Bab 20

770 87 9
                                    

Hye Yoon menghampiri Eunsoo tengah berjalan sambil menyeret kopernya keluar kamar dan Hye Yoon langsung menahan lengan Eunsoo sehingga sahabatnya itu menghentikan langkahnya.

"Jangan pergi dulu. Katanya kau ingin jalan-jalan dulu bersama Woo Seok." Hye Yoon menatap sedih kearah Eunsoo.

"Ini salah, sepenuhnya salah, seharusnya aku tidak mengganggu kalian." Eunsoo meraih tangan Hye Yoon yang menggenggam lengannya, kemudian perlahan melepaskannya.

"Tidak ada yang salah Soo-ya, kau hanya perlu waktu saja. Woo Seok pasti bisa menerimamu." Hye Yoon kembali meraih tangan Eunsoo dan kini ia menggenggam kedua telapak tangan sahabatnya itu.

"Apa kau akan terus seperti ini? Menyakiti dirimu sendiri. Aku tidak suka Hye Yoon-ah, aku tidak suka bahagia diatas rasa sakit orang lain, kau mungkin tidak apa-apa membiarkan Woo Seok bersamaku, tetapi Woo Seok? Ia akan lebih merasa sakit, apa kau tidak kasihan padanya? Jangan seperti ini, kau seharusnya bilang padaku, bahwa kau mencintainya, bahwa kau ingin bersamanya dan katakan bahwa aku jangan mengganggunya. Jangan selalu mengabaikan perasaan dan keinginanmu hanya demi orang lain." Eunsoo menatap lekat manik Hye Yoon yang tengah melihat ke arahnya.

"Aku sudah mengetahui ketika melihat kau berada disini, bahkan tinggal di apartemen ini. Siapa yang tidak akan menyangka jika kalian mempunyai sebuah hubungan, tetapi kau berusaha menutupinya bukan? Aku tahu, tapi aku menunggumu untuk jujur padaku dan mencoba memanasimu, tapi kau tetap menahan sakitmu sendiri seperti dugaanku. Tak perlu berkorban untuk orang lain jika sekiranya dirimu akan hancur lebur, kau sahabatku Hye Yoon-ah, aku tidak ingin melihatmu sakit seperti kemarin saat kau kehilangan Jae Wook dan mana mungkin aku setega itu merebut kebahagiaanmu yang sekarang."

Eunsoo melihat Hye Yoon yang mulai menangis, ia mengulurkan tangannya, dan mengusap pelan pipi sahabatnya itu.

"Maaf." Lirih Hye Yoon pelan.

"Hei, tak perlu minta maaf, stok orang ganteng ku masih banyak, tak perlu merasa sedih." Eunsoo berhambur memeluk Hye Yoon.

Hye Yoon menangis sejadi-jadinya, ia sungguh tidak bisa menahannya dari kemarin. Sebenarnya Hye Yoon memang merasa hancur ketika Woo Seok mengatakan bahwa dia telah di jodohkan. Setiap harinya Hye Yoon merasa takut kehilangan dan bahkan ia mencoba belajar untuk melepaskan jika sekiranya ia benar-benar akan kehilangan. Hye Yoon selalu bermanja-manja pada Woo Seok agar ia menikmati waktunya bersama kekasihnya itu. Hye Yoon takut jika ia akan benar-benar kehilangan Woo Seok kali ini tanpa kesempatan lagi, tetapi seberapa hancurpun hatinya, Hye Yoon tetap mencoba terlihat tegar dan tersenyum di depan Woo Seok. Hye Yoon tak ingin membuat Woo Seok khawatir, ia bahkan sudah merencanakan akan pergi secara diam-diam.

Dan sekarang Hye Yoon tidak menyangka sahabatnya mengatakan hal yang tak Hye Yoon bayangkan sebelumnya. Eunsoo mengalah padanya dan bagaimanapun Hye Yoon merasa senang mendengar hal itu.

Hiks

Hye Yoon hanya bisa menangis di pelukan Eunsoo. Eunsoo tetap memeluk tubuh sahabatnya itu dan menepuk punggungnya perlahan agar Hye Yoon merasa tenang.

"Kau pasti sangat menderita akhir-akhir ini, menangislah keluarkan semuanya." Eunsoo mengusap pipinya sendiri, ia tanpa sadar ikut mengeluarkan air matanya.

.

.

Setelah beberapa lama, tangis Hye Yoon mereda. Eunsoo perlahan melepaskan pelukannya dan menatap wajah Hye Yoon yang sembab.

"Sudah jangan menangis lagi, aku seperti orang jahat tau."

Hye Yoon menggeleng dan mengusap kedua pipinya dengan kedua tangannya.

Boy(Friend) - (Kim Hye Yoon x Byeon Woo Seok) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang