06. KELUARGA

22 3 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Jika engkau sudah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, maka engkau dapat merasakan pahitnya jauh dari Allah"

- Habib Umar bin Hafidz

☆☆☆

Bruk

Lathif yang tidak bisa menahan rasa sakit di kepalanya akhirnya pingsan.

"ASTAGFIRULLAH." refleks keempat pria yang ada disana panik.

Dengan sigap Candra, Bisma dan Ryan membopong tubuh Lathif.

"Gus sebaiknya, kamu izin ke Ammah dulu nanti dia mencarimu" ucap Ryan sebelum melangkah untuk membawa tubuh Lathif ke mobilnya.

"Baik. Kalo gitu, kalian angkat mas Iqbal nanti saya susul." Mereka mengangguk dan mulai berjalan sambil membopong tubuh Lathif ke mobil Lathif.

Lelaki itupun pergi menemui Ummahnya yang sedang duduk bersama Cantika, Ayesha dan ibunya. Sedangkan teman-teman Ayesha sudah kembali ke rumah sakit.

"Assalamu'alaikum," ucap lelaki itu

"Waalaikumsalam."

"Salim dulu nak sama bibi" suruh Ummah. Lelaki itu mengangguk dan mencium tangan Bu Adiba-ibu Bian,Cantika dan Ayesha.

"Massyallah ganteng sekali kamu"

Lelaki itu tersenyum manis. "Hadza min Fadli Rabbi, tante."

"Cocok deh jadi menantu Tante, yakan Tik?"

Cantika pun membelalakkan matanya. "Ibu jangan gitu lah, lagian Gus pasti idamannya Ning."

"Tapi kalo Ummah setujunya sama kamu gimana?" ledek Ummah

"Ummah..." Ummah hanya terkekeh melihat reaksi anaknya.

Lelaki itu pun menoleh ke Ayesha. "Bukankah itu adik Cantika? tapi kenapa tidak asing bagi saya?" batinnya.

"Hey.. kenapa kok bengong?" ucap Ummah yang membuat lelaki itu tersadar.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Em.. gpp ummah. Oh.. iya Ummah, saya mau izin jenguk seseorang."

"Siapa yang sakit, nak?" tanya Ummah

"Em... Temen ya... teman saya ada yang sakit terus mumpung saya di Jakarta sekalian jenguk dia."

"Oh.. gitu yaudah kamu hati-hati dijalan."

"Baik Ummah. Nanti kalo Ummah udah mau pulang telpon saya aja." ucap lelaki itu.

"Bagaiman kalo Ummah menginap di rumah Cantika aja? boleh kan Bu?" ucap Cantika

"Boleh, Tapi emang Ummah Nya mau?"

"Kalo tidak merepotkan gpp," jawab Ummah

"Gk repotin kok mah, malahan Cantika seneng kalo Ummah nginep" ucap Cantika

"Baiklah kalo begitu, saya berangkat dulu," ucap lelaki itu, kemudian ia pun mencium tangan Ummah dan Bu Adiba

"Assalamu'alaikum." ucap lelaki itu.

"Waalaikumsalam." setelah salamnya dijawab, ia langsung pergi ke parkiran karena pasti sudah di tunggu.

Setelah lelaki itu mengetahui keberadaan mobil Lathif, ia langsung masuk ke dalam mobil. Dan Candra pun mulai menjalankan mobil Lathif menuju rumah sakit. Sesampainya mereka di rumah sakit, Candra bergegas turun untuk mencari bantuan dokter. Sedangkan yang lain mengangkat tubuh Lathif.

IQBAL AL LATHIF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang