Malam itu bukalah malam dimana Aura bisa menerima itu semua, permainan yang cukup membuat hatinya terluka bahkan dengan kata-kata Derren yang terus mengatakan sampai kapanpun Darren akan tetap menceraikan Dania, mata Aura seketika menatap dimana pintu kamar mandi itu yang terbuka dan memperlihatkan Darren yang baru saja selesai mandi. Aura menutup matanya dan berpura-pura untuk tidur bahkan dia tidak akan membuka matanya sampai Darren meninggalkan dirinya. Aura merasakan sebuah sentuhan lembut dari lehernya entah kenapa Aura ingin rasanya menangis
"Jangan memaksa aku untuk mencintai Dania karena aku sudah mencintaimu, Aura"kata lelaki itu dan langsung mencium bibir Aura
Dimana Aura membuka matanya dan melihat Darren sudah mengenakan baju kantornya dan tidak hanya itu, lelaki itu seperti menulis sesuatu di sebuah kertas. Aura memperhatikan Darren yang mendekatinya dan buru-buru Aura menutup matanya dan merasakan Darren mencium lembut bibirnya, bahkan setelah mencium, Darren mengelus lembut surai rambut Aura dengan lembut. Setelah itu Darren meninggalkan Aura tanpa membangunkan wanita itu
Darren membiarkan Aura yang tertidur karena mereka berdua malam tadi menghabiskan waktunya untuk bermain, ya rasa amarahnya dia melampiaskan kepada Aura, dan malam tadi dimana Darren bisa lihat sensitif Aura terluka karena dirinya terlalu kasar melakukan permainan hebat itu
Aura membangunkan tubuhnya memperhatikan dirinya tidak mengenakan pakaian sama sekali dan tidak itu, Aura memperhatikan kain ini yang berwarna putih menjadi berwarna merah karena bagian sensitifnya mengeluarkan darah, ya benar sakit sekali
"Sakit sekali, ah"Aura meringis kesakitan dan berjalan menuju kamar mandi untuk merendamkan tubuhnya
Wanita itu duduk di sebuah bak mandi, menyirami air dingin ke tubuhnya tentunya Aura meringis dan menggigit bibirnya karena sakit ini sungguh luar biasa. Aura mencoba untuk menahan rasa sakit ini dengan cara menyenderkan tubuhnya ke belakang bak mandi sembari mengingat kata-kata Darren malam tadi yang akan tetap menceraikan Dania, lelaki itu benar-benar tidak mendengarkan katanya sama sekali
"Tante, maaf aku telah menghancurkan hidup Tante, maafin Aura"kata wanita itu sembari menjatuhkan air matanya
Setelah lama dia merendamkan tubuhnya dia pun memberikan tumbuhnya sebuah sabun, setelah melakukan itu dirinya menyiram dan menyudahinya. Aura membangunkan tubuhnya dan mengambil sebuah handuk untuk menutupi tubuhnya. Aura berjalan keluar dan memperhatikan dimana cuaca pagi ini membuat merasa tenang, Aura berjalan menuju balkon dan memperhatikan sebuah lauk yang cukup jauh dari rumah ini, tapi Aura bisa merasakan jika malam hari dimana air laut itu indah sekali, dan rasanya Aura ingin kesana. Mata Aura tertuju dimana Darren baru saja keluar dari rumahnya bahkan mobil Darren sudah meninggalkan rumah ini
"Maaf, aku ngelakuin ini biar kamu meninggalkan aku dan tetap bersama tanteku"ucapnya pelan dan berjalan menuju tempat rias nya
Aura duduk disebuah sofa, memperhatikan sebuah kertas dan juga sebuah sebuket bunga indah, bibirnya sedikit bergetar dan mengambil kertas itu dan membacanya dengan pelan
Morning baby, aku akan kekantor sebentar dan sore nanti aku akan pulang, jangan kemana-mana tetap di rumah sampai aku pulang, love you my wife
Aura hanya bisa tersenyum dan setelah itu meletakan kertas dan bunga didepan mejanya, setelah itu Aura memperhatikan wajahnya di cermin sembari menyentuh lehernya yang memerah, malam tadi Darren tidak mengontrolkan tubuhnya malah malam tadi Darren sudah benar-benar sudah sangat kesal dan marah dengar katanya yang akan meninggalkan Darren
Dengan dirinya melamun tiba-tiba saja ponsel miliknya tergetar, dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan dirinya pesan dan ternyata itu Dania

KAMU SEDANG MEMBACA
OM DARREN (21+)
FantasíaJatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson juga mencintai Darren tapi ia memikirkan tantenya yang saat ini tidak tau perbuatan mereka berdua sela...