Bab 24.

12 11 0
                                    

"Dia adalah princess kami, berani kalian sentuh dia seujung kuku maka akan kami buat kalian menderita"

_orng² kesayangan Amora_
:
:
:
:

"Hentikan" teriak orang berbadan besar itu.

Bukan nya melepaskan tarikan nya pada Amora dia malah menatap tajam orang tersebut karena telah berani menghalangi nya.

"Siapa Lo berani nyuruh gue,Lo mau tau Daddy gue itu orang terkaya nomor empat di dunia,huh" sombong Siska

"Kami hanya menjalani perintah dari atasan kamu saja untuk menjaga nona Amora" jawab salah satu orang itu.

"Pasti dia jalang tuan kalian kan,gue tau itu karena gue pernah liat dia di club" ucap Siska alias berbohong.

"Sialan" bentak Alva membuat Siska terkejut

"Lo berani melukai permata ku,akan ku bunuh kau sekarang juga" marah Alva

"A-aku h-hanya berkata jujur saja" jawab Siska terbata bata.

"Lepasin dia bit*" tekan Alva mengeluarkan aura seram nya membuat Siska dan antek-anteknya ketar ketir dan Siska melepas Jambakan itu.

Amora yang merasa pusing di kepalanya akhirnya jatuh pingsan dan dengan sigap Alva menggendong nya.
Alva membawa Amora ke UKS tapi sebelum itu dia berbicara.

"Tunggu pembalasan gue"

Viona,Biru, Kiara,Renzi dan para bodyguard mengikuti Alva dari belakang.
Para bodyguard tersebut adalah orang orang Daddy nya Amora yaitu MR. Orlando- Rama

Alva meletakkan Amora di brankar dan menyuruh dokter yang bertugas di UKS memeriksa nya.

"Dia hanya pingsan saja, kalian tenang saja sebentar lagi dia bangun"ucap dokter itu.

"Oh iya, mungkin penyakit nya kambuh dan ini harus di bawa ke rumah sakit" jelas dokter itu

Alva dkk + viona dan Kiara bernapas lega tapi saat dokter menjelaskan tentang penyakit Amora yang kambuh mereka bingung kecuali kedua sahabat Amora.

"Penyakit" tanya Alva

"Telpon om Rama sekarang" panik viona dan Kiara

"Kenapa" tanya biru

"Cepat bangsat telpon aja" bentak Kiara membuat Alva langsung menelpon orang tua Amora.

Kedua sahabat Amora langsung menghampiri Amora dan menangis, bagaimana ini Amora punya penyakit mematikan yang mungkin sembuh nya hanya 15% saja.

Tak lama kemudian kedua orang tua sampai membuat seluruh murid AS menjerit bahagia, baru kali ini tuan dan nyonya Orlando datang ke sekolah mereka ini.

Pintu UKS terbuka menampilkan dua orang paru baya yang sedang khawatir dengan kondisi anak semata wayang mereka

"Ada apa ini" tanya Shinta menitikkan air mata nya.

"Hiks Tante, Amora" tangis viona

"Amora kenapa" tanya Rama khawatir

"Tadi hanya pingsan om,tapi entah kenapa mereka berdua malah menangis histeris begitu" ucap biru

"Kalian kenapa" tanya Rama

"Hiks,om A-amora hanya mempunyai waktu hingga 7 bulan untuk hidup Hiks"

Jedar.........

Semua orang di sana merasa tertampar kenyataan yang begitu pahit, Amora gadis yang selalu terluka baru saja mendapatkan kebahagiaan dan kini harus menghadapi kematian nya.

"N-nggak mungkin" racau Shinta langsung memeluk Amora.

"Kita bawa ke rumah sakit saja" ucap Rama di angguki semua nya.

Mereka pun membawa Amora menuju rumah sakit yang dokter nya adalah langganan keluarga Orlando.

Seluruh murid terkejut melihat Amora yang di gendong Rama.

"Eh,kok tuan Orlando gendong amora"

"Ha kan bener Amora tuh anak nya Keluarga Orlando"

"Gila pasti senang bisa jadi anak semata wayang keluarga Orlando"

"Eh itu kenapa di gendong"

"Mau ke mana mereka"

Begitu lah kira kira omongan para murid AS.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

"Endless Wounds"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang