ENAM

41.8K 317 24
                                    

Istri? Aura memandang cincin yang lekat pada jari manisnya memperhatikan cincin itu sampai air matanya terjatuh, belum bisa di percaya seorang Aura sudah memiliki suami dari tantenya sendiri, pernikahan rahasia yang tidak akan ada orang satu pun tahu. Aura menarik nafasnya membangubkan tubuhnya dan berjalan menuju meja belajar, ia membuka lemari miliknya dan memperhatikan sebuah kotak berisi kalung, kalung pemberian dari Darren, lelaki itu benar-benar membuktikan hanya dirinya seorang yang ia cintai. Aura mengeluar kalung itu memperhatikan dirinya dari balik cermin lalu tersenyum, kalung ini sangat indah walaupun Aura tidak tau harga kalung ini, yang ia tau kalung ini memang langkah hanya ada dua manusia yang bisa membeli ini.

"Aura..."

Seketika Aura memasuki kalung itu dan memperhatikan Dania yang masuk lalu tersenyum. Aura ikut tersenyum lalu membangunkan tubuhnya dan berjalan mendekati Dania.

"Tante, kenapa?"tanya Aura

"Kamu mau bantuin Tante tidak?"ujar Dania

Tanpa berfikir Aura mengangguk, tidak salah ia membantu tantenya sendiri bukan? Aura memperhatikan Dania yang terlihat bingung entah apa yang membuatnya bingung itu sedikit membuat Aura menaiki alisnya

"Bantu apa?"tanya Aura penasaran apa yang harus Aura bantu

"Tante itu mau coba masak pizza sendiri, tapi Tante sulit kalau sendiri kamu mau bantu?"

Aura tersenyum lalu mengangguk untuk membantu tantenya itu.."tentu, untuk Tante aku pastinya Aura bantu"

Dania tersenyum mendengar katanya, Aura memang keponakan satu-satunya, anak yang selalu baik dan mengerti kepada yang lebih tua. Mereka berdua berjalan menuju dapur untuk menyiapkan memasak yang mereka inginkan, dari tepung sampai saus tomat dan juga berapa daging, mereka terlalu fokus memasak dan sampai lupa waktu sudah hampir memasuki jam sepuluh malam, berapa anak buah Darren yang memperhatikan itu cukup tersenyum bukankah mereka berdua para istri Darren yang begitu akur?

"Kamu mau coba?"ujar Dania sembari memberikan pizza yang sudah selesai

Aura mencobanya dan memakannya dan rasanya lumayan enak,."kalau di tambah dengan sosis lebih enak deh"Aura menambahkan berapa sosis dekat tepi pizza

Setelah itu memanggang pizza itu, Aura terlalu fokus memasak sampai dimana mata Dania memperhatikan cincin manis dijari Aura, seperti cincin--Dania menggelengkan kepalanya apa dia berfikir Aura sudah menikah? Dania terus memperhatikan cincin itu sampai dimana Aura menyadari jika tantenya memperhatikan cincin dijari manisnya. Aura melunturkan senyumannya lalu mencoba untuk tidak membuat Dania mencurigai jika dirinya sudah menikah dengan Darren

"Cincin yang kamu pakai dari mana?"ujar Dania yang membuat wanita itu terdiam seribu bahasa

Harus berkata apa dirinya, jika cincin ini adalah cincin pernikahan dirinya bersama Darren

"C-cincin dari mommy"jawab Aura ngasal

Dania menatapnya dan tidak lama tersenyum dan apa benar jika kakak iparnya itu memberikan anaknya sebuah cincin seperti cincin pernikahan? Dania tertawa kecil dan itu membuat Aura menaikkan alisnya, apa ada yang salah?

"Hahaha, yang benar saja Mba Aurel memberikan kamu cincin ini, ini itu cincin pernikahan tau"

Aura tidak menjawab selain memperhatikan tantenya yang masih tertawa, jika tau sebenarnya apa Dania akan memaafkan dirinya? Aura tidak terlalu memperhatikan tantenya Aura lebih memperhatikan makanan yang sudah hampir siap, Aura mengeluarkan makanan itu lalu menatapnya, makanan ini pasti buat Darren bukan. Aura tersenyum membawanya menuju meja makan dan meletakan sebuah tempat piring besar

"Aura, kamu siapin ya Tante mau membuat jus untuk om Darren."ujar Dania

Aura tidak menjawab selain menatap pizza ini dan tidak lama ia memperhatikan ini sebuah tangan mengelus perutnya bahkan seperti memeluknya, Aura mengembalikan kesadarannya lalu memperhatikan seseorang lelaki yang berada di belakangnya dan mencium lehernya. Aura membulatkan matanya dan mendorong tubuh Darren sampai lelaki itu melepaskan pelukannya

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang