Malam ini malam dimana dirinya hanya memandang bintang di malam hari, wanita itu duduk sembari memperhatikan cincin pernikahan dirinya bersama suaminya itu dan tidak lama air matanya terjatuh mengingat dimana tadi Alaric mengatakan yang membuatnya tidak bisa berkata-kata. Aura membangunkan tubuhnya dan berjalan menuju sebuah taman bunga itu, acara tantenya mungkin bisa dibilang sebentar lagi akan dimulai karena mereka semua menunggu kehadiran Darren, entahlah suaminya itu dari tadi menelponnya tapi dirinya tidak menjawab telpon dari suaminya karena ia benar-benar tidak ingin bicara dengannya
"Aku tidak pernah membenci keluargaku sendiri, jangan sampai aku mengetahui semuanya dan kamu akan saya benci seumur hidup!"
Ya, kata-kata Alaric tadi benar-benar menusuk ke hatinya dan ini pertama kalinya Alaric berkata yang membuatnya hancur, dirinya bodoh dan tidak seharusnya dirinya bisa menerima Darren menjadi suaminya jika nanti semua orang tau apa dirinya akan dibenci oleh semua orang?
Aura menutup matanya dan memeluk dirinya sendiri untuk mencoba menenangkan semua kesalahan dirinya, tapi dimana tiba-tiba dirinya merasakan sebuah pelukan lembut dari belakang
DARREN! YA Aura membuka matanya dan memperhatikan tangan kekar ini dan tentunya ini tangan Darren suaminya bahkan Aura bisa melihat jari manis Darren yang masih mengenakan cincin pernikahan dirinya
"Aku mencari mu dari tadi, ternyata kamu disini sendiri"kata Darren sembari mencium lembut bahu Aura
Aura menjatuhkan air matanya mendengar kata barusan Darren, segitunya Darren mencintai dirinya sampai dia menemukan dirinya dulu dibandingkan menemukan tantenya yang saat ini sedang menunggunya. Aura menarik nafasnya lembut lalu melepaskan pelukan ini dan menatap mata Darren dengan tatapan yang sangat dalam, bibir wanita itu bergetar dan ingin berkata dengan isi hatinya tapi itu rasa sangat sulit, ya Aura benar-benar mencintai Darren tapi dirinya tidak bisa melihat dirinya di benci oleh keluarganya sendiri
"Hai, ada apa?"tanya Darren
"Aku ingin cerai"kata Aura dengan serius dan menatap mata suaminya itu
Darren menaiki alisnya dengan bingung matanya tidak lepas menatap mata istrinya, apa barusan dirinya tidak salah dengar yang Aura katakan. Cerai? Darren kini tersenyum dan menatap mata Aura yang masih menatapnya, haruskah Darren menjawab iya? Tidak mungkin karena Darren sudah memutuskannya untuk hidup bersama Aura, dan apa Aura lupa jika dirinya saat ini sudah benar-benar mencintainya apa Aura lupa itu, Darren kini mendekati Aura lalu dua tangannya menyentuh pinggang Aura sembari dirinya mendekati bibirnya ke kening Aura lalu menciumnya dengan lembut sangat lembut, dan setelah menciumnya Darren menatap mata wanita itu. Darren benar-benar mencintainya apa dirinya akan bisa hidup tanpa wanita yang dirinya cintai, ini juga bukan salah Aura tapi salah dirinya yang sudah berkhianat
"Aku ingin kita bercerai---"belum selesai Aura berkata tapi Darren sudah memotongnya
"Iya!"jawab Darren
Seketika air mata Aura terjatuh, sakit ya benar tapi dirinya melakukan ini untuk tantenya, biar dirinya saja yang hancur asal tantenya tidak terluka dengan perbuatan Darren bersamanya, mungkin kejadian kemarin hanya sebuah mimpi untuk Aura, dan setelah ini Aura berjanji akan meninggalkan tempat ini dan kembali ke Amerika untuk menyelesaikan semua pendidikan dirinya. Aura menundukkan kepalanya dan memperhatikan tanah dan setelah itu menjatuhkan air matanya lebih banyak
"Iya aku akan mengatakan kepada semua orang jika aku akan menceraikan Dania dan memilih kamu"
Seketika Aura membulatkan matanya tidak percaya, wanita itu langsung menatap suaminya dengan tatapan tidak percaya. Aura menjatuhkan air matanya dan langsung menggelengkan kepalanya, dia tidak mau itu semua terjadi Aura cuma ingin memikirkan perasaan tantenya sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
OM DARREN (21+)
FantasíaJatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson juga mencintai Darren tapi ia memikirkan tantenya yang saat ini tidak tau perbuatan mereka berdua sela...