* Terasa mimpi
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya hari yang di nanti nanti kan oleh keluarga besar keenam mempelai akhirnya tercapai dimana ada pasangan yang akan menikah di hari ini.
Di bawah sana bisa di bilang cukup ramai karena banyak kolagen bisnis Alva,ortu Amora, ortu Alva dan para sahabat nya.Di ruang dandan Amora dkk sedang di mek up. Bahkan Yeng me mek up mereka saja sampai terpanah pada kecantikan mereka bertiga. Apalagi Amora yang kecantikan nya tidak perlu di ragu kan lagi, hingga membuat Alva si es batu mencair begitu saja.
"Masyaallah, putri-putri mommy udah cantik" ucap Shinta yang baru masuk bersama ibu viona dan Kiara.
"Terimakasih mommy" ucap Amora dkk serempak.
Di bawah sana terdengar para mempelai laki-laki mengucap kan ijab kabul.
"Bagaimana para saksi"
"Sah"
"Sah"
"Sah"
"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah menjadi seorang imam" ucap masing-masing penghulu.
Amora dkk pun turun dari tangga di dampingi oleh ibu mereka masing-masing, Alva sempat terpanah melihat istrinya itu yang super super cantik nya masyaallah.
Begitu juga dengan Biru dan Renzi.Mereka melakukan tukar cincin dan saling mencium telapak tangan suami masing-masing dan para suami mencium kening si istri.
"Kamu cantik, habibati" ucap Alva berbisik
"Kamu juga ya Habibi" ucap Amora malu malu.
Setelah semua akad nya selesai para pengantin sudah duduk di pelaminan masing-masing.
Di sebelah kanan ada pengantin Biru dan Viona
Disebelah kiri ada pengantin Renzi dan Kiara
Dan di tengah tengah ada pengantin Alva dan Amora.Banyak para tamu yang hadir dalam acara tersebut, tamu tersebut bukan sembarang tamu tapi tamu spesial.
"Selamat pak Alva" ucap salah satu rekan bisnis Alva yang cukup tua
"Terimakasih bak Budi" ucap Alva
"Kau beruntung cantik bisa mendapatkan Alva, sebenarnya saya punya anak perempuan yang ingin saya jodohkan sama Alva tapi, Alva sendiri yang menolak karena dia punya hidup nya dan raga nya, kata dia saat kami datang kerumah nya" ucap istri pak Budi. Membuat Amora tersenyum kikuk.
"Ha.. terimakasih Bu"
...................................
Setelah selesai semua nya dan tidak ada yang datang lagi Amora dkk serta Alva dkk mengucap selamat pada masing-masing pengantin.
"Selamat bro" ucap biru
"Selamat juga" balas Renzi
"To" ucap Alva+ datar.
"Ye Lo mah nggk ada senyum-senyum dari tadi gue perhatiin, tapi kalau liat Amora langsung ngembang tuh bibir" kesal biru
"Berisik!" Sarkas Alva.
"Haaa... Gue nggak nyangka kita ada di posisi ini" ucap viona sambil berlinang air mata kebahagiaan
"Iya, gue juga nggak nyangka, akhirnya gue nikah dan kumpul sama sahabat gue" ucap kiara yang seperti viona.
"Terasa mimpi bukan, orang yang kita cinta kita sayang akhirnya kita bisa mendapatkan nya, gue nggak nyangka aja kalau kita di posisi ini, gue sempat dulu berfikir, sebelum gue operasi gue akan pergi dan meninggalkan kalian tapi Allah berkehendak lain dia mau kita bersama terus bahagia bersama, gue beruntung dan mengucap syukur kepada Allah yang telah mempersatukan kita semua" ucap Amora panjang kali lebar membuat ketiga gadis tersebut berpelukan menangis bahagia, para lelaki pun merangkul bersama.
Ini adalah akhir yang bahagia tapi diawali dengan Kisah sedih.
Nggak selamanya kita akan merasa sedih, kita cukup bersyukur dan berdoa kepada Allah atas apa yang ia beri walau tak sesuai ekspektasi, jangan ragu untuk meminta pertolongan pada Allah karena ia lah satu satunya yang bisa menolong kita dari orang-orang jahat.
Kesedihan nggak selamanya di miliki seseorang dan kebahagiaan nggak selamanya merubah kesedihan.Kesedihan dan kebahagiaan adalah cara Allah menjaga Umat umat nya,
Kesedihan juga bisa menjadi pertanda kita akan bahagia kelak.
Kebahagiaan tidak bisa juga menjamin kita akan terus bahagia selamanya.Ada kala nya kita harus ikhlas demi diri sendiri mau pun orang lain kita cukup bersabar sampai Allah memberi kita jalan keluar yang mungkin lebih indah dari yang kita bayangkan
END
_Zaskia- Author_
KAMU SEDANG MEMBACA
"Endless Wounds"
Teen FictionCerita kedua .................................................... Seorang gadis yang seharusnya memiliki masa remaja menyenangkan, berakhir menyedihkan. Keluarga yang tak pernah menyayangi nya serta selalu melakukan kekerasan pada dirinya. Amora di...