07. Penawaran

165 24 20
                                    

JEVANYA  ||  STEPBROTHER

å mau seberusaha apapun buat ngelupain, yang namanya dejavu itu pasti ada.

.🦋.


Pagi hari seperti biasanya, Vanya tidak ikut sarapan bersama Prasetya dan keluarga barunya termasuk Jevan. Laki laki itu juga tidak mengetuk kamar Vanya dan menyuruhnya sarapan bersama seperti biasanya.

Mungkin Prasetya melarangnya, atau Jevan sudah pergi menuju kampus nya karena ada kelas pagi. Entahlah Vanya tidak memperdulikan hal itu.

Ia sedang tidur di kasur miliknya sekarang, rasanya nyaman sekali. Badannya teramat sakit karena bekerja semalaman. Semalam ia datang ke bar untuk rutinitas nya kembali bekerja.

Tak di sangka, kebetulan atau memang kesengajaan Juan, laki laki itu datang menemui Vanya dan kembali menghina dan merendahkan Vanya.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kamarnya di ketuk, Vanya mendengus dengan mata yang masih memejam. Terdengar decitan pintu kamar kala di buka dengan orang yang ada di luar.

Setelah membuka pintu kamar Vanya, Fani segera menghampiri Vanya yang berada di atas kasur.

"Kamu kecapean?" Fani bertanya dengan lembut sambil menata makanan yang ia bawa di atas naks.

Setelah selesai, Fani menatap Vanya yang membelakanginya, "Bunda tau kamu pasti kecapean, kamu juga belum sarapan kan? Nanti kalau udah nggak ngantuk lagi cuci muka terus di makan ya sarapannya."

Fani menghela nafas pelan saat tidak mendapatkan respon dari Vanya, "Itu yang masak Bi Hana, katanya Bi Hana kamu suka sup ayam. Bunda keluar dulu, jangan lupa di makan."

Setelah terdengar pintu kembali ditutup, Vanya merubah posisinya menjadi duduk di atas kasur, ia kembali menatap pintu yang sudah tertutup rapat dan matanya melirik ke arah naks di samping nya. Terdapat sup ayam lengkap dengan nasi di sana.

Vanya bangun dan menghampirinya, lalu memakannya karena ia sangat amat lapar.

.🦋.

"Ngelamun aja! Masih galau lo di putusin Chika?"

Jevan tersentak kala di kagetkan Haikal dari belakang, hal itu membuat Sera tertawa ngakak.

"Ck, ngagetin." Jevan berdecak malas.

"Lagian lo bengong aja dari tadi, kaya punya beban hidup yang beratnya satu bumi. Mikirin apaan sih, emang lo?" sahut Sera.

"Pake nanya, udah pasti ini mah gamon sama Chika." Haikal menjawab ucapan Sera sambil cekikikan.

"Sotoy!"

"Ya elah Jevan! Modelan Chika aja lo gamonin? Cewek masih banyak di luar sana, lo mau cari yang modelan gimana? Biar gue cariin," ucap Haikal lalu cowok itu meminum soda miliknya.

Jevan menatap kesal Haikal dan Sera, "Gue gak ada mikirin cewek."

Haikal dan Sera hanya mengangguk menanggapinya.

JEVANYA || Stepbrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang