SEBELAS

17.4K 263 72
                                    

Aura menggigit bibir bawahnya mendengar kata barusan yang Darren katakan, Aura tidak akan bisa membayangkan rasa sakit yang akan Darren lakukan nanti, bibir Aura semakin memerah dan menatap jalan raya sembari mencoba untuk tenang, jangan sampai nanti Darren akan melakukan itu dirinya benar-benar belum siap apa lagi dirinya masih ingin sekolah, jika Darren membuatnya hamil mungkin saja nama besar keluarganya akan sangat hancur bukan? Aura menatap Darren yang terlihat mengangkat telfon dari seseorang entah itu siapa tetapi Aura hanya diam dan memperhatikan jalan raya

"Iya dad, Darren akan pulang"

Bisa Aura denger siapa yang menelfon pria itu, wanita itu menarik nafasnya lembut dan berfikir apa hari ini Darren tidak akan jadi melakukan itu? Seketika senyuman Aura sedikit mengembang

Seketika saat dirinya melamun sebuah jemari masuk ke dalam roknya, Aura membulatkan matanya tidak percaya dan memperhatikan tangan kekar Darren masuk kedalam rok nya itu lalu meremas kewanitaannya, Aura ingin mengeluarkan suara desahnya tetapi dengan posisi Darren yang masih menelfon orang tuanya membuat Aura hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan sedikit menekan pahanya agar Darren berhenti melakukan itu

"Aku sedang di kantor, baik aku akan ke rumah hari ini juga"

Darren mematikan ponselnya menatap istrinya itu masih memantau jalan raya, sekali jemarinya ia masuki dengan lembut, tidak lupa matanya masih fokus dengan jalan raya. Aura pun perlahan-lahan menatap Darren dan bertanya-tanya kenapa dia menatapnya seperti itu

"Kamu mau ikut pulang, mom dan Dad ada di rumah."ujar Darren sembari mengeluarkan jemarinya

"Tidak, kamu saja"jawabnya

Darren hanya tersenyum manis, matanya hanya fokus dengan jalan raya setelah lama dirinya fokus, akhirnya Darren memasuki jalan yang sengaja membawanya akan lebih lama nyampenya, jam semakin berjalan dan Aura bisa melihat dari balik ponselnya jika jam sudah memasuki jam setengah enam, seketika mata Aura pun menyipit melihat jalan ini, kenapa Darren melalui tengah hutan yang gelap ini

Seketika tubuh Aura mulai merinding matanya beralih menatap suaminya yang masih fokus menyetir tanpa mengeluarkan suara dari mulutnya itu

"Kenapa lewat sini?"tanya Aura

Darren hanya diam, dirinya tau jika istri cantiknya itu ketakutan bukan? Darren sengaja memberhentikan mobilnya, dan sedikit berdecih

"Shit... sepertinya mobilnya bermasalah"ujar Darren bohong

Wanita itu menyipitkan matanya lagi memperhatikan Darren yang keluar dari mobilnya, Aura memperhatikan Darren yang berada didepannya lelaki itu sibuk membenarkan mesin mobilnya sedangkan Aura menatap lingkungan yang sangat sepi ini, bibirnya mulai terurai dan menahan rasa takutnya. Aura menarik nafasnya dan turun mendekati suaminya tetapi saat dirinya berjalan suaminya tidak ada di depan matanya. Aura menjatuhkan air matanya dan memperhatikan tempat ini

"Om, dimana kamu!"teriak Aura

Tidak ada jawaban selain suara-suara rintihan burung, Aura mencoba memperhatikan semua tempat ini hanya ada sebuah tempat gubuk, wanita itu benar-benar takut dan ingin menangis. Aura kini menangis histeris memanggil suaminya itu dan tentunya Darren yang sedang membuang air kecil langsung mendengar tangisan istrinya

"Hai hai..."Darren mendekati Aura yang menangis dan terlihat wanita itu memeluk Darren

"Aku takut...!"kesel wanita sembari menangis

Darren menahan ketawanya dan menutup mesin mobil itu setelah itu membawa istrinya masuk tetapi terlihat Aura tidak ingin melepaskan pelukannya

"Hai, aku hanya membuang air kecil, tidak ada apa aku ada disini."katanya

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang