TUJUH

32K 307 60
                                    

"Nyonya Dania, ada seseorang yang ingin menemukan nyonya, dibawah"

Dania menjauhkan sebuah tangannya pada pintu lalu beralih menatap seseorang lelaki berdiri angkuh sembari menarik nafasnya, huh itu hanya seorang lelaki yang bisa disebut satu kepercayaan anak buah dari suaminya. Dania tidak terlalu menatapnya selain matanya beralih pada pintu kamar keponakannya itu, tidak lama sebuah nafas ia tarik lalu berjalan menuju kebawah untuk menemukan seseorang yang ingin bertemu dengan dirinya, oh sangat jelas itu adalah ibu dari suaminya yang bermain kemari untuk menemukan dirinya

"Dania..."histeris wanita tua itu sembari memeluk menantu kesayangannya itu

"Mom, astaga mommy kesini tidak mengabarkan aku ataupun Darren"balas Dania

Ya benar wanita tua bernama Soraya itu tidak memberitahu kehadiran dirinya yang tiba kemari untuk menemukan anak dan juga menantunya, sudah lama mereka tidak bermain ataupun menghabiskan waktu bersama, Soraya hanya mengikuti perintah dari suaminya untuk tetap bersamanya dan menyelesaikan berapa bisnis besarnya itu, setelah bisnisnya sudah selesai Soraya bersama suaminya itu Loren. Sebenarnya ingin memutuskan untuk kembali ini setelah tahun ini berakhir tetapi rasa rindu dari Soraya tidak bisa ia tahan dan rasanya Soraya ingi bertemu dengan putra satu-satunya itu

"Suami kamu dimana?"tanya Soraya sembari melepaskan pelukan itu

"Sedang membersihkan tubuhnya mom, sebaiknya mom duduk aku akan menemukan Darren untuk mengatakan mom sudah tiba dari Eropa"

"Ya sebaiknya, mom ingin berbicara dengan suami kamu"

Dania hanya memberikan senyuman tanpa membalas kata dari Soraya, kakinya mulai menunju kamarnya dan mencari suaminya itu, seharusnya Dania tidak berbohong pada Soraya jika suaminya tidak ada di kamar mandi, ingin menghubungi suaminya itu tapi ponsel miliknya ada di kamar. Dania menepuk pelan keningnya setelah itu ia memasuki kamarnya, saat masuk dirinya dibuat kejut oleh suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Aneh tadi saat ia kemari tidak melihat Darren tapi kenapa ia kembali lagi untuk melihat suaminya, tapi suaminya baru saja keluar dari kamar mandi

"Hai kenapa?"Darren mendekati istrinya itu sembari mengelus dua pundaknya, seperti wajah kebingungan tapi Darren tau apa yang ada didalam pikiran istrinya itu

Darren tau apa yang terjadi tadi, Dania tidak sengaja mendengar suara Aura dan berniat untuk masuk ke kamar Aura untuk melihatnya bukan? Jelas saja saat Dania mengobrol dengan anak buahnya Darren langsung mengerti istrinya itu baru saja dari kamarnya untuk mencari dirinya, tapi siapa sangka dirinya dulu lah lebih cepat untuk membuat istrinya itu tidak mencurigai hubungan dirinya bersama Aura. Pernikahan itu harus tetap tersembunyi walaupun memang sebenarnya Darren sudah tidak ingin menutupi pernikahan dirinya bersama Aura, tapi Aura selalu menahan dan mencegah dirinya untuk tidak menyakiti hati Dania

"Aku tau apa yang ada dipikiran kamu sayang, aku tadi dari ruangan kantor kerja aku, maaf aku tidak mengatakan dulu pada kamu"bohong Darren

Dengan mudahnya Dania tersenyum dan mempercayai suaminya, ya benar Darren dari ruangan kantornya, berapa dokumen milik suaminya berada di atas kasur dan mungkin saja pekerjaan suaminya itu belum selesai sama sekali

"Aku mempercayai kamu, tapi sebaiknya kamu pakai baju kamu lalu kebawah karena mommy ada dibawah"ujar Dania

Darren menaiki alisnya dan memandang jam yang sudah hampir memasuki jam sebelas malam, untuk apa Soraya malam-malam kemari kenapa tidak besok pagi saja dan apa Loren juga ada? Tidak terlalu memikirkan itu tetapi Darren menatap istrinya yang sudah menyiapkan pakaian miliknya dan setelah itu Dania meninggalkan dirinya. Darren mengelus keningnya memperhatikan jantan miliknya memerah, permainan itu lumayan membuat dirinya puas walaupun sebenarnya ia belum ingin meninggalkan Aura

OM DARREN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang