"Pelajaran PKN cukup sampai disini ya, anak-anak. Ibu permisi." pamit guru Pendidikan Kewarganegaraan ku.
Aku langsung memasukkan buku PKN dan catatannya ke dalam tas, lalu mengeluarkan buku TIK. Karena setelah pelajaran PKN adalah Teknologi Informasi Komunikasi.
"PR TIK udah belum Cass?" tanya Steph sambil membuka halaman PR tersebut.
"Udah sih. Tapi ada yang belum. Liat yang kamu dong Steph." pintaku dengan puppy face andalanku.
"As always." gumam Steph menyerahkan bukunya. Aku cengengesan.
Setelah menyalin beberapa jawaban, ketua kelasku meminta bukunya untuk dikumpulkan karena gurunya tidak akan masuk untuk hari ini.
"Gurunya kemana, Sis?" tanya Anne.
"Kata guru piket, Mr. Ganna ada urusan diluar sekolah, maka dari itu dia hanya mengajar jam pertama di kelas C." jawab Sisca, ketua kelasku.
"Oh okay."
Berarti itu artinya tidak ada pelajaran TIK untuk hari ini. Yeay!
"Steph toilet yu!" ajakku karena bosan. Steph mengangguk.
Setelah izin ke Sisca, kita berdua pergi ke toilet. Sebenarnya toilet terdekat itu diatas, di lantai 2 tetapi entahlah aku sedang ingin menggunakkan toilet di dekat masjid sekolah.
Saat di depan pintu kelas, aku jongkok untuk mengikat sepatuku dulu.
"Cass itu Asa." senggol Steph ke kepalaku.
"Duh sakit Stephanie." ringisku sambil mengusap-usap kepalaku.
"Ya maaf. Tuh liat deh." tunjuk Steph ke kaca jendela kelas Asa.
"Eh! Jangan ditunjuk juga kali Steph." teriakku.
"Hehehe sorry." balasnya cengengesan. Aku mendengus keras.
"Udah ah yu ke toilet." ajakku menarik tangan Stephanie.
Setelah sampai di toilet aku bercermin diri sementara Stephani masuk ke salah satu toilet.
Aku bercermin sampai tidak sadar Stephanie sudah selesai akan panggilan alamnya.
"Ngacanya kurang lama Cass." sindir Steph saat aku sedang bercermin.
"Ye bentar bentar." Stephanie memutar matanya.
"Udah belum?" tanya Stephanie.
"Iya udah. Yu ke kelas." kataku sambil berjalan meninggalkan toilet.
"Pulangnya les Cass?" tanya Steph. Aku mengangguk.
"Okay."
"Kenapa emangnya?" tanyaku.
"Gapapa." jawabnya.
***
Sudah setengah jam aku menunggu Karina di kantin ditemani oleh strawberry juice yang kubeli beberapa menit yang lalu."Cassie? Ga pulang?" tanya Helen, teman sebangkunya Anne. Aku juga melihat Anne di belakangnya.
"Hai Helen, Anne. Um sebentar lagi, aku menunggu Karina." jawabku.
"Oh begitu. Yasudah kita duluan ya. Bye Cassie." pamitnya sambil berlalu dari hadapanku.
"Bye. Hati-hati di jalan." teriakku.
Sebenarnya bel keluar belum berbunyi, tapi dikarenakan Mrs. Eve sedang malas mengajar, ia akhirnya mengakhiri pelajarannya sebelum waktunya.
TET TET TET
"HEY BELL!" sapa seseorang dengan teriakannya yang tidak tahu malu.
"Hey Casandva. Lama sekali aku menunggumu kau tau." ucapku dengan muka membosankan.
"Salahkan Mrs. Eve bukan aku." katanya.
"Heh Mrs. Eve kan wali kelasmu bodoh." kataku sarkastik.
"Hmm."
"Les?" tanyaku. Karina mengangguk.
"Okay."
"Mau makan dimana kali ini?" tanya Karin. Aku mengidikkan bahu.
"Hai Cassie Bell!" sapa beberapa orang lalu duduk di sebelahku.
"Hey Ngel, Barb, Bell, Grace, Jess, Lau, Trish, Val!" sapaku balik.
"Caw yu!" ajak Angel.
"Iya ini kita juga mau makan sebelum les tapi gatau dimana." balas Karin.
"Eh guys, aku duluan ya udah dijemput. Bye!" pamit Valerie sambil berlalu.
"Bye!" ucap kami serempak.
"Hati-hati Val!" teriak Bella.
"So mau kemana guys?" tanya Trisha.
"BIP?" usul Barbara.
"Deal."
***
"Gimana tadi modusnya?" tanya Jessie yang tiba-tiba merangkulku."Ya biasa aja." jawabku sekenannya.
"Jangan sedih gitu kali Cass. Siapa tau seangkot lagi." hibur Jessie.
"Hahaha ga sedih kok." kataku.
Tidak kerasa kita sudah sampai di halte dekat sekolah. Lalu kita semua menaiki angkot yang kosong.
Karena angkot kurang penuh dengan penumpang, makannya kita harus menunggu.
"Eh eh PLH gimana?" tanya Grace membuka pembicaraan.
"Tanamannya tumbuh tapi masih pendek haha." ucap Angel.
"Kemarin kenapa gaikut Cass? Padahal seru lho!" kata Lauren.
"Iya Cass. Ada Asa pula."
"Ah gaenak lah, aku kelas G sendiri lagi." kataku.
"Biasanya juga jb-jb." sindir Karin. Aku memukul kepalanya.
Akhirnya angkot pun melaju setelah nunggu 10 menit lamanya.
"Pak kok belok sih? Harusnya kan lurus." teriak Jessie tidah tahu malu.
"Jess kan emang belok?" tanya Lauren.
"Canda." kata Jessie sambil membuat tanda peace dengan jarinya.
"Dodol ih!" ucap Angel. Yang lain hanya tertawa.
5 menit kemudian, kita telah sampai di BIP.
"Makan apa?" tanyaku.
"Foodcourt aja." usul Angel. Aku mengangguk.
***
A/N : HALOHA!!!! Maafin latepost ya:(INI UDAH AKU BIKIN TAPI WAKTU ITU KE DELETE! DEMI APAPUN SIAL BEUD WKT ITU.
Aku tau ini garing. Dan akan aku usahain post lagi next chapt nanti malem. Okayokay. Tapi ga janji yash.
Kutau ini pendek makannya kau berencana post next part. Tapi mesti ku ketik dulu haha.
Thank you yg udah mau baca. Makasih banget vomments2nyaaa. Hahahaha.
Vomments lagi yaaa.
And
KAMU SEDANG MEMBACA
April in Fly // a.b
JugendliteraturAsa Butterfield. Cowo di sekolah yang identik dengan sifatnya yang sedingin es. Entah apa maksudnya ia selalu memasang tampang dingin kepadaku. Dan itu semualah yang membuatku penasaran akan sosok dirinya. Hingga pada bulan April, bulan yang membuat...