A/N : Setelah baca ini baca author's note yang dibawah ya. Aku dedikasiin ini kepada seseorang soalnya.
***
H-21 It's my birthday! Yeay!Sekarang adalah pergantian pelajaran. Istirahat telah usai dan kini aku dan teman sekelasku sedang menunggu guru kesenian. Yap, karena setelah ini adalah pelajaran kesenian. Tetapi karena guru kesenian termasuk guru yang suka terlambat, maka dari itu sekarang berdirilah aku disini. Di tempat duduk dekat jendela kelas Asa.
Bilang aku anak tidak baik. Tapi kalian harus tahu bahwa aku yakin guru kesenian itu akan tidak datang. Kalaupun datang juga hanya sebentar. Menyebalkan bukan? Membuat berat tasku saja huh.
Oh ya! Kelas Asa sekarang pelajaran olahraga. Aku memang sedang berdiri di dekat jendela kelasnya kok. Sedang mengobrol dengan Karin tapi jujur ya, sebenarnya aku modus hehe.
Omg! His body! Kalian tahu apa pemandangan yang kudapat kali ini? Kalau kalian jawab Asa sedang shirtless aku beri kalian nilai 100. Dia sedang mengganti seragam dengan baju olahraga. Eits, tapi jangan salah dia men-double celananya. Jadi jangan katakan aku pervert.
Aku terus mengobrol sambil Karin mengganti bajunya. Ya dia juga men-double pakaiannya. Tiba-tiba saat mengobrol dengan Karin, seseorang masuk ke kelas itu dengan membawa seragamnya. Trisha Littenberg. Kalian harus tahu bahwa aku sudah terkenal di kelas ini karena aku selalu modus ke Asa. Jadi anak kelas D pun kenal denganku dan sebaliknya.
"Cassie Bell! Sedang apa kamu disitu?" tanya Trisha yang sepertinya ganti baju di toilet.
"Um mengobrol dengan Karin?" kataku yang terdengar seperti pertanyaan.
"Untuk apa kamu menanyai balik." balas Trisha. Aku menatapnya dengan ekspresi aku-kira-kau-sudah-cukup-tau-aku-disini. Trisha pun tertawa.
"Ohiya Cass!" panggil Trisha saat aku melanjutkan ngobrolku dengan Karin.
"Kenapa?" tanyaku dengan nada teriak.
"Asamu menghilang ke antah berantah!" teriaknya. Aku mendelik dan menatapnya tajam.
Lalu sekelompok orang berseragam olahraga melewatiku. Saat aku melihatnya ternyata Asa dengan teman-temannya. Ada Asa, Aramis, Mark, Noah dan masih banyak lagi.
"Asa! Ini Cassie!" teriak Karin lewat jendela. Asa melihat ke belakang sementara aku berusaha membekap mulutnya. Karin dan teman-temannya malah tertawa melihatku yang sudah menjadi kepiting rebus.
"Ah sudahlah aku cukup malu. Bye Karin, bye semuanya." pamitku lalu berlari ke jendela kelasku.
Sudah ku bilang gerbang kantin dekat dengan kelasku kan? Asa dan teman-temannya itu memilih lewat gerbang kantin yang tandanya melewati jendela kelasku. Maka dari itu aku langsung berlari ke dalam kelas. Melanjutkan modusku sebenarnya.
"Cass! Ngapain kau ini?" pekik Stephanie yang kaget melihatku karena sudah berdiri di atas meja sambil melihat ke jendela.
"Hehe maaf. Tadi Asa lewat." jawabku cengengesan dan sok innocent. Steph pun memutar bola matanya dan membaca novelnya kembali. How dilligent she is.
"Kamu darimana tadi Cass?" tanya Stephanie sambil menatap terus novelnya.
"Ngobrol sama Karin." jawabku.
"Ngobrol atau modus?" goda Steph.
"Dua-duanya sih." jawabku dengan menggaruk tengkuk. Stephanie pun melanjutkan novelnya.
Karena mengingat kejadian tadi aku jadi senyum-senyum sendiri. Walaupun cukup memalukan tapi aku sangat senang.
"Kenapa kamu tersenyum-senyum sendiri seperti itu? Kau gila ya?!" ujar Steph. Aku mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
April in Fly // a.b
Teen FictionAsa Butterfield. Cowo di sekolah yang identik dengan sifatnya yang sedingin es. Entah apa maksudnya ia selalu memasang tampang dingin kepadaku. Dan itu semualah yang membuatku penasaran akan sosok dirinya. Hingga pada bulan April, bulan yang membuat...