LIMA

47.1K 351 30
                                    

Maaf untuk yang menunggu cerita ini, aku pastikan akan up tapi aku harus menyelesaikan satu cerita aku yang berjudul -my sekretaris-

Karena sudah banyak yg nunggu aku up malam ini

WARNING CERITA PRIVATE SEBAIKNYA FOLLOW

-

Rasanya tidak percaya hari ini harus semobil dengan lelaki yang bisa dikatakan lelaki yang hanya mencintai tubuhnya, padahal ia bisa saja membantahnya untuk tidak semobil tapi karena perintah tantenya sendiri mau tidak mau ia menuruti kemauannya, Aura berdecih menahan kesalnya karena ia benar-benar dibuat diam oleh lelaki itu, cinta? Mencintai dirinya tapi lihat saja hanya diam dan fokus menyetir dan entah mengapa Aura merasa dirinya ingin mengamuk apa mungkin karena tadi Dania mencium bibir Darren kah?

"Hsssshhhh"

Sebuah sentuhan tangan kekar itu meraba paha milik Aura, wanita itu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berdesah tetapi lelaki ini mampu melakukan apapun untuk dirinya terasang

"Memikirkan apa sampai kamu tidak menatapku."

Darren memasuki kemarin-kemarin itu kedalam rok milik Aura, meraba sensitifnya dan sengaja memainkannya, terlihatnya Aura tidak bisa menahan dirinya tapi jika ia mengeluarkan sedikit saja suaranya, bukan hanya melakukan ini tetapi lelaki itu pastinya akan melakukan hal tak terduga didalam mobil ini bukan. Aura menatap Darren yang tersenyum sembari memperhatikan jalan raya yang cukup membuatnya bahagia, kenapa tidak hari ini bukankah macet dan dia bisa berlama-lama untuk menguasai tubuhnya itu

"H-hentikan..."Aura menepis tangan Darren untuk tidak lebih jauh membuatnya gila

"No, aku tidak bisa berhenti apa lagi kamu disini hanya bersamaku"

Darren menaiki rok Aura, kepala lelaki itu masuk dan menjilati aura sensitif Aura, sepertinya lelaki itu bukan gila tapi sakit jiwa bukan? Aura menggigit bibirnya bawahnya menatap suasana ditengah jalan ini, lebih untungnya lagi orang-orang tidak akan bisa melihat dirinya bersama Darren dari luar

"Ahhhhh ssshhh hmpp"

Suara merdunya itu lolos terdengar dari telinga Darren, lelaki itu semakin memasuki lidahnya, mengisap hingga cairan putih milihnya keluar, tidak masalah Darren malah menelan cairan itu, rasanya seperti vanilla dan entah kenapa milik Aura itu lebih enak untuk ia nikmati. Darren cukup puas menguasai sensitif Aura, lelaki tampan itu tersenyum memperhatikan Aura yang terlihat kesal dengan dirinya

"Dengan posisi ini kamu masih bisa melakukan ini?"tanya Aura tidak percaya

"Iya, aku memang seperti itu, suka tidak sukanya itu kamu tapi aku jauh lebih menyukainya"

"Gitukah?"

Darren sedikit mengerutkan keningnya, salah kah dirinya melakukan itu bukankah itu sudah terbiasa untuk Darren? Merasa wanita itu mengalihkan wajahnya tak menatapnya sama sekali, Darren pun menarik lembut wajahnya hingga mata mereka berdua, sebuah kecupan mendarat pada bibir wanita itu lalu Darren menjalani mobilnya untuk menuju ke suatu tempat

Karena wanita itu sudah tidak banyak protes, hanya memperhatikan jalan yang akan kemana hari ini, dan terlihat mobil Darren berhenti disebuah tempat yang cukup besar dan entah ini apa tapi Aura sedikit bingung, seharusnya ia pergi menuju sekolahnya tapi kenapa Darren malah membawanya pergi ketempat seperti sebuah gedung

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang