06. Dunia yang sempit

94 26 5
                                    

JEVANYA  ||  STEPBROTHER

å aku udah cape sama hidup ini

.🦋.

Part panjang bacanya santai.
Oke?

Pukul 2 siang Jevan tengah menikmati waktunya bersama Haikal dan Sera di sebuah Cafe yang tak jauh dari kampus.

"Kemarin malam lo di anterin pulang sama Vanya, kalian saling kenal sebelumnya?" tanya Sera yang tidak puas dengan jawaban Vanya saat malam itu.

Jevan berdecak pelan, "Vanya saudara tiri gue, bokapnya sama nyokap gue nikah 5 hari yang lalu," sahut Jevan yang membuat Sera dan Haikal terkejut. Mereka tahu soal pernikahan ibunya Jevan yang kedua, tapi mereka baru tahu bahwa yang di nikahi ibunya Jevan adalah ayahnya Vanya.

"Vanya bilangnya lo cuma kenalan dia, tapi dia bawa lo pulang, itu yang bikin gue curiga," ujar Sera.

"Selama ini Vanya kerja di tempat lo?" tanya Jevan pada Sera.

"Baru beberapa hari, tapi dia anaknya cepet akrab, apalagi sama gue," sahut Vanya, Jevan hanya mengangguk menanggapinya.

Jevan terdiam, menatap lamat minumannya. Ia penasaran dengan Vanya, mengapa Vanya bisa seperti itu. Maksud Jevan, Vanya terlihat tidak baik baik saja, dan menutupi ketidak baik baikannya dengan sikap menyebalkan nya.

"Gue yakin lo tertarik sama Vanya," celetuk Haikal sambil tertawa pelan dan Sera ikut menertawakannya.

"Jangan sampe, bonyok nanti mereka berdua," sahut Sera, sementara Jevan berdecak menanggapinya.

Drrtt
Drrtt

Jevan merih ponselnya yang berada di atas meja, lalu menjawab panggilan tersebut.

"Iya, Kak."

"Bunda di rumah? Gue pengen mampir."

"Mampir aja, kebetulan suaminya lagi kerja, dia pulang malem," sahut Jevan membuat Haikal dan Sera saling berpandangan.

"Lo masih ngampus?"

"Iya."

Tiba-tiba sambungannya terputus, membuat Jevan berdecak sebal.

"Jadi, Kakak lo gak ikut tinggal sama lo?" tanya Haikal yang baru saja mendengar percakapan Jevan dengan Kakaknya.

"Nggak. Dia punya apartemen sendiri, dia juga udah punya kerjaan, nggak enak kalo ikut tinggal di sana," sahut Jevan.

"Apa lo bakal pindah juga kalau lo udah lulus dan dapet kerjaan?" Tanya Sera, dan Jevan menganggukkan kepalanya.

"Ck, harusnya lo nikmatin harta bokap baru lo. Ngapain sungkan-sungkan," Haikal berucap dengan santai.

"Ya gue tahu diri lah anjir. Kasihan nyokap gue nggak enak sama suami barunya." sahut Jevan.

Haikal dan Sera hanya tertawa, sementara Jevan mendengus sebal. Entah kenapa mood nya tidak baik hari ini, pikirannya terus tertuju pada Vanya, ia benar benar penasaran mengapa setiap kali Prasetya melihat Vanya, Prasetya terlihat muak dan membenci anak kandungnya tersebut. Apa mungkin Vanya melakukan kesalahan besar? Entahlah Jevan harap ia bisa mencari tahu.

.🦋.

Vanya sudah pulang ke rumahnya sejak satu jam yang lalu, kini ia sedang berdiri di dapur. Membuka kulkas dan mengambil kotak jus mangga dan ia berdecak sebal, stok jus mangga nya habis.

JEVANYA || Stepbrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang