Bab 12

647 99 13
                                    

•••

"Apa kau sudah baik-baik saja Hye Yoon-ah?" Eun Soo menghampiri Hye Yoon yang tengah mengemasi barangnya dan bersiap untuk pulang.

"Aku tidak apa-apa Soo-ya. Apa kau sudah berkemas?" Tanya balik Hye Yoon.

"Sudah tadi. Em- Yoon, maafkan aku. Aku tidak tahu akan terjadi hal seperti semalam. Aku disuruh cepat kembali ke villa oleh salah satu karyawan karena mereka sudah menunggu. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Maafkan aku, kau jadi tidak menikmati liburan ini gara-gara aku." Eun Soo tertuduk, sungguh ia menyesal telah meninggalkan Hye Yoon semalam.

"Tak apa Soo-ya. Aku tidak apa-apa, lupakan saja yang semalam." Hye Yoon tentu menerima alasan Eun Soo, dimana temannya itu tidak mengetahui trauma Hye Yoon dan seharusnya Hye Yoon bisa lebih berani lagi suatu saat nanti agar tidak selalu merepotkan.

Eun Soo mengangguk pelan, kemudian membantu Hye Yoon mengemas barangnya.

"BUS NYA SUDAH DATANG!"

Teriak salah satu karyawan yang berada di bawah memberi pemberitahuan.

Kemudian Hye Yoon dan Eun Soo bergegas ke lantai bawah, setelah menuruni tangga tiba-tiba saja ada seseorang yang merebut ransel yang di jinjing Hye Yoon. Ya itu Byeon Woo Seok. Hye Yoon super terkejut dan langsung berbalik ke arah direkturnya itu.

"Ini berat, biar aku yang bawa. Kau duluan saja ke bus." Ucap Woo Seok.

"Tidak apa-apa Seok-ah, ini tidak terlalu berat." Hye Yoon mencoba meraih ranselnya. Namun Woo Seok dengan cepat langsung mencegahnya.

"Mau aku pecat?" Ancam Woo Seok sambil melotot pada Hye Yoon.

Hye Yoon langsung mengerucutkan bibirnya saat mendengar ancaman Woo Seok, ia tidak berdaya jika soal pekerjaannya dan akhirnya Hye Yoon memutuskan untuk segera berjalan keluar menuju bus berada. Bisa-bisanya si tiang listrik itu menggunakan kekuasaan untuk mengancam hal sepele seperti ini.

•••

Bus perlahan melaju dan dengan berat hati para karyawan harus meninggalkan tempat itu, sungguh terlalu singkat jika hanya semalam saja, andai bisa ditambah mereka ingin sebulan berada disana.

"Yoon-ah." Panggil Eun Soo pada Hye Yoon yang duduk disampingnya.

"Apa Soo-ya?" Hye Yoon melihat Eun Soo dengan seksama.

"Apa kau melakukan sesuatu dengan direktur semalam?" Eun Soo yang penasaran sedari tadi akhirnya memberanikan diri untuk bertanya langsung.

Pletak

Tiba-tiba sentilan keras mendarat di kening Eun Soo.

"Bagaimana kau berpikiran seperti itu? Aku bahkan tak enak badan dan direktur cuma menjagaku itu saja." Jelas Hye Yoon.

"Seluruh karyawan merasa heran melihat kau bersama direktur semalam, kau tau hal itu menjadi bahan gosip seluruh karyawan." Eun Soo mengusap-usap kening berharga nya yang kini terasa perih.

"Jangan pedulikan gosip, aku tidak ada apa-apa dengan pak direktur itu." Hye Yoon mencoba menjelaskan lagi.

"Iya iya aku percaya, pak direktur hanya buat aku kan?" Eun Soo tersenyum dan mengedipkan matanya beberapa kali pada Hye Yoon. Berharap temannya itu mengiyakan.

"Terserah." Jawab Hye Yoon sekenanya.

Mendengar jawaban Hye Yoon, bibir Eun Soo jadi maju ke depan kemudian berbalik mengarah jendela. Hye Yoon yang melihat itu hanya terkekeh saja, memang temannya yang satu ini gampang ambekan.

Hye Yoon merogoh benda pipih pada saku jaketnya, Hye Yoon tersenyum karena handphone nya sudah menangkap signal, kemudian membuka beberapa notifikasi chat nya. Ternyata cuma beberapa chat grup, raut wajah Hye Yoon menjadi sedih, mengapa Jae Wook tak memberi satupun pesan padanya?

Boy(Friend) - (Kim Hye Yoon x Byeon Woo Seok) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang