15

63 9 0
                                    


"Udah selesai coba pake" ucap Vincent dengan mengusap keringat yang keluar.

Yesica mengangguk kemudian memasuki mobilnya, sementara Vincent meminta kepada beberapa orang untuk menyingkir dari jalan Yesica, termasuk orang orang yang berada di tengah tengah arena balap.

Yesica sedikit bingung kenapa orang orang langsung menuruti perintah Vincent, tapi ia tak mau ambil pusing, Yesica langsung berjalan menuju jalanan yang lumayan lega.

Setelah menemukan lahan yang cukup luas Yesica langsung mencoba ban barunya.

Brum...

Yesica mulai menancapkan gasnya terlebih dahulu, begitu kecepatan mobilnya sudah di rasa cukup Yesica mulai melakukan drift.

Ia melakukan drifting beberapa kali hingga dirinya puas, meski baru saja ganti ban, tapi ia tidak peduli menurutnya ban bisa di ganti tapi kesenangan kapan lagi.

Cittt...

Yesica menghentikan mobilnya di depan Vincent kemudian keluar dari mobilnya.

"Seru sih" ucap Yesica dengan melepas kacamatanya.

Beberapa orang yang ada disana dibuat kagum begitu melihat Yesica keluar dari mobil termasuk Leonora yang berada disana.

"This my Drift Queen" bangga Vincent.

"Tapi sayang ya bos disini gak ada yang bisa drifting, selain boros ban dan bensin beberapa dari mereka takut buat ngedrift, termasuk gua sih haha" ucap teman Vincent.

"Pulang sekarang" entah bagaimana caranya tiba tiba Alstar berada di antara kumpulan teman teman Vincent kemudian menarik tangan Yesica dengan kasar.

"Lo siapa ngatur ngatur gua?" Yesica menatap Alstar dengan datar.

Mendengar itu Alstar menghentikan langkahnya, membalikkan tubuhnya dan menatap Yesica dengan datar.

"Jangan mentang mentang sekarang Lo udah cantik, Lo bisa bersikap murahan ke semua cowo yang ada disini, ingat Lo itu masih tunangan gua"

Yesica menatap Alstar dengan tatapan cengo, kemudian menatap Vincent yang sudah mengepalkan tangannya dengan erat bahkan hingga urat uratnya terlihat jelas.

"Vincent princess gak mau tangannya kotor" Yesica berbicara dengan wajah dan nada suara sok imut sambil memperhatikan kuku kukunya yang baru saja di cat.

Tingkah sok imut Yesica tidak membuat orang orang jijik atau geli justru sebaliknya mereka malah terpesona meski mereka tau tinggal Yesica ini murni di buat buat.

"Mending Lo pergi deh, Lo masih punya harga dirikan? Netizen juga tau kali Lo yang murahan, selagi harga diri Lo masih ada mending Lo jaga baik baik sebelum Lo gak punya harga diri lagi" ucap Vincent yang kini sudah menarik tangan Yesica dari Alstar.

Alstar yang merasa di permalukan langsung tertawa kencang bak orang kesetanan.

"Hahahah denger semua yang ada disini, dia dia Yeseline tunangan gua yang selingkuh terang terangan sama cowo ini" tunjuk alstar kepada Vincent.

Orang orang yang ada disana hanya menatap Alstar dengan datar, seolah mereka hanya mengiya kan kata kata yang keluar dari mulut orang kurang waras.

"Terus apa salahnya? Lo juga kan selingkuh?" Ucap Dixon tiba tiba.

Sangat tiba tiba, sedari tadi Yesica tidak melihat adanya Dixon diantara kerumunan orang yang ada tapi tiba tiba Dixon datang dan membelanya.

"Lagi pula dia sama Vincent gak ada hubungan apa apa, gua, Vincent, Richmond sama aldwin berteman sama eci, apa salahnya, Lo sendiri? Nembak Minna di depan kantin? Jadi siapa yang murahan sebenernya?"

"Lo lah, Lo yang murahan Lo gak mau lepasin dua perempuan sekaligus, padahal Lo jelas jelas nyakitin Eci "

Dixon berbicara dengan bertubi tubi memberikan banyak serangan kepada Alstar, beberapa orang yang mengenal Dixon memang sudah tidak aneh lagi mendengar Dixon berbicara tanpa di pikir ulang.

Wiuwww...

Wiuww...

"Polisi...!"

Keadaan arena yang sedang genting tambah genting dengan adanya kehadiran polisi, semua orang yang berada disana langsung masuk ke mobilnya masing masing.

Termasuk Vincent yang menarik Yeseline untuk masuk kedalam mobilnya, namun Yeseline menarik Vincent untuk masuk kedalam mobilnya, egois sekali tapi Yesica tidak peduli.

Brak..

Yesica dan Vincent memasuki mobil Yesica.

"Ngapain Lo?" Kesal yesica begitu melihat Casper ada didalam sepertinya ia masuk terlebih dahulu.

"Numpang" ucapnya Casper memang berangkat ke arena dengan temannya dan suasana genting tadi orang orang pasti akan terburu buru untuk menyelamatkan dirinya masing masing.

"Pertama dan terakhir" ucap Yesica kemudian langsung menancapkan gasnya.

Terjadilah kejar kejaran antara para remaja dan polisi, Yesica mengeluarkan semua skil mengemudi yang ia punya, Vincent dan Casper di buat merinding bukan main, Yesica terus mencari jalanan yang di rasanya gelap.

Bahkan sedari tadi Casper udah berdoa dengan khusyuk.

"Eci di depan ada mobil kontainer" panik Vincent.

"Santai aja santai jangan lupa berdoa" yesica berbicara dengan sangat santai karena ia sadar dengan mobilnya.

Mobil Yesica bisa dibilang pendek sementara kontainer di depan mereka tinggi, melihat adanya peluang Yesica langsung membelokkan mobilnya ke bawah kontainer.

"Line gua masih mau hidup" panik Casper.

Wiuw....

Mungkin tuhan sedang berpihak pada Yesica, sat mobilnya berada di bawah kontainer polisi tidak melihat mobilnya dan ada perempatan jalan di depan, Yesica menggunakan perempatan itu sebagai jalan lari.

Ia memutarkan mobilnya hingga berbalik arah kemudian menjalankan kembali mobilnya dengan kecepatan normal di depan mobil besar, sebagai kamuflase karena mobil Yesica menggunakan cat yang di rancang khusus.

Yang bisa menyala saat terkena cahaya dari lampu mobil, menyala dalam artian mobil Yeseline akan berwarna putih mutiara menyala tapi jika tidak terkena cahaya akan berwarna putih biasa, itu lah alasannya kenapa Yesica mencari jalan yang gelap.

Agar mobilnya tidak mudah di ketahui.

"Cerdas tapi gua hampir mati" kesal Casper.

"Gada yang minta Lo masuk mobil ini" datar Yesica yang di angguki Vincent.

Diam diam tanpa Casper dan Yesica sadari Vincent menatap ke arah luar jendela dengan tatapan kesal, bahkan salah satu tangannya sudah mengepal erat.

"Rumah Lo dimana vin?" Tanya Yesica.

"Oh turunin gua disana aja, tuh tuh halte itu" tunjuk Vincent.

"Yakin?" Tanya Yeseline memastikan karena sudah malam dan biasanya angkutan umum jarang lewat.

"Yakin, nanti gua telpon temen gua, udah Eci balik aja ntar kalo sampe rumah chatt ya" ucapnya.

Cit...

Yesica menghentikan mobilnya tepat di tempat yang Vincent minta.

"Hati hati ya" Vincent melambaikan tangannya.

Yesica mengangguk kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Vincent di halte tadi yang masih asik melambaikan tangannya Karaha mobil Yesica meski mobil tersebut sudah jauh.

.
.
.

Bye bye bye...

chaos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang