Bab 10

706 100 6
                                    

•••

"Hey sampai kapan kau akan terus memelukku Wook-ah." Tubuh mungil Hye Yoon terus dipenjara oleh kekasihnya itu, padahal adegan ini sedang disaksikan oleh rekan-rekan kerja Hye Yoon. 

Ini adalah waktunya seluruh karyawan berkumpul, dengan bus yang sudah standby di depan gedung perusahaan dan menunggu waktu keberangkatan menuju tempat liburan sesuai rencana. Jae Wook disini mengantar sang kekasih yang sedari tadi ia peluk erat dan enggan ia lepaskan. Alasannya simple saja, ia tidak ingin gadis mungilnya itu kedinginan. Meski Hye Yoon terus meronta karena ia merasa malu saat seluruh rekan kerjanya terus melirik ke arahnya, tapi Jae Wook tak menggubrisnya, ia tetap merekatkan tangannya di pinggang kekasihnya itu. 

"Biarkan seperti ini sampai kau pergi Yoon-ah, agar nanti aku tidak terlalu merindukanmu." Rengek Jae Wook.

"Kau terlalu berlebihan Wook-ah, besok juga aku pulang dan kau kan bisa memelukku lebih puas lagi." Jelas Hye Yoon yang merasa Jae Wook terlalu melebih-lebihkan kepergiannya.

"Tetapi aku tidak bisa menunggu sampai besok, aku ingin sekarang." Jae Wook semakin mengeratkan pelukannya. 

Hye Yoon mendongak agar ia bisa memandang wajah Jae Wook. Terlihat semburat raut sedih muncul dari wajah Jae Wook. Apakah dia sesedih itu melepas Hye Yoon pergi yang hanya dua hari satu malam? Padahal Jae Wook sering pergi keluar kota untuk bekerja yang sampai seminggu. Namun ia tak pernah terlihat sebegitu enggan berpisah seperti ini. Entah kenapa Hye Yoon merasa Jae Wook bersikap benar-benar berlebihan dari kemarin.

"Hei, apa kalian akan tetap seperti itu?" Tanya satu orang yang berani menghampiri dua sejoli yang sedang berpelukan itu. 

"Apa akan segera berangkat?" Tanya Jae Wook. 

Pria jangkung itu kemudian melirik arloji yang melingkar ditangan putihnya. "Sekitar lima menit lagi." Jelasnya.

"Kalian sangat romantis sekali, bahkan kekasihmu tidak mau lepas dari pelukanmu." Goda pria itu kepada Jae Wook. 

Hye Yoon memilih untuk menyembunyikan wajahnya di dada Jae Wook, ia malas jika harus melihat muka bosnya itu, ditambah sekarang ia sedang dipergoki pelukan seperti ini. 

"Dia memang selalu begini, dia sangat tidak ingin berpisah dengan - ARRRGGHHH!" Perkataan Jae Wook terpotong karena cubitan keras dari jari kecil sang kekasih yang mendarat di pinggangnya. 

Woo Seok hanya tertawa melihat sepasang kekasih yang menurutnya aneh itu. Bagaimana bisa ditempat umum mereka selalu menempel, seperti kembar siam saja. 

"Ini sudah waktunya berangkat, lihatlah semua karyawan sudah masuk ke dalam bus." Woo Seok melihat bus yang sudah dipenuhi  oleh para karyawan.

"Tunggu!" Jae Wook menghentikan langkah Woo Seok yang sudah sedikit menjauh, sehingga Woo Seok terhenti kemudian membalikan badannya agar melihat sumber suara. 

"Aku titip Hye Yoon padamu, jaga dia jangan sampai kenapa-kenapa." Ucap Jae Wook sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Woo Seok.

Woo Seok mengacungkan jempol tangannya dan kembali berbalik untuk segera menghampiri karyawan yang lain. 

"Aku pergi dulu Wook-ah." Hye Yoon mencoba melepaskan pelukan Jae Wook. 

"Ya sudah kau hati-hati disana." Jae Wook mengelus kepala Hye Yoon dengan lembut.

Hye Yoon tersenyum melihat sang kekasih yang begitu perhatian padanya. Jae Wook selalu membuat hatinya menjadi hangat. 

Cup 

Hye Yoon mengecup bibir kekasihnya singkat. 

"Saranghae." Kemudian Hye Yoon menubrukan kembali tubuhnya pada pria yang lebih besar darinya itu.

Boy(Friend) - (Kim Hye Yoon x Byeon Woo Seok) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang