udahlah, Mending gue mandi aja,” Gumam Gita lalu beranjak ke kamar mandi.

☆⁠☆⁠☆

Assalamu'alaikum.”

Waalaikumsalam,” Jawab seorang lelaki yang duduk di sofa ruang tamu.

Ayesha mengernyit. “Arya?”

Pemuda dengan nama lengkap Arya Wiguna Wicaksana itu pun menghampiri Ayesha yang masih berdiri di depan pintu.

Melihat Arya yang mendekatinya, membuat Ayesha menundukkan kepalanya. “Ada perlu apa, Ar?” Tanya Ayesha.

“Gpp sih cuma mau lihat kondisi mbak Ayes aja.” Ayesha pun mengangguk.

“Eh… udah pulang, Ay?” Tanya Adiba yang keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi mimuman dan cemilan.

Ayesha pun menghampiri dan menyalami Adiba.”Udah, Bu.”

IQBAL AL LATHIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang