Bab 11

682 98 8
                                    

◑●◐

Hye Yoon yang sudah selesai dengan urusan nya, akhirnya ia bergegas kembali dari toilet. Hye Yoon langsung menuju ke depan minimarket untuk menemui Eun Soo sesuai janjinya tadi, ia tahu pasti Eun Soo akan mengomel karena ia sedikit lama. Akan tetap sesaat setelah sampai Hye Yoon malah tidak menemukan Eun Soo ada disana. Hye Yoon kembali masuk ke minimarket berharap mungkin saja rekannya itu masih berbelanja disana. Namun lagi-lagi Hye Yoon tidak menemukannya. Hye Yoon pun berkeliling disekitar minimarket sampai akhirnya Hye Yoon benar-benar tidak bisa menemukan Eun Soo. 

Apakah dia pulang duluan? -Pikir Hye Yoon-

Hye Yoon tidak punya pilihan, ia harus memutuskan pulang sendiri, karena tidak mungkin ia terus berada di tempat ini sendirian. Hye Yoon mencoba meyakinkan dirinya kalau ia tidak akan takut, karena dirinya kini sudah beranjak dewasa bukan remaja atau anak kecil lagi.

Perlahan Hye Yoon mengambil langkah ke jalan yang ia lewati tadi bersama Eun Soo sembari memperhatikan sekitar. Mungkin karena malam semakin larut suasana benar-benar sudah sangat sepi dan gelap, karena pencahayaan hanya di terangi lampu jalan yang jaraknya berjauhan dan sinarnya hanya remang-remang.

'Aku berani' pikirnya yang meyakinkan diri. Hye Yoon yakin bisa sampai ke villa dengan selamat, ditambah jaraknya yang tidak terlalu jauh. Hye Yoon melangkah perlahan tetapi pasti, ia mencoba menenangkan dirinya agar tidak panik. Sampai ia tiba di suatu tempat. Hye Yoon melihat sebuah persimpangan dengan jalan bercabang, ia sedikit kebingungan jalan mana yang harus ia pilih. Hye Yoon benar-benar melupakan jalan yang tadi karena saat berangkat ia asyik mengobrol bersama Eun Soo. Hye Yoon memutuskan untuk memilih arah kanan tanpa berpikir, berharap itu adalah jalan yang tepat. Namum setelah itu masih ada persimpangan lagi. Lagi-lagi Hye Yoon dihadapkan sebuah pilihan, Hye Yoon terlihat gusar tetapi mencoba meyakinkan dirinya dan kembali memutuskan memilih arah kanan lagi. Hye Yoon melirik ke seluruh penjuru, suasana sudah benar-benar sepi dan Hye Yoon mulai khawatir karena ia tidak kunjung sampai ke villa. Saat setelah lama berjalan sialnya Hye Yoon menghadapi pilihan lagi yaitu jalan bercabang lagi, melihat hal itu seketika kepala Hye Yoon sakit, ia ambruk dan tubuhnya bergetar.

"Eomma."

"Appa."

"Eomma."

"Appa."

•••

Flashback

"Eomma."

"Appa."

"Eomma." 

"Appa."

Seorang pelajar SMP tengah terduduk memeluk lipatan kakinya di tengah jalan. Ia menangis sambil terus menerus menyebut kedua orang tuanya. Badannya menggigil ketakutan, pandangannya meremang,  yang ia hanya bisa lakukan hanyalah menyebut kedua nama orang tuanya. Berharap kedua orang tuanya akan menolongnya sekarang.

"Hye Yoon-ah! Kau tidak apa-apa!" Teriak seorang pelajar lain menghampiri Hye Yoon . 

Menyadari ada seseorang datang, Hye Yoon yang ketakutan langsung memeluk pelajar yang lebih jangkung darinya itu. 

"Aku takut, aku takut, aku tersesat, aku takut, tidak ada jalan keluar." Racau nya.

"Tak apa  aku ada disini." Sang pelajar jangkung itu mengelus punggung pelajar yang lebih kecil darinya itu agar tenang.

Bruk

Namun tiba-tiba saja Hye Yoon tidak sadarkan diri, tubuhnya menubruk tubuh si pelajar jangkung dan si pelajar jangkung langsung menopangnya agar tidak ambruk ke jalanan. 

Boy(Friend) - (Kim Hye Yoon x Byeon Woo Seok) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang