11. KEBERANGKATAN BIAN

12 2 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Sholat itu penting, bukan yang penting sholat."

☆☆☆

Seorang wanita mengendarai motor Scoopy-nya menuju bandara, karena sang kakak akan berangkat ke Aceh untuk membantu pencarian letda Ryan yang dinyatakan hilang diperairan Aceh, saat ia terbang membawa persediaan makanan untuk korban bencana alam. Ia ditugaskan disana, karena mendapatkan tugas bergilir untuk membantu para korban.

Karena sudah malam, jalanan terlihat sepi hanya ada suara takbir yang terdengar lirih, membuatnya sedikit ketakutan.

"Ya Allah lindungilah, Ay," Batin Ayesha sambil terus berdzikir dalam hati untuk menghilangkan ketakutannya.

Motor Ayesha berhenti karena dihadang oleh sekelompok preman.

"Ya Allah gimana ini? Ay takut," Batin Ayesha yang tidak turun dari motornya.

"Aduh neng geulis mau kemana sih?" Ucap lelaki 1.

"Sini turun sama Abang" Ucap lelaki 2 ingin memegang lengan Ayesha.

Ayesha mengempis tangan lelaki itu. "Jangan sentuh saya!" Ucap Ayesha tegas.

"Wihh berani nih cewek," Ucap lelaki 3.

"Udah kita sikat aja," Ucap lelaki 4.

"Gas," Ucap lelaki 1 mulai menarik tangan Ayesha.

"Gak! Lepasin saya!," Ucap Ayesha mulai memberontak.

"Udah neng, tenang aja. Gak ada orang juga," Ucap lelaki 1.

Tangan Ayesha dipegang kuat oleh lelaki itu, membuatnya susah untuk melepaskannya.

Lelaki itu mulai bergerak untuk membuka hijab Ayesha. Tetapi, aksinya terhenti ketika segerombolan motor yang mulai mendekati mereka.

Dor
"BERHENTI ATAU SAYA TEMBAK KALIAN!" Teriak salah satu polisi yang turun dari motornya sambil menembakkan pistol ke udara. Para preman itu mulai berlari berhamburan.

"Wisnu, Angga, dan yang lainnya kejar preman itu! Bisma, Candra ikut saya," Ucap Lathif.

Dengan sigap, semua yang diperintah Lathif mengejar para preman itu. Sedangkan Lathif, Bisma dan Candra menghampiri Ayesha yang menangis.

"Ayesha?" Ucap Lathif.

Ayesha yang sedang menunduk pun mendongak. "Kak Lathif?"

"Apa yang telah mereka lakukan padamu?" Tanya Lathif.

Ayesha menggeleng. "Mereka gak ngapa-ngapain. Tapi, Ay masih takut, hiks."

"Tenanglah, sudah ada saya disini," Ucap Lathif. Ayesha mengangguk dan sudah mulai tenang.

"Kamu ingin pergi kemana? Tidak baik, seorang wanita pergi malam-malam sendiri," Tanya Lathif.

"Ay mau ke bandara. Mas Bian mau berangkat sekarang."

Lathif mengangguk. "Saya akan menghantarmu." Ayesha mendongak dan menggeleng.

Lathif tersenyum tipis melihat betapa lucunya Ayesha, yang terlihat seperti seorang anak kecil sedang menolak diberi sesuatu. "Maksud saya, saya akan mengikutimu dari belakang."

Ayesha menggeleng. "Gak usah, Kak Lathif pasti mau lanjut patroli."

"Justru itu, tugas saya adalah melindung perempuan. Jadi, saya harus memastikan kamu sampai ke bandara dengan selamat," Ucap Lathif.

IQBAL AL LATHIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang