Bab 6.

16 15 0
                                    

" Sakit ya saat orang yang kita anggap berharga justru pemberi luka"

_Amora Bagaskara_

:
:
:
:

"Sepi amat nih rumah" gumam kiara, saat ini mereka berada di rumah megah orang tua Amora, keadaan rumahnya sangat sunyi seperti tak berpenghuni padahal ada abang-abang Amora.

"Mana art nya" Tanya viona heran

"Diliburin nyokap, sayang duit katanya" jawab Amora yang sedang duduk di sofa

"Gila sih, terus yang ngurus nih rumah siapa" tanya viona lagi

" Ya gue lah siapa lagi coba" jawab Amora seadanya

"Emang--"

"Banyak tanya Lo vi" Kiara memotong perkataan sang sahabat.

"Kan gue nanya yang penting" jawab viona. Membela diri.

"Pertanyaan Lo bodoh,nggak masuk akal' Lo nggak tau macam mana kehidupan keluarga gue" celetuk Amora.

"Iya juga ya" cengenges viona

"Bodoh" semprot Amora dan Kiara bersamaan.

"Anjir gue di nistain" gimana viona kecil hanya dirinya yang dapat mendengar kan gumamnya itu.

•~•~•~•~•~•••~•~•~

Tap... Tap.....tap....

Turun dua orang laki laki yang mungkin lebih tua dari mereka dengan muka seram nya.

"Buatin gue makanan" suruh Abi, Abang pertama Amora berkuliah masuk S2, laki laki yang angkuh, jago bela diri, dan kejam

"Gue juga" sambung Aldiandra, Abng kedua Amora, berkuliah masuk S1, laki laki yang cuek nanguzubillah, sombong dan sadis.

"Tapi bang Amora baru pulang sekolah" ucap Amora sambil nunduk

"Oh, udah berani nggak ada mama sama papa hm?"tanya Abi seram.

"Bukan gitu bang" Amora menggeleng geleng pertanda perkataan Abang nya salah.

"Lo mau gue hukum"bentak Aldi, sepontan Amora menggeleng geleng.

"Yaudah cepat masakin lapar nih gue" suruh aldi memaksa.

Amora langsung menuju dapat diikuti oleh kedua sahabatnya, Abng nya itu tidak tahu malu membentak dan mengasari adik nya didepan viona dan Kiara, sahabat nyabitu hanya diam, mereka tau sifat Abang Abang nya Amora susah dibantah.

Pernah sekali mereka mencegat tangan Adi saat ingin menampar Amora dan mereka dibentak, dicaci maki, pada saat itu juga Amora menyuruh mereka agar tidak ikut campur saat mereka melihat dirinya di perilaku kan layak nya hewan.

Mereka pasrah karena Amora juga butuh privasi keluarga sendiri. Bukan hanya Amora tapi kedua sahabat nya juga ingin tau kenapa dan apa alasan nya mereka memperlakukan Amora layak nya hewan bukan keluarga, sebenci itu kah mereka pada Amora, padahal Amora adalah anggota keluarga nya sendiri dan satu satunya anak perempuan di keluarga Bagaskara.

•~•~•~•~•~•~

"Nih bang" Amora menyajikan ayam tepung krispi di meja makan"

"Lama amat" gerutu Aldi

"Anjing nih orang udah di buatin malah ngeluh, biadab memang" batin Viona

" Vi, ki ke kamar gue yuk ganti baju habis tuh makan" ajak Amora

" Gas" sahut keduanya agak pelan

Mereka meninggal kan kedua Abng Amora dan berjalan menuju kamar Amora.

Ceklek

Decakan kagum selalu diucapkan oleh mulut viona dan Kiara, bukan pertama kali mereka memuji kamar putih nan bersih, hiasan bunga di langit-langit, foto dan gambaran manusia dan hewan-hewan, kamar wangi harum vanila dan banyak novel di lemari khusus buku sungguh menarik perhatian para orang-orang yang melihat kamar Amora.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Segini dulu ya guys nanti update lagi

Jangan lupa tinggalin jejak vote nya

See you

"Endless Wounds"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang