20. Missing you

8.6K 231 97
                                    

Tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo

.
.

Pagi subuh, Chelia di haruskan terbang ke Swiss hanya demi untuk Chilla. Semalaman Chelia tak bisa tidur hanya memikirkan keadaan Chilla yang di katakan sedang hamil. Sambil memasukkan ponselnya di tas selempang Chelia menggerutu sembari mengumpat kesal.

Entah apa yang ada di pikiran Adik kecilnya itu? Demi apapun Chelia tidak percaya bahwa Chilla sudah melangkah sejauh itu. Dan ia yakin jika anak itu hasil dari racikan Felix! Memangnya Adiknya itu dekat dengan siapa lagi? Chelia sadar, akhir-akhir kemarin dia terlalu membebaskan Chilla, selalu meninggalkan gadis itu bersama Felix.

"Felix sialan, rasanya aku ingin sekali membunuhnya!" umpat Chelia di sekian kalinya, setelahnya keluar dari kamar.

Di luar rumah beberapa bodyguard dan asistant Elias bernama Lorenzo sudah menunggunya.
"Helikopternya sudah siap, nona. Kita berangkat sekarang?"

Chelia mendesah kasar, rasanya tidak ingin pergi, terlebih sedari semalam Raja tidak mengangkat panggilan serta melihat pesannya, mungkin saja pria itu langsung tidur.
"Kita berangkat sekarang."

Lorenzo mengangguk, berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu limusin untuk Chelia. Di dalam mobil, Chelia hanya bisa termenung sesekali melihat ke layar ponselnya. Ah, tidak.. dia tidak bisa pergi tanpa Raja..

"Belok kiri, aku mau pergi kesuatu tempat."

"Tapi, nona.."

"Belok kiri, Ren.."

Dengan terpaksa Lorenzo mengangguk lalu memerintahkan supir untuk berbelok, hingga limusin berhenti di depan rumah sederhana berlantai dua, tanpa menunggu Lorenzo membukakan pintu, Chelia langsung turun dari mobil.
"Tunggu disini," kata Chelia pada Lorenzo lalu melangkah menuju pintu utama rumah Raja.

Chelia mencoba mendial kekasihnya, namun Raja tetap saja tidak menjawab telponnya. Karena tak ada jawaban, Chelia memutuskan untuk mengirimi Raja pesan saja.

"Nona.. kita harus pergi sekarang," seru Lorenzo yang kini sudah berdiri di sampingnya. "Tuan Elias menghubungiku sedari tadi.."

"Allright.."

Dengan langkah lesu Chelia meninggalkan perkarangan rumah Raja, sebelum masuk ke dalam limusin, Chelia mendongak melihat ke atas dimana lampu kamar Raja masih gelap.

"Silakan, nona," ucap Lorenzo membukakan pintu mobil.

"Hm."

***

Chelia Aurora
Raja, pagi ini aku akan berangkat ke Swiss. Ada masalah keluarga, sedari semalam aku telpon kamu tapi kamu gak angkat telpon aku..

Chelia Aurora
Barusan aku dari rumah kamu, tapi kayaknya kamu belum bangun. Yaudah kalo gitu aku pamit ya, i love you, Raja. I will miss you:(

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang