DELAPAN

27K 239 28
                                    

Hening, tanpa bersuara kata-kata barusan yang dikatakan Soraya cukup membuat ketiganya terdiam tidak ada yang menjawab sam sekali, memang Soraya tidak menyukai ada seseorang perempuan berada di rumah anaknya itu, walaupun Aura memang keponakan dari Dania apakah pantas dia berada di rumah ini? Satu rumah bersama Darren dan Dania. Soraya cukup terkejut melihat kehadiran seseorang perempuan di rumah ini, berada di atap ini bersama anak menantunya, apa yang akan orang katakan nanti apakah orang-orang akan mempercayai jika mereka hanya berhubungan seperti saudara? Soraya menarik nafasnya mencoba untuk menghancurkan keheningan ini mungkin kata barusan yang ia keluarkan membuat mereka tidak menjawab bukan?

"Kenapa pada diam, mommy berbicara salah?"

Soraya menatap mereka persatu-satu dan jelas saja mereka hanya diam dan memandang Soraya yang menunggu jawaban dari Darren

"Pernikahan kalian masih baru, orang-orang belum mengetahui begitu pernikahan kalian, jika nanti orang ada yang tau jika ada perempuan di rumah ini, mungkin nama besar Loren akan hancur bukan?"penjelas Soraya

Dania tersenyum menatap keponakannya itu, menangkan nya agar tidak memasuki kata ibu mertuanya itu kedalam hati. Dania percaya pada Darren ataupun Aura mereka sama sekali tidak ada hubungan, hanya sekedar om dan keponakan saja bukan?

"Mom, jangan berfikir seperti itu, kita keluarga"kata Dania

Aura hanya diam menatap Dania, semua yang Dania katakan terlalu baik untuknya, seandainya Dania tau jika dirinya sudah menikah secara diam apakah Dania akan mengusirnya lalu ibunya Darren akan menerimanya? Aura belum siap orang-orang mengetahui hubungan ini. Dari tadi Darren memperhatikan Aura, mengetahui kepanikan wanita itu karena takut semua orang akan mengetahui itu, apa itu akan menjadi masalah untuk dirinya, sekalipun Soraya mengetahui hubungan ini itu tidak akan masalah, karena memang Darren hanya ingin bersama Aura

"Darren, apa sebaiknya Aura di apartemen kamu?"tanya Soraya

Darren menarik nafasnya dan tidak lama tersenyum."tidak masalah, jika Aura yang mau"katanya itu

Bukankah itu bagus? Darren akan terus mampir ke apartemennya lalu setiap hari akan bersamanya bukan? Darren menarik nafasnya memperhatikan ibunya itu, apa dia barusan berkata jika Aura akan merebut dirinya, salah sekali jika Darren lah yang sudah mengkhianati Dania, ia mencintai Aura saat ini, jadi kemana Aura pergi dirinya akan terus bersamanya, Aura lah istri satu-satunya untuk dirinya

"Kamu tidak keberatan kan Aura?"tanya Soraya

Aura melirik Darren dan tidak lama matanya melirik Soraya mencoba untuk tenang dan tidak membuatnya mencurigakan hubungan ini

"Iya, omah"jawabnya pelan

"Tapi—"belum selesai Dania berkata tapi Darren memotongnya

"Yang mom katakan itu benar, aku akan mengantarkan Aura ke apartemen apakah kamu mau ikut?"tanya Darren pada istrinya

Dania masih diam menatap keponakan nya itu, tapi kakaknya mengatakan Aura hanya disini untuk sebentar setelah itu akan kembali keluar negeri, jika kakaknya tau apa dia akan marah? Dania mencoba untuk berfikir harus apa tapi yang dikatakan Soraya adalah hal benar, tidak ingin membuat orang-orang berfikir jika Darren memiliki istri dua apa lagi orang-orang tidak mengetahui jika Aura adalah keponakan Dania

"Sepertinya kamu aja yang mengantar Aura, aku harus menemani mommy disini"jawab Dania

"Baik sayang, kalau gitu aku akan mengantarkan Aura dan pakaian kamu akan besok pagi anak buah aku yang mengantarkannya"ujar Darren

Aura masih diam dan menatap suaminya itu, apa dia bahagia jika Aura keluar dari rumah ini? Huh akan dibawa mana Aura hari ini apa yakin Darren membawanya ke apartemen dan Aura pikir itu tidak mungkin bukan?

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang