TIGA

63.6K 411 41
                                    

Suasana makan malam itu terhening tidak ada yang mengeluarkan suara kecuali suara sendok mereka yang tak berhentinya bersuara. Aura masih mengingat kejadian berapa jam yang lalu, om nya sendiri sudah menyentuhnya bahkan entah kenapa Aura ngerasa ia saat ini sedang jatuh cinta dengan om nya sendiri. Dania adalah tantenya ia tidak mau tantenya mengetahui ini semua. Dania akan sedih dan tidak percaya bahwa suami dan keponakan melakukan hal yang sudah kelewatan batas

"Aura, besok kamu udah bisa masuk disekolah yang kamu mau"Dania berucap dan membuat hening tidak sekita jadi meledak karena Dania berkata

"Iya Tante"jawab Aura

Dania tersenyum melanjutkan makannya. Malam ini bisa dibilang malam yang membuat Aura bingung harus apa.

"Besok kamu pergi sama om Darren ya, biar bareng'

Hah!

Aura menatap mata Dania apa dia tidak tau bahwa suaminya saat ini telah mencintainya. Aura takut besok adalah dimana ia harus mendengar semua kata-kata Darren yang selalu mengatakan lelaki itu mencintai dirinya. Aura sama sekali tidak melirik Darren hanya melanjutkan makannya sambil mengangguk menerima tawaran tantenya itu. Aura takut tantenya tau semuanya apa yang harus Aura lakukan nantinya?

"Kebetulan besok Darren masuk lumayan lama, ya kan sayang"Dania mengelus tangan suaminya itu

"Tentunya"jawab Darren sembari tersenyum tipis

Gak! Aura membulatkan matanya saat dimana kaki Darren menyentuh kakinya bahkan sengaja seperti itu agar Aura meliriknya. Aura tidak akan menatapnya sama sekali dia hanya bisa menyingkirkan kakinya lalu melanjutkan makannya. Oh! Aura semakin tidak percaya kalo Darren menyentuh kewanitaannya. Aura melirik Darren lalu menatapnya tak percaya. Dia ngapain?

"Aura, nanti kamu temani Tante ke supermarket dulu mau?"ujar Dania

Aura tak menjawab selain menahan desahnya. Darren kelewatan bahkan saat ada istrinya dia berani seperti itu. Aura memasuki nasi kedalam mulutnya menahan suaranya agar ia tidak berdesah. Matanya terus terpejam menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan suaranya

"Aura kamu denger Tante kan?"tanya Dania lagi

"I-iya ahh Tante"jawabnya

Dania mengangkat alisnya. Aura kenapa? Kenapa wanita itu jadi berkeringat apa ruangan makan ini panas? Dania melirik kearah atap lalu melihat AC yang saat ini menyala bahkan Dania ngerasa bahwa dirinya sama sekali tidak kepanasan.

"Kamu gerah ya?"Dania bertanya lagi

Gak! Bukan gerah saat ini Aura menahan dirinya untuk tidak berdesah karena suami brengseknya itu melakukan hal bodoh di ruangan ini. Lihat Darren tersenyum sambil memakan masakan istrinya dan sekali-kali jari-jari memainkan virgin milik Aura

"Bentar aku mau ambil air minum dulu untuk kamu ya."Dania mengelus lembut tangan suaminya lalu ia berjalan menuju dapur

"Stop!"tekan Aura

Menepis kaki pria itu lalu menatapnya dengan tatapan sangat tajam. Dania tau gimana? Aura tidak bisa membayangkan gimana sakitnya Dania melihat perlakuan suaminya ini. Dania akan membencinya bukan? Aura membangunkan tubuhnya tapi Darren menahan tangan Aura

"Aku tidak akan melepaskan kamu. Ingat!"tekannya

Kali ini Darren benar-benar mencintai Aura. entahlah ini kedengarannya sangat aneh tapi memang saat pertama kali Darren bertemu dan masuk kedalam kamarnya, Darren mencintai Aura bahkan cinta itu lebih besar ia mencintai Aura dari pada istrinya. Darren siap jika memang harus berpisah dengan Dania lalu menikahi Aura karena yang saat ini, hatinya benar-benar mencintai Aura

"Aku bisa menceraikan Dania lalu mengatakan padanya kalo aku mencintaimu."ujar Darren

Aura meneteskan air matanya, kenapa? Kenapa harus om nya sendiri yang Aura cintai, bener saat ini Aura mencintai Darren semenjak dimana Darren mengatakan bahwa ia mencintai. Aura tidak akan menunjukkan rasa cintanya karena saat ini ia tidak ingin membuat Dania hancur

"Aura kamu mau kemana makan malam kita belum selesai."Dania sempat sekilas melihat suaminya menahan tangan Aura

Melihat kedatangan Dania setiba membuat Aura langsung menepis tangan Darren lalu kembali duduk sembari menatap mata Dania

"Ak-ku mau ke kamar Tan"ucapnya

"Kamu udah ngantuk?"tanya Dania

"Iya, Aura ngantuk besok juga Aura harus bangun pagi. Maaf ya Tan Aura tidak bisa temani Tante ke supermarket"

Dania tersenyum, jika memang Aura mau masuk kamar lebih dahulu tidak apa karena ia juga harus membersihkan ruangan ini, lalu soal ia ke supermarket itu bisa dengan suaminya."ya sudah."jawab Dania

Aura meninggalkan mereka berdua berjalan menuju kamarnya. Sampai di kamar ia merebahkan tubuhnya menyentuh virgina nya seperti memang basah. Aura tidak memperdulikan itu karena saat ini. Ia bisa menjauh dari Darren. Aura takut Dania mengetahui itu semua. Aura menutup matanya sambil mengingat kejadian barusan tadi, entah kenapa ia merasa cinta dirinya dengan Darren semakin besar

Bodoh bukan?

Aura menutup matanya meremas selimut sembari menggoyangkan tubuhnya. Matanya tidak mau terbuka bahkan bibirnya ia gigit dengan kuat. Aura kini benar-benar merasakan kenikmatan luar biasa

"Ahh"

Aura berdesah dengan lembut dan semakin menutup matanya, dua tangannya ia kini berjalan menyentuh sesuatu seperti rambut yang berada didepan sensitifnya. Aura membuka matanya pelan-pelan dan melihat Darren menjilati sensitifnya penuh gairah

"Ahh...o-ommm"ujarnya

Darren semakin memasuki lidahnya kedalam sensitif Aura. Mengisapnya lalu memainkan lidahnya dalam sana. Matanya ia pejamkan sembari menikmati sensitif Aura, dua tangan Darren mengelus lembut paha Aura lalu menurunkan celana dalam wanita itu tidak lupa ia meremas pinggul Aura

"Ahhh..ahhh...omm"

"Ahh"

"Sshhhh ahh"

Aura semakin kuat berdesah saat dimana Darren menggigit lembut kewanitaannya itu. Dua tangannya semakin naik keatas, memainkan payudara Aura. Darren menyudahinya lalu ia menatap mata Aura yang masih terpejam

"Kamu suka?"tanyanya

Aura membuka mata sembari mengelus lembut wajah Darren. Ia sudah tidak bisa lagi menahan dirinya dan saat ini memang ia sudah mencintai Darren sangat mencintainya. Aura kini melepaskan baju yang Darren kenakan lalu ia menjatuhkan Darren di kasur. Saat ini posisi Darren dibawah sedangkan Aura diatas. Ia memainkan perut kotak Darren. Bibirnya mulai menyentuh bibir Darren dan menciumnya dengan lembut

Darren tersenyum karena ia suka dengan ini. Darren membalas ciuman Aura. Mereka sama-sama menikmati ciuman itu. Dua tangan Darren jangan ditanyakan lagi, meremas dada Aura

"Ahh"Darren berdesah

Aura cukup hebat dalam berciuman tidak! Tangan Aura kini masuk kedalam celananya memainkan jantannya dengan sempurna. Aura melepaskan ciuman itu lalu menatap mata Darren dengan tatapan lembut

"Tante Dania?"tanya Aura

"Ke supermarket"jawabnya

Aura masih diam, pantas Darren masuk kedalam kamarnya ternyata Dania sedang ke supermarket. Aura tersenyum memeluk tubuh lelaki itu lalu menjatuhkan air matanya. Ia jahat ia benar-benar jahat dengan tantenya sendiri karena Aura saat ini mencintai Darren. Sangat mencintai Darren




•OM DARREN•

NEXT GAK?

YUK KOMEN SAMA VOTE BIAR MAKIN SEMANGAT

Cast ada dipertengahan yaaa

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang