Bab 14

735 99 17
                                    

•••

Woo Seok memutuskan untuk membersihkan rumah Hye Yoon yang terlihat mengenaskan, biasanya Hye Yoon adalah orang yang sangat rapi namun kini ruangannya terlihat seperti tempat sampah. Beberapa kaleng bir, cola dan alkohol berserakan dimana-mana. Bahkan tumpukan sampah mie cup yang sudah menggunung tak lagi tertampung di tempat sampah. Woo Seok memakluminya, mungkin Hye Yoon memang sedang tidak memikirkan apa-apa selain Jae Wook sekarang, karena siapa yang tidak akan kehilangan akalnya ketika seseorang yang kita cintai meninggalkan kita begitu saja.

Woo Seok memungut satu persatu sampah tersebut, ia membereskan pakaian yang berserakan dan menyapu semua lantai yang terlihat sangat berdebu. Ini bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit untuk Woo Seok, karena ia sudah terbiasa tinggal sendiri. Woo Seok membersihkan setiap sudut ruangan sehingga kini sudah terlihat lebih baik dan layak untuk dihuni. Ini sudah siang. Namun Hye Yoon belum juga keluar kamar, Woo Seok memutuskan untuk mencari bahan makanan terlebih dahulu, baru membangunkan Hye Yoon.

Woo Seok memutuskan untuk ke supermarket terdekat, kemudian kembali dengan beberapa bahan makanan dan menatanya di dalam kulkas. Kemudian ia siap-siap mengeksekusi bahan makanan tersebut menjadi sebuah makanan yang siap dihidangkan. Woo Seok memasak tumisan sayur, telur gulung dan nasi.

Dirasa sudah selesai Woo Seok menghampiri kamar Hye Yoon dan mengetuk pintunya dengan perlahan.

"Hye Yoon! Ayo kita makan, ini sudah siang." Teriak Woo Seok.

"Hye Yoon!"

Cklek

Tak lama pintu terbuka dan langsung menampilkan sosok Hye Yoon yang wajahnya semakin membengkak dan pucat.

"Kau belum pulang?" Tanya Hye Yoon lemah.

"Belum." Woo Seok memaksakan senyumnya, sebenarnya ia merasa sedih melihat Hye Yoon seperti ini. Namun Woo Seok tidak mungkin menunjukan rasa sedihnya saat ini, karena ia tidak mau melihat Hye Yoon malah semakin sedih.

"Kau harus makan, aku sudah memasak, kau harus mencobanya, itu masakanku." Tawar Woo Seok.

"Baiklah aku akan ke kamar mandi dulu." Ujar Hye Yoon lemas kemudian melangkahkan kakinya perlahan ke kamar mandi.

Woo Seok masuk ke kamar Hye Yoon berniat untuk membereskan nya, karena terlihat sangat tidak nyaman. Setidaknya sprei yang sudah lusuh itu harus segera diganti. Woo Seok mengambil selimut dan melipatnya, kemudian mengambil bantal untuk menggantinya. Namun alangkah terkejut ketika Woo Seok menemukan sesuatu tepat dibawah bantal Hye Yoon, Woo Seok menemukan beberapa obat botol obat, yaitu obat tidur dan obat penenang yang beberapa dari botol itu sudah kosong.

Woo Seok mengambil obat itu kemudian meremat nya dengan kuat. Segitu sakit itukah Hye Yoon? Setidak tenang itukah? Sampai-sampai ia memerlukan obat agar membuat tubuhnya istirahat. Woo Seok benar-benar takut Hye Yoon membahayakan dirinya dengan obat-obatan itu. Apalagi jika Hye Yoon mengkonsumsinya secara berlebihan.

Woo Seok bergegas menuju keluar kamar, dengan tergesa dia menyambar sweaternya yang berada di sandaran sofa dan memungut kunci mobil yang berada di atas meja dengan cepat. Kemudian melangkahkan kaki lebarnya keluar rumah Hye Yoon.

Hye Yoon hanya mengernyitkan keningnya ketika melihat sahabatnya pergi terburu-buru tanpa pamit. Mungkin ada sesuatu hal penting yang harus diurusnya, Hye Yoon menggeleng cuek. Hye Yoon memakluminya karena hal itu biasa bagi seorang pimpinan yang sibuk seperti Woo Seok.

.

.

Woo Seok melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, ia sesekali melirik pada dua botol yang ia bawa dari kamar Hye Yoon dan menaruhnya di tempat samping kursi kemudi.

Boy(Friend) - (Kim Hye Yoon x Byeon Woo Seok) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang